Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Sekali ini menjadi anak nakal

Pukul tiga pagi bersama tugas Penyuntingan yang tak kunjung selesai. Tetiba, aku menghitung-hitung sudah berapa orang yang ingin bertemu denganku. Bahkan, mereka perlu membuat janji terlebih dahulu agar aku meluangkan waktu. Tampaknya serius, dan aku tidak suka. Mengapa aku merasa dikejar-kejar oleh kalian? ... Tidakkah kalian terlalu ikut campur pada hidupku? Biarkan aku menjalani hidupku sebagaimana yang aku mau. Tidak. Kau tidak perlu memilihkan jalan mana yang terbaik. Aku tahu bahwa aku salah, aku hanya ingin menikmati kesalahan yang kubuat sendiri. Belajar menarik hikmah dari keputusan salah yang kuciptakan sendiri. Jangan terburu-buru menarikku ke lingkaran yang benar. Menjadi nakal sesekali itu boleh, kan? Jadi, biarkan aku.  ...tolong, bantu aku mencicipi sedikit kebebasan. Tak usah kau kejar aku lagi.

Terima kasih, Ayah dan Bunda

Kalaulah ada orang yang patut diberi terima kasih, itulah orangtua Kalaulah ada orang yang selalu mendukung mimpi-mimpimu, itulah orangtua Kalaulah ada orang yang kerap mendoakan keselamatanmu, itulah orangtua Kalaulah ada orang yang bekerja keras demi penghidupanmu, itulah orangtua Mereka, dengan berbagai upaya, memenuhi kebutuhan dan keinginan anaknya Tak jarang, mengorbankan kepentingan diri sendiri Semua demi kebahagiaan sang anak Ayah dan Bunda, terima kasih atas kerja keras kalian untuk memenuhi kebutuhan Nad. Sungguh terharu malam ini, ketika kalian menghubungiku bahwa buku-buku yang sekiranya berguna untuk perkuliahanku telah ada. Bahkan, kalian menanyakan spesifik judul buku yang kujadikan acuan. Padahal, sudah ratusan ribu yang keluar dari kantong kalian demi buku-buku itu. Terima kasih atas dukungan kalian terhadap cita-cita Nad. Saya janji, segera kutuntaskan kuliah ini, kuserap ilmu sebanyak mungkin dari universitas ini, dan kulanjutkan pendidikanku setin...