Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Lelayang dan Ruah Bahagia Sebuah Keluarga

sumber gambar Deretan manusia di J.Co J-Walk menyambutku sore itu. Ya ampuuuun, betapa berjubelnya orang demi dua kotak donat! Aku bergegas ke CGV untuk mengejar sesi pertama pemutaran film JAFF (Jogja - NETPAC Asian Film Festival) Movie Night. Film yang diputar hari itu adalah film-film yang mendapatkan danais (dana istimewa) dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta pada tahun 2016. Jadi, apakah filmnya akan keren? Tentu saja, kan, sudah dikurasi sebelumnya. Waktu itu 17.40, masih tersisa dua puluh menit sampai penghabisan sesi pertama. "Mbak, sebentar lagi selesai. Nonton sesi kedua aja, ya?" "Oh, oke. Pukul 19.00, kan? Saya mau salat dulu." "Silakan, Mbak. Dulu nonton JAFF 4 juga, ya?" "Eh iya, kok tahu?" "Saya hapal muka Mbak." Tersanjung juga rasanya diingat seseorang, hahaha. Setelah salat aku kembali lagi ke lokasi dan mendapati ruangan kosong. Balada datang lebih awal. Mendekati pukul 19.00, satu per satu penonton mem

Reka Ulang Kenangan

sumber gambar Aku tahu malam itu akan begitu sendu tetapi kukejar juga menunggu, berjejalan, dan deg-degan berharap terpilih dan tak terlewati gelap dan penuh napas ruangan itu dua bercakap di depan sisanya pergi meninggalkan, lebih banyak yang bertahan aku? terpaku di tempat yang diperintahkan menunggu deg-degan berharap... kemudian suara piano. Seperti baru, kunikmati pergerakan di layar aku tahu akhirnya aku tahu nasib tokohnya tetap mbrebes mili tak kudengar deham beratmu napas satu-satumu malah napasku saja kudengar dan sesaknya makin nyata Karena rindu, kenangan direka ulang dan berujung pilu Yogyakarta, Agustus 2017

Seratus Buku Sastra yang Patut Dibaca Sebelum Dikuburkan

sumber gambar Pagi ini aku mencari daftar buku sastra Indonesia yang harus kubaca di Google. Aku menemukan daftar buku berikut di Goodreads berdasarkan buku terbitan Indonesia Buku berjudul Seratus Buku Sastra yang Patut Dibaca Sebelum Dikuburkan . Nah, di sini aku kutip bulat-bulat daftar dari mereka dengan menambahkan penanda kuning dan biru. Warna kuning berarti buku yang tamat kubaca, sementara warna biru bermakna buku-buku yang belum kutuntaskan. Ternyata secuil sekali yang kutahu! Haduh! 1. Student Hidjo karya Mas Marco Kartodikromo (1919) 2. Azab dan Sengsara karya Merari Siregar (1920) 3. Hikayat Kadiroen karya Semaoen (1920) 4. Sitti Nurbaya (Kasih Tak Sampai) karya Marah Rusli (1922) 5. Tanah Air karya Muhammad Yamin (1922) 6. Salah Asuhan karya Abdoel Moeis (1928) 7. Melawat Ke Barat karya Adinegoro (1930) 8. Kalau Tak Untung karya Selasih (1933) 9. Kenang-Kenangan karya Dokter Soetomo (1934) 10. Lajar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana (1936) 11. Nya

Mengabadikan Karya Di Atas Saklar

Yogyakarta Di Atas Saklar digital printing Jumat malam di atas Transjogja 3A, aku bersiap-siap turun di halte Malioboro 3. Perjalanan menuju Jogja Gallery kulanjutkan dengan berjalan kaki. Malam itu ada pembukaan pameran International Art Switch yang melibatkan 208 seniman dalam dan luar negeri. Aku tidak punya gambaran apa-apa akan judul pameran. Kukira ini pameran lukisan biasa yang menghadirkan kerja kolaborasi antara seniman dari 31 negara. Yang kutemukan di galeri surngguh di luar dugaan, ternyata ini pameran lukisan di atas saklar! Pameran yang digagas oleh Hadi Soesanto menuntut seniman yang terbiasa melukis di atas kanvas untuk berkreasi di atas media berukuran 5x7 cm. Semakin kecil media tentu semakin besar tantangan karena tingginya kesulitan untuk melukis sesuatu yang detail dalam ukuran mini. "Summer" oleh Cheng Han Wen (segar, ya... jadi ingin mantai ) "Babies" oleh Ho Kei Mei (bagaimana caranya melukis beragam ekspresi dalam kertas

Jalan-jalan Ke Grhatama Pustaka

dok. pribadi Perpustakaan Grhatama Pustaka dok.pribadi Perpustakaan Grhatama Pustaka berlokasi di Jalan Janti, Banguntapan, Bantul, tepat di sisi kiri Jogja Expo Center (JEC). Untuk menuju sana, teman-teman bisa naik Transjogja jurusan 1A lalu turun di halte Gedong Kuning JEC. Sebelum memasuki gedung perpustakaan, pengunjung harus menitipkan barang bawaannnya di loker perpustakaan dengan menitipkan kartu identitas terlebih dahulu. Nah, ruangan yang akan aku bahas di tulisan ini hanya ruang koleksi umum karena ruang-ruang lainnya belum aku jelajahi. Sebelum memasuki ruang koleksi umum, kita harus melepas sepatu sebab lantainya berkarpet. Di depan pintu masuk, tersedia kotak berisi kantung-kantung hitam yang berfungsi sebagai tempat sepatu. Kantung hitam ini kemudian wajib kita bawa masuk. Aku tidak dapat membayangkan jika ada sepatu pengunjung yang berbulan-bulan tidak dicuci lalu aromanya mewangi ke mana-mana. Tidakkah petugas perpustakaan mempertimbangkan hal itu? Bukan

Sore di Bulan Agustus

sumber gambar suatu sore di bulan Agustus tepat di seberang Tugu kau dapat temukan aku duduk di bangku menunggu suatu sore di bulan Agustus di sudut Mangkubumi kau dapat temukan aku meniupseruput segelas kopi masih suatu sore di bulan Agustus di tengah ruangan gelap berisi jejalan anak muda kau dapat temukan aku terpaku layar mencengkeram bahu sesak teringat sekumpulan kisah yang telah lalu sore hari di bulan Agustus tak jauh beda dengan Juli ataupun Januari aku di sini sendiri dengan kelebatmu yang masih berlari-lari Yogyakarta, Agustus 2017 sembari mendengar dentingan G. Gigih memainkan nada berjudul sama

Buku Incaran di Togamas Affandi

sumber gambar Halo, halo! Kemarin aku mampir ke toko buku Togamas yang terletak di ujung Jalan Affandi. Benar-benar di ujung dekat Ringroad Utara. Togamas ini merupakan toko buku favorit aku di Yogyakarta. Tentu ada alasan mengapa aku memilih Togamas daripada penerbit mayor sebelah. Pertama, aku menemukan banyaaaak sekali buku-buku dari penerbit indie di Togamas. Buku-buku indie ini seringkali hadir dengan judul-judul yang menarik dan berisi. Beragamnya penerbit itu juga bisa dijadikan referensi kalau suatu ketika kamu mau menerbitkan buku. Alasan kedua, diskonan, wuhuuw! Buku-buku di Togamas selalu diskon, entah 15%, 20%, macam-macam, deh. Tanda diskon tercetak di label harga jadi hampir pasti tak ada batas hari pembelian untuk mendapatkan diskon-diskon menggiurkan. Tak cukup dengan itu, Togamas membuat hari-hari tertentu untuk diskon spesial sebesar 25%. Karena aku penggemar novel, aku kerap menyambangi Togamas Kotabaru tiap hari Kamis. Sementara itu, Togamas Affandi mendiskon

White Space

sumber gambar "Personally, I’m one of those people who doesn’t like to slow down. I enjoy living fast. It’s an exciting world out there just waiting to be explored! But I’ve found glimpses of a life lived slower and those glimpses have been windows into a more satisfied, more intentional life." (Jacob Jolibois) Fast paced. I'm one of those people too who enjoy living fast. Semenjak bekerja di Yogya, aku tak pernah tenang bila akhir pekan hanya kuhabiskan di rumah. Kini bila ditanya, "Kamu ngapain hari ini?" hampir pasti kujawab jalan-jalan! Sang penanya pun hanya geleng-geleng karena menurutnya aku berkeliling terus, melompat dari acara satu ke acara lain, seakan energiku tak kenal kata habis. Padahal, aku seringkali jatuh sakit karena letih. Iya, sakit yang kubuat sendiri karena memaksakan diri. Semua ini bermula dari kebebasan yang kuperoleh dan dukungan dari lingkungan tempat tinggal yang tak henti menawarkan acara keren. Persis seperti kutipan di ata