Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015
Ga kuat, weyyyy. Dah, mau nangis. :( Allah knows best. I know that. But the implementation is harder than I can imagine. Teh Fu, tolong... Proses cleansing itu sulit sekali. :(

Kembang sepanjang jalan

Aku tak tahan. Napasku memburu ketika aku melewati universitasmu malam itu. Dani, kawan seperjalananku, keheranan mendapati perubahan sikapku. "Bian, kamu kenapa?" "..." And you flashback to when he said forever and always "Dan, saya nangis nggak apa-apa, ya?" "Iya, tetapi ada apa?" "Saya...saya mau bertemu dia, Dan. Sekali saja. Kenapa nggak pernah bisa? Sudah lama sekali." It rains when you're here and it rains when you're gone Dani mengembuskan napas saat mendengar jawabanku lalu berkata, "Yah, mau sampai kapan, Bi? Kamu nggak melihat segala kemungkinan yang terbentang di hadapanmu. Kamu..nggak melihatku karena terpaku pada masa lalu." Terkesiap, aku menatap Dani. Sohib yang selalu setia menemaniku ke mana-mana. Kala aku sakit, butuh teman perjalanan, partner belajar, tempat cerita, apa pun itu. Dia selalu ada 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Sementara dirinya? 'Cause one second

Kemiripan kita

Kutemukan beberapa kemiripan dan kebetulan antara kita. Kata temanku, itu tanda-tanda jodoh. Ah, untuk apalah aku banyak berharap. Kau juga tak menyadari kemiripan itu. Mungkin hanya aku yang mencari info tentangmu lalu menghubung-hubungkannya dengan hidupku. Klise sekali ketika kemiripan ini langsung kusimpulkan ke perihal jodoh. Dulu, aku kenal dengan seseorang yang mirip ayahku. Hobi dan keahliannya benar-benar sama dengan ayah. Toh, pada akhirnya kami berjauhan. Dia bukan jodohku. Dulu, kutemui pula orang yang cerdasnya sama seperti ayahku. Haha, maaf bila lelaki yang kutaksir seringkali kubandingkan dengan ayah. Bagiku, ayah memang panutan yang pas dalam mencari pasangan hidup. Toh, pada akhirnya orang itu menghilang juga dari kehidupanku. Kali ini, aku bertemu kamu. Kamu tak memiliki kemiripan dengan ayah, ibu, atau adikku. Akan tetapi, keberadaan orang-orang terdekatmu mengingatkanku pada seorang pemuda yang kukenal sebelummu. Mirip sekali. Begitupun karakteristikmu.

Insomnia

Mataku pedih, kepalaku pening, tetapi aku belum bisa mengarungi alam mimpi. Lagi-lagi insomnia. Kerjaanku sedari tadi hanya membuka-tutup berbagai media sosial milikku demi mencari keberadaan dirimu. Memang nihil, tak ada kabar baru. Tapi, aku melihatmu online sore tadi. Ingin rasanya kusapa, sayangnya aku terlalu malu. Kau. Tidakkah berniat menyapaku walaupun hanya sepatah dua patah kata saja? Bukankah dulu kau sering mengabariku? Mengapa kau datang sekelebat kemudian meninggalkanku sekejap mata? Jangan. Menjadi penebar perhatian tidaklah baik. Apalagi penebar harapan. Jangan, kumohon. Mungkinkah kau menyadari kesalahanmu lalu bersiap siaga menjaga jarak denganku? Begitu?

Amanah

Saya selalu takut dengan amanah. Aku takut tidak bisa memegangnya dengan baik. Mereka selalu bilang, amanah tidak akan jatuh ke tangan yang salah. Ya, aku tahu itu. Akan tetapi, aku punya hak untuk menolak, bukan? Rasanya sudah cukup aku merasa berdosa pada amanah-amanah yang kuterima dua tahun lalu. Barangkali, aku memang gadis kecil yang tidak bisa dititipkan amanah. Barangkali, aku masih mencari-cari kegiatan yang pas denganku. Loncat sana, loncat sini. Masih galau, kata orang. Sudah cukup hidup dengan ekspektasi lebih dari masyarakat! "Kamu bisa ini, kan? Sudah, gabung saja. Kamu pasti bisa jadi X, ayo percaya! Ah, kamu pintar, apa-apa nilainya bagus." Huhu, lelah. :( Well. Maybe I just have a lack of courage. Dunno. :') Let me live this life the way I want to.

2015 - Skoliosis

Skoliosis. Masih ingatkah dengan pelajaran Penjaskes di SD dulu? Kifosis, lordosis, dan skoliosis. Beberapa bulan ini, aku mengeluh sakit punggung. Tak bisa telentang dan menghirup napas panjang. Sakit. Rasanya, tulang rusuk tertarik oleh tulang belakang tiap bernapas. Rasanya dada ditekan kuat-kuat kalau telentang. Belum lagi pegal-pegal tiap bangun tidur. Kemudian, datanglah temanku berkata bahwa tulang kananku menonjol dibanding yang kiri. Tanteku juga mengatakan hal yang sama.  Jadilah, 15 Januari 2015 lalu aku ke dokter ortopedi. Dokter Tejo namanya. Dia berperawakan tinggi dan tegak. Dia lebih tinggi dari saya. Hahahha. Pas banget deh jadi dokter spesialis tulang. Dari sana, aku menuju ruang radiologi. Kunjungan pertamaku ke sana, yeayyyy! (Terus bangga). Bertukar pakaian dengan baju rumah sakit, berdiri di depan kamera khusus, dan voila! Jadilah foto hitam putih bergambar tulang rusuk serta tulang punggungku. Foto x-ray kah itu? Entahlah. Dua foto hitam itu merogo

Review Salon Flaurent Jogja

Heyyyy, guys! Kali ini, saya mau review salon Flaurent Jogja yang baru saja saya kunjungi tadi. Dua tahun lalu, saya juga sempat ke sini bareng ibu, nah kali ini bareng tante. Bisa dibilang, ini salon perempuan pertama yang saya datangi dan memprakarsai hobi baru saya di Depok, yakni nyalon. Wakakaka. Tanteku memberi saran untuk mengambil paket mini yang terdiri dari body spa, hair spa, dan facial . Tiga perawatan ini bisa kalian ambil dengan merogoh kocek Rp125.000,00. Gila. Ini-murah-banget! Salon langgananku aja bisa kena biaya sekitar Rp300.000,00.