Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Bermalas-malasan

sumber gambar Aku masih punya satu tanggungan makalah. Makalah gender. Sayangnya, aku hanya bermalas-malasan di tempat tidurku. Memikirkanmu.

Review Salon Tewink

Salon Tewink terletak di dekat Gang Kober, Margonda, Depok. Salon yang mengusung konsep salon muslimah ini merupakan anak bisnis dari Moz5. Saya baru pertama kali ke sana karena dapat kupon gratis. Lumayanlah, jatah salon bulan ini. *v* Pukul 14.30 saya bergegas ke sana. Layaknya Moz5, ada plang berbunyi “Laki-laki dilarang masuk!” tergantung di pintu depan. Hal pertama yang menarik hatiku adalah salah seorang pegawainya berjilbab syar’i! Wih, saya kagum banget. Salon Tewink tidak begitu besar dibandingkan Moz5. Ada beberapa kursi salon di pinggir kiri dan kanan serta dua kursi untuk keramas di ujung tengah. Dinding-dindingnya dihiasi wallpaper bunga-bunga. Feminin sekali dan saya suka. ^^ Pegawai yang melayani saya adalah Mbak Dinda. Belakangan kuketahui dia orang Makassar. Yuhuuu, jumpa lagi dengan kawan sedaerah! Pelayanannya cukup ramah. Sayang, dia masih suka menawarkan perawatan ini dan itu padahal sudah kutolak. Tak apalah.

Just decide

"Rachel, what am I suppose to do?" "Forget what you suppose to do, Dex. Do it what you want to do. Live your own life the way you want to live it. Do you wanna teach? Teach. And do you don't want to be the man who lives in the big house? You hate them, don't be him. Or do. Just decide." (Something Borrowed)

Dermaga

Menelusuri kembali cerita-cerita yang tertulis di blog ini. Sungguh lucu. Tiap tahun, selalu saja terisi dengan cerita cinta yang pahit-asam-manis. Diisi berbagai tokoh dengan karakter yang berbeda. Sepertinya akan terus begitu hingga hatiku menambatkan dirinya pada satu dermaga. Dermaga yang akan menjadi muara kisah hidup baru nan indah. Aku akan berlayar jauh, mengarungi petualangan-petualangan seru, dan akan selalu kembali pelukannya. Ke dermaga yang mengantarkanku pergi dan menyambut saat aku kembali.

Tokoh Utama

Assalamualaikum, Maaf kamu lama kutelantarkan. Akhir-akhir ini aku sedang disibukkan dengan perkuliahan dan kepanitiaan. Sekali-kalinya menulis, malah lari ke Tumblr. Hm, where should I start? Tahukah kamu bahwa kamu menjadi tokoh utama dalam cerpen yang kukarang baru-baru ini? Mata kuliah Penulisan Kreatif 'memaksa' kami mengarang sesuatu. Tema yang kupilih tak jauh-jauh dari cinta dan dari kamu. Aku tahu, tema ini dangkal sekali. Seharusnya aku malu karena tidak juga lepas dari tema berbau remaja seperti itu. Sayangnya, itulah satu-satunya media yang memfasilitasi luahan perasaanku. Suratku ini takkan sampai padamu, tetapi pena dan kertas telah menjadi saksi bagaimana suatu perasaan dilukiskan dalam kata-kata. Tetaplah menjadi tokoh dalam cerita hidupku. Saat ini, besok, dan selamanya. Semoga kaulah jodoh yang dititipkan Allah padaku. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.

Sekali ini menjadi anak nakal

Pukul tiga pagi bersama tugas Penyuntingan yang tak kunjung selesai. Tetiba, aku menghitung-hitung sudah berapa orang yang ingin bertemu denganku. Bahkan, mereka perlu membuat janji terlebih dahulu agar aku meluangkan waktu. Tampaknya serius, dan aku tidak suka. Mengapa aku merasa dikejar-kejar oleh kalian? ... Tidakkah kalian terlalu ikut campur pada hidupku? Biarkan aku menjalani hidupku sebagaimana yang aku mau. Tidak. Kau tidak perlu memilihkan jalan mana yang terbaik. Aku tahu bahwa aku salah, aku hanya ingin menikmati kesalahan yang kubuat sendiri. Belajar menarik hikmah dari keputusan salah yang kuciptakan sendiri. Jangan terburu-buru menarikku ke lingkaran yang benar. Menjadi nakal sesekali itu boleh, kan? Jadi, biarkan aku.  ...tolong, bantu aku mencicipi sedikit kebebasan. Tak usah kau kejar aku lagi.

Terima kasih, Ayah dan Bunda

Kalaulah ada orang yang patut diberi terima kasih, itulah orangtua Kalaulah ada orang yang selalu mendukung mimpi-mimpimu, itulah orangtua Kalaulah ada orang yang kerap mendoakan keselamatanmu, itulah orangtua Kalaulah ada orang yang bekerja keras demi penghidupanmu, itulah orangtua Mereka, dengan berbagai upaya, memenuhi kebutuhan dan keinginan anaknya Tak jarang, mengorbankan kepentingan diri sendiri Semua demi kebahagiaan sang anak Ayah dan Bunda, terima kasih atas kerja keras kalian untuk memenuhi kebutuhan Nad. Sungguh terharu malam ini, ketika kalian menghubungiku bahwa buku-buku yang sekiranya berguna untuk perkuliahanku telah ada. Bahkan, kalian menanyakan spesifik judul buku yang kujadikan acuan. Padahal, sudah ratusan ribu yang keluar dari kantong kalian demi buku-buku itu. Terima kasih atas dukungan kalian terhadap cita-cita Nad. Saya janji, segera kutuntaskan kuliah ini, kuserap ilmu sebanyak mungkin dari universitas ini, dan kulanjutkan pendidikanku setin

Kegemaran yang sama

Buongiorno, Signor. Aku lagi tergila-gila dengan Kenzie Nimmo dan suaminya. Menurutku, mereka itu pasangan yang serasi. Sama-sama bersuara indah, sama-sama cantik dan tampan, pokoknya klop, deh! :) Seketika, aku mengingatmu. Sepertinya lucu kalau suatu hari nanti, kita menghabiskan akhir pekan dengan melakukan kegemaran kita bersama-sama. Mengisi waktu luang di rumah dengan segelas teh hangat untukku dan cappuccino untukmu. Lalu, kita duduk di sofa dan kau merangkulku. Kutebak, aku akan menjadi wanita paling beruntung di dunia karena mendapatkan perlindungan di sisimu. Melengkapi setengah dien-mu. Kurasa, kau pun akan bersyukur karena telah menemukanku. Iya, kan? Akuilah. ;) Kembali ke Kenzie Nimmo, aku memang ingin mendapatkan pasangan yang memiliki hobi serupa denganku. Siapa tahu kita bisa sukses di bidang yang sama. Who knows. Mengarang buku bareng, mungkin? Mengajar mata kuliah yang sama, mungkin? Seperti guru SMA-ku dahulu. Namanya Bu Ariyanti dan Pak Safar. Mereka be

Seharusnya cinta

Cinta tidak seharusnya membuat kamu jatuh, terluka, dan tak berdaya. Itu bukan cinta. Cinta seharusnya menguatkan, memompa semangat, dan memberi hal-hal positif lain. Seharusnya. Seharusnya cinta. Mengapa aku belum menemukan cinta yang sesempurna itu? Mengapa masih saja gundah dan gulana Mengapa masih saja menoreh luka dan mengurai airmata Mengapa masih saja menyemai harapan tak berujung Mengapa masih saja? Allahu rabbi... Haruskah kugembok pintu hatiku rapat-rapat hingga datang sang pemegang kunci di suatu waktu nanti?  Sumber gambar Medan, Juli 2014

Merangkai mimpi

Pukul 01.33 pagi. Ditemani tablet berdaya 11%, aku baru saja selesai membaca blog seorang kawan. Tulisannya mempunyai ruh yang kuat bernama semangat. Aku kembali merefleksi diri, mengajak segenap tubuhku untuk bersyukur dan merapikan mimpi-mimpi. Mimpi. Aku seorang gadis yang memiliki banyak mimpi. Sayang, tidak kuguratkan mereka dalam tulisan. Hingga mimpi itu begitu saja datang dan pergi. Terlupa. Padahal, seharusnya mimpi-mimpi itu dapat kurangkai, kucoret, atau bahkan kusimpan. Membaca blogmu, kawan, tebersit inginku untuk menuliskan mimpi-mimpiku. Menikmati tulisanmu, kawan, aku tersadar betapa aku hidup selama ini seperti robot saja. Sibuk ini dan itu hingga aku lupa membahagiakan diri sendiri. Aku butuh waktu untuk diriku sendiri rupanya. Sama sepertimu yang menemukan kebahagiaan melalui kuncup-kuncup bunga. Aku tak ubahnya seperti gadis remaja yang sibuk berkeliaran mencari jati diri. Hah, padahal usiaku ini sebentar lagi menjejak tangga kedua puluh. Nyaris dua puluh ta

27 Detik

"Halo?" "...halo." "Hai, mengenai pertanyaanku tadi bagaimana? Sudah adakah hasilnya?" "Iya, jadi kelas ini... blablablabla." ... "Terima kasih ya atas bantuannya." "Sama-sama." (klik) Butuh waktu sepersekian detik untuk mencerna apa yang baru saja terjadi. Dia meneleponku! Bolehkah aku terbang ke langit-langit kamar? *** Tidakkah kau sadar ia hanya datang saat ia membutuhkanmu? sumber gambar

Teman Apel

Halo lemon, anggur, mangga, lengkeng, dan kurma! Bagaimana jika kutambahkan sesuatu yang baru dalam mangkuk es buah kita? Perkenalkan, semangka! :9 ...Selamat berbuka puasa! ( Well , sebenarnya aku belum benar-benar berbuka) Semangka Sumber gambar Apel Sumber gambar

Anak Baru

Hai, anak baru. Janganlah kau patahkan lagi hatiku yang sudah berulang kali ditempa ini. Jangan pula kau beri harapan seperti yang lalu-lalu. Jangan. Aku tak tahu lagi bagaimana harus menyikapimu. Kau kira hati yang retak mudah disembuhkan?

Just be in love with someone else

Aku sudah terlalu lelah disanding-sandingkan denganmu, dikait-kaitkan denganmu, disuit-suit karenamu. Kau tak akan cocok denganku dan aku tak akan cocok denganmu. Biarlah kita menjalani kehidupan masing-masing. Kau di sana dengan segala impian sucimu dan aku di sini menggenggam impian pribadiku dengan hati yang masih loncat-loncat tak tentu. Sudahlah. Aku lelah. Kalau kamu? Mengutip kata ismirahma , "Please just be in love with someone else..." 

Ada Wanita

Ada wanita yang tersenyum manis di balik jilbabnya usai berbincang dengan lawan jenis yang menjadi impiannya selama ini. Ada rasa yang mengusik hatinya, antara bahagia dan rasa bersalah karena telah melakukan hal yang tak perlu. Ada wanita yang ingin melonjak dari tempatnya berdiri saat itu. Perasaan bahagia begitu membuncah tatkala ia menyadari idamannya berdiri tak jauh darinya. Hanya dua langkah, ya hanya dua langkah. Ia bimbang, apakah mesti bergerak ke gerbong sebelah yang hanya berjarak dua langkah darinya atau tetap di gerbongnya. Ada wanita berbaju biru yang mencengkeram lengan temannya karena baru saja berpapasan dengan impiannya yang mengendarai motor. Sesaat setelah itu, mereka memutuskan untuk membeli makan malam untuk menghilangkan kegugupan. Di warung makan, ia berfoto dengan baju kebanggaan yang harum karena parfum tadi pagi dengan alasan, "Aku harus mengingat baju ini sebagai baju keberuntungan yang mempertemukanku dengan sang impian." Begitu katan

Stasiun kereta

Setelah sekian lama kita tidak jumpa, kau di sana dan aku di sini, aku malah memimpikanmu dua hari lalu. Stasiun kereta. Ya, kau datang ke daerahku bersama rombonganmu. Aku, entah bagaimana, telah mengetahui kedatanganmu dan otomatis melangkahkan kakiku menuju stasiun. Ada rasa yang memaksaku untuk bertemu denganmu. Mengapa? Bukankah kita sudah lama berpisah? Mengapa sekarang ingin menguak luka lama? Itu yang kupertanyakan terus dalam batin. Hei, aku menemukanmu! Di sana, tersenyum pada kelompokmu. Senyum tidak simetris persis seperti yang kukenal beberapa tahun silam. Aku memandangimu dari seberang, lalu kau menolehkan kepala membuat mata kita beradu. Sesaat, aku terkesiap, belum siap dengan tatapanmu. Biarkan aku saja yang mengamatimu, kau tidak perlu begitu pula! Oh, tetapi sudah telanjur. Kita sudah menangkap keberadaan masing-masing. Diam dan sunyi senyap. Mulut terkatup, tak ada yang berani membuka pembicaraan. Aku mencoba meresapi suatu masa yang telah lalu. Ada kenangan di sana

4th of July

Hari ini tanggal 7 Juli 2014. Tiga hari lalu tanggal 4 Juli. Warga Amerika mengenalnya dengan Independence Day. Amerika mendeklarasikan kemerdekaannya pada hari itu. Biasanya, ada perayaan yang memperingati hari bersejarah tersebut. Tahun lalu, ketika saya dan keluarga berada di New York, ada pesta kembang api yang indah di malam hari. Sayang, saat itu saya dan adik masih tergolek lemas di kasur disebabkan  jet lag . Tahun ini, mereka menikmati kembang api indah tanpa kehadiranku. Ya, Agustus lalu saya pulang melanjutkan hidup di Indonesia dan mereka di Amerika. Ingin berbagi kebahagiaan denganku, Fira mengirimkan rekaman video berisi kemeriahan kembang api 4th of July. Dua tahun lagi.  They will be celebrated 4th of July for the fourth times.  And maybe, for the first time to me. In shaa Allah. Lekaslah lulus, Nadia Almira Sagitta! ^^
Assalamualaikum dan selamat sore, Tuan. Buonasera. Bagaimana kabarmu hari ini? Baiknya aku bercerita terlebih dahulu, ya. Pagi ini aku terlambat bangun. Siangnya saya menuju Masjid UI untuk menghadiri rapat. Setelah itu, aku pulang ke kos dan menonton film. Monoton, ya? Hehe, mungkin akan lebih seru kalau kau ada di sampingku. :P Eh, iya, ada kalimat favoritku dalam film Letters To Juliet dan Princess Diaries 2. Ini dia! "Leaving London will be a pleasure as long as you are waiting for me on the other side." (Charlie, Letters To Juliet) Tiba-tiba, aku berpikir akan meninggalkan cita-citaku S-2 di luar negeri dengan sukarela selama kau menungguku di tanah air. Kyaaa, tidak boleh begitu! :P It will be better if you come with me to London, accompany me until I finish my study. Haha, I'm an egoist one.  Lanjut ke film kedua, ya. "What is your dilemma, young man?" "You are, in fact. I'm in love with the queen-to-be. And I'm inquirin

Newcomer!

"Aku turut senang dengan kehadirannya di hidupmu." Begitu kata seorang sahabatku di padang rumput FIB. Saat itu, kami sedang menikmati makan siang ditemani sepoi-sepoi angin danau. Aku bercerita dengan eskpresif mengenai pertemuanku dengan sesosok lelaki yang, perlahan, merasuki hatiku. Ia mencoba memugar hati yang sempat runtuh. Sosoknya tanpa sengaja membuatku tertunduk malu disertai warna pipi yang merona secara tiba-tiba. Lelaki itu memiliki inisial nama pertama yang sama denganmu. Wajahnya pun sedikit-banyak memiliki kemiripan dengan wajahmu. Jawa tulen. Jangan salahkan aku, ya! Aku tidak merencanakan ataupun meminta pertemuan dengan "kloning"-anmu. :p 

Just the way I am

"'Cause you are amazing Just the way you are..." I listen to this song when I open one of my best friend's blog. Suddenly, I remember your face. I remember our time together. We were such little teenagers. That stupid-cute-moment, well worth to have anyway.  How are you out there? I miss you ... as my best buddy. Do we still be friends?
sumber gambar Ada rasa hangat yang menjalar ketika kubaca ulang tulisanku mengenai mimpi kedelapan. Rasa damai itu kembali merasuk, membuatku pipiku merona merah, menarik kedua ujung bibirku membentuk lekuk senyuman. Aku pernah memimpikan keluargamu.

Vivo per Lei

Vivo per Lei da quando sai La prima volta l’ho incontrata, Non mi ricordo come ma Mi è entrata dentro e c’è restata. Vivo per Lei perché mi fa Vibrare forte l’anima, Vivo per Lei e non è un peso. (Andrea Bocelli) Tersentuh, aku menangis. Aku tak tahu, apakah ini pengaruh lirik yang begitu indah atau karena perasaanku sedang begitu sendu. Aku masih ingat ketika pertama kali berjumpa denganmu. Kau begitu cerewet dengan botol Coca-cola dan permen Mentos. Pertemuan itu meninggalkan kesan lucu di hatiku. Hingga lama-kelamaan sosokmu mendekam di sana untuk beberapa lama.  Lei è di tutti quelli che Hanno un bisogno sempre acceso, Come uno stereo in camera, Di chi è da solo e adesso sa, Che è unico per Lei, per questo Io vivo per Lei. Kamu, sosok yang begitu periang, akrab dengan semua orang, aktif di segala lini. Kamu milik semua orang. Terlalu picik jika aku menganggapmu milikku seorang. Padahal kau pun tak pernah menyadari keberadaanku. Pernah sekali waktu, kita d

Lengser dari singgasana

Ketika rasa itu tak lagi menempati singgasana hati, aku masih berharap akan perjumpaan kita. Sekadar tegur sapa yang belum pernah kulakoni dengan baik karena adanya kegugupan yang menyergapku dan mengunci bibirku rapat-rapat. Aku tak ingin berlari darimu lagi. Aku tak ingin kau pertanyakan mengapa. Aku hanya ingin bersikap normal, ya, sebagai teman. Seperti dahulu. Ketika rasa itu tak lagi menempati singgasana hati, aku masih berharap akan perjumpaan kita, teman.

Tutup

Aku mencoba merelakanmu perlahan Aku tahu itu sulit dan aku pun tahu rasanya akan sakit Akan tetapi, aku lelah Aku lelah merasa gundah ketika engkau bahagia Aku lelah terbang tinggi kemudian sayapku patah lalu aku terperosok jatuh Aku lelah memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkanku Aku lelah mengharapkan seseorang yang belum tentu menjadi jodohku. --- Semangat meningkatkan kualitas diri, kak. ^^ Semoga kriteria jodoh yang selama ini engkau impikan tercapai Semoga seseorang yang engkau sukai, menyukaimu balik Semoga engkau bisa meraih cita-cita tertinggimu Selamat menemukan kesukaan dan keceriaan dalam hidup Jika engkau menikah nanti, undang aku, ya! Semoga saat itu, aku sudah bertemu jodoh dunia dan akhiratku InsyaaAllah. Kututup lembaran kisahku mengenaimu dengan ucapan alhamdulillah . Terima kasih atas kontribusimu dalam proses pendewasaan diriku.
Kembali aku membaca kisahmu, kisahnya, kisah kalian. Selalu saja ada cerita. Diam-diam aku terkesima, terharu, dan ikut tertawa geli. Tahukah kalian bahwa  aku adalah salah satu pembaca setia karangan kalian, yang belum tentu setia menyimak cerita-ceritaku. Aku rindu. Rindu yang urung kuungkapkan karena gengsi yang kujunjung tinggi itu. Maaf belum bisa meredam egoku. Aku hanya dilanda cemburu.

Mellow?

Aaaaaaaaaaa mellow . Harusnya aku nggak begini lagi kan, ya. Harusnya kan udah move on , bahkan move up Hih, terlalu banyak kata harusnya! Ya sudahlah, nggak usah dipikirkan lagi, Nanaaad. "And you're doing your best to avoid me."  - Taylor Swift. Yeah, you are.

Lembaga Dakwah

Assalamualaikum, teman-teman! Hai! Nad pengin cerita sedikit, nih. Saat semester tiga lalu, saya berniat untuk berkecimpung di salah satu LD saja kelak, entah itu LDK atau pun LDF. Saya sudah merasakan kesibukan aktif di dua LD dan itu ... haaaah ... sudah cukup. Banyak amanah yang terbengkalai karena jadwal ngumpul sering bentrok dan akibatnya saya jadi stres sendiri. Wussss, semester tiga berlalu, semester empat datang menjelang! Alhamdulillah, semester tiga terlalui dengan baik. Formulir rekrutmen anggota organisasi tersebar di mana-mana. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya saya memilih Salam UI sebagai lahan dakwah saya di semester empat hingga semester lima. ^^ Awalnya, saya ingin menjadi BPH, menjadi pengurus Salam UI. Alasan saya memilih menjadi BPH karena saya ingin membenahi departemen ILC, ingin membuat departemen itu menjadi lebih baik lagi. Selama ini saya terjun di bidang yang sama, dimulai sejak periode magang hingga staf. Yeaaay, saya cinta ILC! <3 Siapa tahu keha

Nostalgia sesaat

Hai, Pulau K! Terima kasih telah mengajakku bernostalgia selama 17 hari. Aku bertemu dengan teman-teman, para guru SMA-ku, keluargaku, sahabatku, dan bahkan kau pertemukan pula aku dengan dia.  Kedatanganku ke Pulau K tampaknya adalah keputusan yang tepat mengingat kehadiranku di Depok rasanya...tak begitu membahagiakanku selayaknya dirimu yang senantiasa membuatku ceria, tertawa, dan penuh cinta.  Hei, kalian yang kutemui di Pulau K! Aku sayang kalian. ^^{}  Semoga kita dapat jumpa lagi di lain waktu. Cheers!

Something Borrowed

I love you and I've always loved you. And I should have told you a long time ago, but I'm telling you now. Before it's too late, before it's really too late. You're not the only one that haven't living his life. I haven't either but I wanna live it now, and I wanna live it with you." -Rachel, Something Borrowed (movie).

Siklus

Ada beberapa hal yang berubah di hidupku Ada yang datang Kemudian pergi Ada yang dekat Lalu beranjak menjauh Pun, ada yang telah pergi Lantas kembali! Bingung. Semua serba mendadak Rasanya Allah telah merancang sesuatu untuk hidupku Ya, hidup yang lebih baik. InsyaaAllah Ada atau tidak ada hadirmu Bukan masalah bagiku. :P