Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

Clinical Linguistics

Nggak bisa tidur (sebelumnya memang sudah tidur) karena membaca informasi tentang speech pathology , seperti afasia. SP merupakan bagian dari clinical linguistics (aku belum bisa membedakannya dengan neurolinguistik, barangkali CL lebih fokus ke penyakit dan penanganannya). Lulusan CL biasanya jadi speech and language therapist. How cool is that? Terapis, mamen. Duh, seperti pekerjaan tenaga kesehatan!

Akhir bahagia

Kenapa, Cinta? Kenapa kisahmu tidak pernah berakhir bahagia? Kenapa selalu bahagia di awal dan nestapa di akhir? Ketika yang lain dengan mudahnya berpacaran, kau menolak mentah-mentah. Akan tetapi, kau sendiri belum siap diajak menikah. Maka terombang-ambinglah engkau. Mencintai seseorang tanpa ujung yang jelas. Ah ya udah, nunggu diseriusin. Hahaha.

Memikirkanmu, membuang waktuku

Bakal sibuk nggak terkira hingga Januari. Pikiran dan fisik lelah semua. Akan tetapi, kesibukan ini punya hikmah. Aku jadi lebih bisa membagi waktu, mengatur prioritas, belajar tanggung jawab, belajar memimpin, dan menjaga amanah. Iya, amanah itu tidak pernah pergi dari kita. Dia selalu punya cara untuk mendekati kita. Kukira, aku akan lepas dari amanah-amanah setelah melepaskan segala organisasi, tetapi nyatanya tidak. Maka berbahagialah diriku, kamu masih dipercaya orang-orang untuk memegang amanah. Alhamdulillah. Aku begitu sibuknya sampai-sampai kegiatan memikirkanmu saja kuanggap sia-sia. Ketika aku hendak memikirkanmu barang dua jam, kuingat betapa aku punya segudang kegiatan yang seharusnya bisa kuselesaikan dalam waktu dua jam. Memikirkanmu = membuang waktuku Ya, itulah dia hikmah lainnya. Pikiranku memang belum sepenuhnya lepas dari bayangmu, tetapi mau bagaimana pun aku harus terbiasa dengan keadaan ini. Terbiasa tanpa kau dan harus membiasakan diri tanpa kau. Kau

Luka: Abadi

Kata mereka, "Jangan pernah melukai hati seorang penulis atau kau akan abadi dalam karyanya." Entah itu abadi karena disanjung puja, dihina dina, atau dicaci maki. Jangan salahkan penulisnya, salahkan dirimu yang telah melukai hati tulusnya. Aku mungkin akan terus menulis tentang kamu beberapa periode ke depan. Aku akan berhenti ketika aku bosan. Aku akan berhenti ketika tak ada lagi hal menarik darimu yang dapat kutuliskan. Aku akan berhenti ketika waktu menyuruhku berhenti. Sementara ini, kamu akan tetap hidup...dalam karyaku, dalam tiap ceritaku, dalam ingatan batinku. Salam. Nadia Almira Sagitta

Kehilangan Budaya

Tuhanku, Jika aku harus menangis lagi Biarkanlah itu karena bahasa yang mati Bukan karena lelaki yang pergi Lebih baik kehilangan satu rasa Daripada kehilangan satu budaya -- Ditulis di perpustakaan UI setelah membaca satu bab dari buku Dying Words. Ah, perih sekali menghadapi kenyataan penutur bahasa yang mati satu per satu. Sang penutur mati membawa budaya. Berbicara budaya, kita berbicara tentang satu komunitas. Kehilangan satu komunitas tentu lebih menyakitkan daripada kehilangan satu manusia. Konyol sekali menangisi lelaki yang sama sekali tak pernah memberi hati. Tegakkan wajahmu! Ada komunitas-komunitas bahasa yang menunggu kau singgahi. Kau tidak mungkin menyapa mereka dengan muka suram sebab lara, bukan? Salam, Nadia Almira Sagitta

Salju dalam Bahasa Eskimo

sumber gambar "Eskimos has 12, 50, 100, or even several hundreds words of snow!" Whether this statement is true or not, orang-orang Eskimo punya sejumlah kata yang menggambarkan keadaan geografis mereka. Pernyataan di atas memang masih diperdebatkan sampai sekarang. Mulanya, pernyataan ini dikemukakan oleh Franz Boas. Setelah dikaji, ternyata banyak linguis yang tidak setuju sampai-sampai mengatakan Boas hanya hiperbola dan berita itu hoax. Khazanah kata untuk salju tidaklah sebanyak itu, katanya. (baca artikelnya di sini ) Akan tetapi, ada juga linguis yang setuju dengan pendapat Boas, yaitu si Igor Krupnik.  Intinya, mah, ini debatable banget. Entah benar, entah salah. Istilah bahasa Eskimonya saja belum jelas merujuk ke Inuit atau Yupik. Barangkali penelitian Boas memasukkan kedua bahasa itu jadi hasilnya banyak? Entah. Sebenarnya, nggak penting, sih, kita mencari tahu jumlah pasti kata yang mewakili suatu konsep. Lah, ngapain keleus.

Bahasa: Khazanah Informasi

"Though Tuvan does have a general word for go , it is less often used. Most of the time, Tuvans use, as appropriate, verbs meaning "go upstream" (cokta), "go downstream" (bat), or "go cross-stream" (kes). You'd rarely hear, 'I'm going to Mugur-Aksy' but rather, 'I'm upstreaming (or downstreaming) to Mugur-Aksy'. The Mongushes could not explain to me the invisible orientation framework that was all around them and underfoot. They simply knew all this information without knowing that they did ." (Harrison, The Last Speakers ) Tiba-tiba saja aku teringat Anti dan Nia, dua ART (asisten rumah tangga) di Makassar dahulu. Kampung mereka berdua di Jeneponto. Setiap mereka bercerita tentang kerabatnya yang pulang ke Jeneponto, mereka bilang, "Pergimi ke atas ," sementara kalau membicarakan kedatangan ke Makassar, mereka bilang " Ke bawah ."

Ujung Jalan

"Di ujung jalan itu setahun kemarin." (Kahitna, Setahun Kemarin) Beberapa waktu lalu, lagu ini masih menyisakan debaran hati yang sanggup menarik senyum di wajahku. Namun, seiring misteri yang terkuak satu demi satu, tidak ada lagi senyum itu. Tinggallah desahan yang sama sekali tak bermakna lega. Seberapa sering kau berpapasan dengannya di ujung jalan itu? Luv, Nadia Almira Sagitta

Bidang Linguistik

Language documentation is a part of linguistics fieldwork. There are so much things to do. Sebagai calon sarjana humaniora yang berkonsentrasi pada bidang linguistik, sudah semestinya kita terjun ke berbagai bidang. Kamu bisa masuk ke bidang komputasional linguistik dan mengembangkan program bahasa semacam Google Translate, bidang perencanaan bahasa untuk menentukan masa depan suatu bahasa, bidang neurolinguistik untuk membantu para dokter saraf dan pasiennya, bidang leksikografi untuk menyusun suatu kamus dengan baik (bikin kamus sekeren Oxford atau Collins Dictionary, tuuuh!), bidang forensik linguistik untuk membantu memecahkan kasus hukum dengan bukti-bukti kebahasaan, bidang geolinguistik--atau disebut juga dialektologi--untuk memetakan bahasa-bahasa di Indonesia (kita punya 706 bahasa!), bidang psikolinguistik untuk mengetahui fungsi otak manusia dalam pemerolehan bahasa kedua dan seterusnya. Linguistics is so much more than you can imagine. Masih banyak bidang linguistik yang

Berhentilah

Allah, tidak bisakah Engkau berhenti memberiku kejutan tentang dia? Aku tahu aku tidak bisa bersamanya maka sudahilah segala kenyataan ini. Tak perlu Engkau tegaskan aku berulang kali. Tak perlu Engkau suguhkan fakta-fakta yang selalu membuatku merasa, “Wah, kebetulan sekali!”, “Wah, dia lebih cocok bersama dia, ya?”, dan segala wah yang lain. Sakit…sekali. Aku pusing menyikapi kejutan-kejutan ini. Hatiku sungguh tidak siap. Fakta-fakta unik datang silih berganti dan menyakitkan hati. Semua ini membuatku merasa semakin ciut saja. Semakin merasa…ya sudahlah. Aku semakin didorong untuk melepaskan dan merelakan. Dia jauh…jauh lebih pantas bersama dengan yang sepadan dengannya. Orang itu jelas bukan aku, melainkan (barangkali) dia. Maka pasangkan saja. Skrip sandiwara-Mu lucu sekali, ya Allah. Baru kali ini aku dibuat tak berdaya dan termangu berulang kali. DUNIA INI SEMPIT. Sempit sekali sampai-sampai aku mengenali para pemeran yang bermain dalam tonil cinta mahakarya-Mu.

Memakai Cincin

"Kenapa suka pakai cincin?" "Nggak apa-apa, senang aja." "Mamaku melarang aku pakai cincin. Apalagi di jari manis, duh diwanti-wanti sekali. Takut "calon jodoh" mengira aku sudah nikah." "Hahaha, kalau dia mau mah pasti konfirmasi ke kamu dulu." -- Aku suka memakai cincin. Tak perlu cincin emas, cincin imitasi pun jadi. Aku biasa memakai cincin di jari tengah atau jari manis. Kenapa di tengah? Soalnya jemariku kurus sekali, terkadang cincinnya jatuh bila kupakai di jari manis. Aku suka menatap cincinku lama-lama, terkadang sambil senyum. Aku suka memutar-mutar cincinku, terkadang sambil menitipkan rindu. Seolah-olah ada yang boleh dirindukan. Aku suka memakai cincin. Rasanya seperti digenggam oleh jemari lain walaupun nyatanya hanya oleh selingkar aksesori. Aku suka memakai cincin walaupun hanya imitasi. Imitasi saja aku suka apalagi cincin asli dari kamu, nanti. Luv, Nadia Almira Sagitta

Satu pemuda

Ada satu pemuda yang mungkin pernah kau temukan di sepanjang hidupmu. Ia berjalan cepat sekali dan pandangannya tertumbuk ke tanah. Entah apa yang dia perhatikan. Boro-boro kau ajak ia berkenalan, memandangmu saja ia tak pernah. Lama baru kau tahu, pemuda itu ternyata kawanmu. Kau mulai penasaran, apa yang salah dengan pemuda satu itu. Apakah sulit baginya untuk menyapa, "Halo!" Acapkali kalian berpapasan, ia lewat begitu saja seolah engkau tak ada.  Lama baru engkau tahu, sikap itu ternyata namanya gadhul bashar (menjaga pandangan). "Oooooh begitu, keren juga, ya," ujarmu.  Sepertinya, ia menjaga pandangan karena beberapa alasan. Ia tak ingin membuatmu mengangkasa ke langit karena kalimat gombal bernada romantis. Ia tak ingin meluluhkan hatimu yang rapuh dengan hadiah-hadiah sederhana. Ia tak ingin membuatmu resah karena tak sempat mengabarimu sepanjang hari. Ia tak ingin mengaburkan konsentrasi ibadahmu kepada Allah dan orang tua. Kesimpulannya, ia tak ing

(Bukan) Review Dove Intensive Root Treatment

Selamat siang! :) Hari ini aku mau cerita soal satu produk Dove yang khusus menangani masalah kerontokan rambut. Rambut itu rontok karena dua hal, pertama patah di tengah atau akar rambut tidak kuat. Rasanya banyak sekali orang-orang yang mengalami masalah rambut rontok, nah aku juga begitu. Apalagi aku berjilbab, rambutku ditutup dan diikat dari pagi sampai sore. Lembap dan lepeknya jangan ditanya. Eh, tetapi alhamdulillah sih, tiap pagi nggak ada masalah dengan bad hair day-- wong selalu tertutup. Hahaha. Dengan berjilbab, bukan berarti kamu bebas mengabaikan kesehatan rambut, justru kamu butuh usaha ekstra untuk merawat rambutmu. Balik ke masalah rambut rontok, bagaimana cara merawatnya? Tadaaaa, cobalah Dove Intensive Roots Treatment! Produk ini menutrisi akar rambut kamu agar lebih kuat dari sebelumnya, tentu saja hal ini akan mengurangi kerontokan rambut. Ini merupakan rangkaian dari Dove Hair Fall Treatment. Kemasan Dove Intensive Roots Treatment

Saling Menemukan

Cinderella: "Are you ready? Prince: "For anything, so long as it's with you." ( Cinderella , 2015) Oh, hari ini aku menonton ulang film Cinderella. Selalu suka adegan Cinderella dan pangeran berdansa, main ayunan, bercerita tentang hidup satu sama lain, ketika pangeran memasangkan sepatu di kaki Cinderella, dan ketika mereka saling menemukan... Saling menemukan. Kini kita saling mencari, akan ada saatnya kita saling menemukan. Kita pernah bertemu sekali di alam mimpi dan jiwa kita pernah menyatu di suatu masa sebelum kita dilahirkan ke dunia. Fate will lead us to see each other again. Next time, darl, next time. Ada waktu ketika aku dan kamu menjelma kita. Kita merupakan ikatan yang begitu kuat dan tak dapat dipisahkan. Aku percaya kita bisa menjadi hebat bersama. Aku percaya kita bisa saling menguatkan satu sama lain. Trust in your heart and your sun shines forever and ever Hold fast to kindness, your light shines forever and ever I believe in you and me W

Pendokumentasi Bahasa

Hari ini aku merasa sangaaaaaaat lega. Kenapa?  Kemarin aku berdiskusi dengan Ayahku menyoal kontribusi warga negara terhadap negaranya. Aku sempat khawatir dicap pembelot apabila bekerja pada lembaga asing. Diskusi kami bisa dilihat di sini. Berangkat dari setumpuk kekhawatiran, aku menelusuri kembali situs www.hrelp.org--suatu proyek pekerjaan impianku--dan mengaduk-aduk informasi program ELDP. Di situs tersebut, aku menemukan ini: "We provide grants for the linguistic documentation of endangered languages worldwide. Anybody with qualifications in linguistic language documentation can apply as we have no restrictions on the nationality of the applicant or on the location of the host institution."

Jangan Galau

"Jangan galau lagi, ya." "Nggak ada yang mau lihat Nadia sedih dan galau." "Semua itu sayang sama Nadia. Kami ikut sedih kalau Nadia nangis melulu." "Wajar tema nasihat orang-orang ke kamu tentang galau, soalnya kamu butuh banget dinasihati mengenai itu." "Nadia kalau galau parah banget. Kayaknya segala-galanya bisa berantakan. Jangan galau, Nad." "Aku kepikiran kamu, Nad. Udah nggak galau, kan?" "Aduh, Bu Prof, kamu begini gara-gara lelaki? Jangan, dong!" -- A little reminder. Ini nasihat beberapa minggu lalu. Eh, ada yang masih baru, sih. Aku cuma menuliskannya di sini supaya aku ingat untuk nggak bergalau ria. Senang, sih, ya orang-orang memperhatikan Nanad, pakai embel-embel sayang Nanad pula! Ih, sayang kalian jugaaaa! (peluk) Harap maklum, ya. Aku anaknya attention centered banget. Hahaha. Iya, iya. Aku akan berusaha nggak galau seperti dulu. Mungkin intensitas galaunya dikurangi dan kadar keik

Surat untuk Si Tampan dan si Cantik

Halo, si Tampan dan si Cantiknya mama. Ini mama, menulis dari masa lalu. Hari ini mama menerima kiriman buku ABC for Baby Linguists . Mama mau mengenalkan linguistik pada kalian sedini mungkin karena mama mau berbagi dunia kecintaan mama. Jadi, siap-siap dengan alofon, bilabial, nasal, dan kawan-kawannya itu, ya! Mama, sih, berharap banget salah satu dari kalian mengikuti jejak mama menjadi seorang linguis kelak. Nanti kita bisa meneliti bareng-bareng seperti David Crystal dan anaknya, Ben Crystal. Aduh, pasti seru sekali bila di meja makan kita membahas gejala-gejala bahasa terbaru atau mendiskusikan kebingungan bahasa yang kalian temukan. Bisa juga tiap pekan kita belajar bahasa asing. Makanya sekarang mama lagi mendalami beberapa bahasa supaya nanti bisa mengajari kalian. Belajar bahasa itu bisa meningkatkan kemampuan otak kalian, lho! Bisa mencegah kepikunan juga! Ajaib, kan? ^^♡ Omong-omong belajar bahasa, mama berencana mengajarkan bahasa daerah sebagai bahasa pertama kalian

Waiting For Yesterday

Day-eh-ay You and me, all alone girl What’s going on, would you tell me what’s wrong It’s like you’re locked up in your own world Oh-oh with nothing to say You keep me guessing but I see in your eyes He made you promises but gave you lies You’re shutting down cuz you’re so sure That I’ll be another mistake [Chorus:] I know that he left you in pieces You know that I won’t be that way I’m not gonna treat you like he did Oh-oh whatever it takes You think history is repeating You keep on pushing me away Oh but nothing gonna change Waiting for Yesterday-eh-eh Day-eh-eh, Day-eh-eh Is it worth it any longer? You’re so scared to fall in again Yesterday can make you stronger So why do you feel alone? You know I love you better than he ever did This could be all you ever needed Hold on to me and just remember Oh no, never let go [Bridge:] I’m the on for you tonight I’m the one for forever If it takes a little time (Whatever it takes, whatever it takes) I’m the

Cita-cita masa kecil

Beberapa saat lalu kutemukan gambar ini di Facebook. Cita-cita masa kecil? Hmm, coba kuingat-ingat dulu. PRAMUGARI! Iya, semasa SD aku ingin menjadi pramugari. Aku suka cara mereka memeragakan petunjuk keselamatan pesawat. Aku suka keramahan mereka saat menawarkan penganan di pesawat. Aku suka suara mereka ketika mengumumkan sesuatu. Terpenting, aku suka bahasa Inggris mereka! Ah, suka sekali! Sampai sekarang, aku masih menyimak baik pengumuman, "Naikkan sandaran kursi, buka penutup jendela." Aku diam-diam menghapalkan petunjuk keselamatan penerbangan dalam bahasa Inggris dan Indonesia. (sekarang sih sudah lupa). Omong-omong pramugari, postur tubuhku lebih tinggi dari anak-anak kebanyakan. Plus kurus. Makin pedelah aku memasang harapan menjadi pramugari. Aku dapat membayangkan diriku belasan tahun kemudian mengenakan seragam pramugari yang cantik bin seksi itu. Yes, aku suka potongan roknya yang memamerkan kaki jenjang. Sayang beribu sayang, mimpiku itu kandas k