Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2014
sumber gambar Ada rasa hangat yang menjalar ketika kubaca ulang tulisanku mengenai mimpi kedelapan. Rasa damai itu kembali merasuk, membuatku pipiku merona merah, menarik kedua ujung bibirku membentuk lekuk senyuman. Aku pernah memimpikan keluargamu.

Vivo per Lei

Vivo per Lei da quando sai La prima volta l’ho incontrata, Non mi ricordo come ma Mi è entrata dentro e c’è restata. Vivo per Lei perché mi fa Vibrare forte l’anima, Vivo per Lei e non è un peso. (Andrea Bocelli) Tersentuh, aku menangis. Aku tak tahu, apakah ini pengaruh lirik yang begitu indah atau karena perasaanku sedang begitu sendu. Aku masih ingat ketika pertama kali berjumpa denganmu. Kau begitu cerewet dengan botol Coca-cola dan permen Mentos. Pertemuan itu meninggalkan kesan lucu di hatiku. Hingga lama-kelamaan sosokmu mendekam di sana untuk beberapa lama.  Lei è di tutti quelli che Hanno un bisogno sempre acceso, Come uno stereo in camera, Di chi è da solo e adesso sa, Che è unico per Lei, per questo Io vivo per Lei. Kamu, sosok yang begitu periang, akrab dengan semua orang, aktif di segala lini. Kamu milik semua orang. Terlalu picik jika aku menganggapmu milikku seorang. Padahal kau pun tak pernah menyadari keberadaanku. Pernah sekali waktu, kita d