Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2016

Sebatas Itu

Jika peranku sebatas penyemangat dan pendengarmu, aku tidak mengapa. Sedari dulu aku juga begitu, selalu begitu. Peranku selalu sama, yakni pendengar sekaligus penyemangat orang-orang. Asalkan kau mencariku dan berbincang denganku, aku tidak masalah kita hanya sebatas itu.

Mendoakanmu

Fii amanillah. Semoga Allah senantiasa menjagamu. Semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkahmu. Semoga Allah memberikan solusi terbaik untukmu. Semoga Allah...mendengar doaku kepadamu. Aku hanya menginginkan yang terbaik untuk hidupmu, kebahagiaanmu, dan tentu saja senyumanmu. Sudah lama tidak kulihat. Janganlah engkau bersedih. Acapkali engkau merasa ditinggalkan dan sepi, ingatlah bahwa aku tidak pernah pergi. Raga boleh jauh, tetapi jiwa selalu bersama dalam untaian doa. " Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu. " (Sapardi Djoko Damono) Luv, Nadia Almira Sagitta

Am I disappointing you?

Sesedih itu pas tahu ELDP datang ke KIMLI, Unud, Juli lalu untuk mengadakan pelatihan dokumentasi bahasa selama tiga hari. Huaaaaaaa Hans Rausing Endangered Languages Project! :( Padahal aku juga masih anak bawang, pasti belum ngerti soal teknis dalam mendokumentasikan bahasa. Pasti saingan sama master, doktor, serta profesor dan besar kemungkinan aku cengo sepanjang acara. Aku ngertinya mimpi doang jadi peneliti ke daerah terpencil untuk memperoleh data selengkap-lengkapnya. Tidak apa-apa, anak muda itu butuh bermimpi. Ng, kamu ngerti kan rasanya ketemu secuil bagian dari mimpi-mimpi kamu? Seperti bertemu idola, hanya menatap mereka di depan mata saja sudah membuat bahagia, apalagi kalau berkesempatan ngobrol dan bekerja sama! Duh. Jadi, aku nggak berlebihan sesedih ini karena melewatkan kesempatan. Iya, kan? ^^

Carry on

Thank you for boost my mood, made my stomach full of butterflies, fulfill my heart, and made me smile so wide! Oh, darlin. Tell me who I have to be, to be the one beside you so we don't have to missing each other like this. Shall we carry on our journey? Definitely, until time grows us apart. We'll see then if there's still spark when we see each other. From there, we'll decide where we want to go next. Cheers, Nadia Almira Sagitta

The Redness Is Gone! (facial)

Good morniiing, everyone! This morning I woke up with happiness. Hahaha. ^^ Right after I get up, I wash my face and realize there's no bump in my face as usual. Wait, wait, I couldn't believe it, I should see it myself! (go to the mirror) No zits in my face. Not even a bit. All dry and gone. Huaaaa, alhamdulillaaaah! I feel so relieved because a week ago I did my facial in Larissa Aesthetic Centre in Jogjakarta and it made my face gone red and there are a few new zits near the area that've been extracted by the beautician. I regretted it. I regret that I did my facial there after months not doing it. I regret that I let the beautician to extract (to pop) my pimples when I know theres's a rule about not-picking-up-your pimples. :')

Buang Jauh

"Aku nggak dapat kabarnya di mana-mana." "Dia udah ngilang ditelan bumi." "Ih, kok gitu?" "Ih, buang saja dia jauh-jauh. Untuk apa coba?" "Ya aku cuma mau memanfaatkan waktu selagi bisa..." "Ih, jangan. Nggak usah. Aku sudah bisa menebak bagaimana akhirnya. Kamu ingat, kan, aku juga pernah dibuat begini? Ya sudahlah, aku yakin paling sebentar lagi kau lupa." "Carilah pengalihan. Banyak hal yang dapat kau kerjakan daripada merenung lantas mengingat dia."

Prioritas

"Jangan sama orang yang tak bisa memprioritaskan kamu." Aku mengerti. Kita pasti ingin menjadi prioritas. Menjadi aspek utama dan terutama dalam hidup seseorang. Akan tetapi, bagaimana jika ada keperluan yang lebih mendesak? Apakah tetap harus kita yang menjadi prioritasnya? Bukankah lebih indah kalau saling memahami dan memberi ruang? Yah entah. Orang kadang-kadang lucu juga. Sibuk memberi tahu ini dan itu, padahal kita tidak butuh. Justru nasihat mereka membuatku takut untuk berkeluarga. Aku nggak mau, deh, jadi penghalang kegiatanmu hanya karena aku menjadi prioritas baru. Aku nggak mau jadi kerangkeng dan sangkar yang mengurung kamu. Let us fly Free as bird ... Let us live This life The way we want to

Tidak Salah

Perpustakaan. Di depan laptop. Sendiri. Kau tahu? Tadi dua orang kawanku membicarakan rencana pernikahan mereka dan mengulas tentang sifat-sifat lelaki. Mereka bersepakat atas kriteria lelaki idaman yang ternyata ada pada pasangan masing-masing. Kriteria itu tak ada padamu. Mereka lalu mengatakan, "Tuh, cari laki-laki yang seperti itu. Yang menghargai kamu dengan caranya itu." Diam-diam gengsiku terbetik. Memangnya kamu tidak menghargaiku? Menurutku tidak juga. Kamu punya caramu sendiri, bukan? Mengapa harus disamakan? Aku tidak suka dihakimi dan disalah-salahkan. Kamu tidak salah. Aku juga tidak salah karena telah memilih kamu. Kenapa, sih, semua orang bersikap sok tahu? Ah, memang ya. Perjalanan cinta itu hanya dapat dimengerti dua orang. Yang lain-lain tak usah ikut.

Pesan

Wahai kamu, perempuan yang sedang membaca pesan ini. Malam ini, aku akan memberimu satu pesan, ya sebagai hiburan saja. Jangan terlalu serius walaupun isi pesanku bukan candaan lucu-lucuan. Pesan satu ini perihal lelaki. Laki-laki itu datang dan pergi sesuka hati. Kamu tahu, laki-laki adalah makhluk yang paling pandai bermain tarik ulur. Merekalah yang datang terlebih dahulu, membanjiri kita dengan kata-kata juga gestur istimewa sampai kita mulai terbiasa, lalu pergi bersembunyi. Membiarkan kita yang datang sendiri dan mencari. Seolah-olah kita yang butuh (padahal memang butuh karena kita sudah masuk perangkap). Cerdik katamu? Memang, namanya juga laki-laki. Mengesalkan. Nah, apakah kamu pernah ditinggalkan laki-laki? Sama kalau begitu, aku juga pernah. Aku tahu rasanya ingin menenggelamkan diri dalam luka yang tampaknya abadi. Aku tahu rasanya kehilangan senyum sebab muram. Aku pun paham ketika kamu bilang dunia tampaknya tidak berpihak padamu lagi.

Lipstik Revlon Colorburst Matte Balm - Sultry

¡Hola! Sore ini mau mengulas (tsah, bukan me- review ) Revlon Colorburst Matte Balm 225 Sultry. Sebelumnya, welcome August! So, new month, new...lipstick? Haha nope, nggak selalu. Kadang satu, kadang dua (eh!) tetapi kadang juga nggak beli. Tergantung kondisi kantong dan emosi. (lah) Ya intinya, kebetulan saja aku melangkahkah kaki ke konter Revlon dan memboyong lipstik satu ini. Baca-baca dari berbagai resensi yang diulas oleh para beauty blogger Indonesia, katanya RCMB ini bagus. Ada sepuluh warna yang bisa dipilih dan aku memilih shade Sultry yang berwarna rosy brown. Ceritanya, aku bosan (nggak juga, sih) dengan warna bold macam merah cabe, merah terang, dan merah gelap. Dan lagi malas diprotes, "Kamu ngejreng banget," atau "Kamu pede, ya, pakai warna itu," atau "Kamu kelihatan jauh lebih tua dengan lipstik itu." Yah, namanya selera orang beda-beda. Toh, selagi kamu pede aja dengan lipstik pilihan, ya udah sih. Namun, sekarang pengin aja d

Alopecia

Semalam, aku mimpi mengidap alopecia. Rasanya sedih banget. Kamu tahu apa itu alopecia? Alopecia secara harfiah adalah kerontokan rambut, tetapi yang semalam muncul di mimpiku adalah alopecia areata , yakni suatu penyakit autoimun yang menyerang kulit kepala dan mengakibatkan kerontokan rambut. Memang, sih, beberapa bulan lalu aku melihat video salah seorang staf Buzzfeed yang menderita alopecia areata dan aku terbayang-bayang hingga sekarang. Masalahnya, ketika aku lebaran di Medan, aku selalu dapat komentar, "Rambutmu tipis banget sekarang. Rontok banget, ya? Tuh, garis kulit kepalanya mulai terlihat di bagian sini dan sini." Itu rasanya....aaaaaaaaaah oh no! I'm going bald! (oke, hiperbola) Kerontokan rambutku memang masuk kategori tidak wajar, menurutku. Tiap keramas, rambutku rontok banyaaak banget bisa sampai belasan helai. Sampai-sampai aku ngeri sendiri bila sudah jadwalnya keramas saking sedihnya melihat rambutku berguguran. Ah, belum lagi tiap melepaskan