Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Seharusnya cinta

Cinta tidak seharusnya membuat kamu jatuh, terluka, dan tak berdaya. Itu bukan cinta. Cinta seharusnya menguatkan, memompa semangat, dan memberi hal-hal positif lain. Seharusnya. Seharusnya cinta. Mengapa aku belum menemukan cinta yang sesempurna itu? Mengapa masih saja gundah dan gulana Mengapa masih saja menoreh luka dan mengurai airmata Mengapa masih saja menyemai harapan tak berujung Mengapa masih saja? Allahu rabbi... Haruskah kugembok pintu hatiku rapat-rapat hingga datang sang pemegang kunci di suatu waktu nanti?  Sumber gambar Medan, Juli 2014

Merangkai mimpi

Pukul 01.33 pagi. Ditemani tablet berdaya 11%, aku baru saja selesai membaca blog seorang kawan. Tulisannya mempunyai ruh yang kuat bernama semangat. Aku kembali merefleksi diri, mengajak segenap tubuhku untuk bersyukur dan merapikan mimpi-mimpi. Mimpi. Aku seorang gadis yang memiliki banyak mimpi. Sayang, tidak kuguratkan mereka dalam tulisan. Hingga mimpi itu begitu saja datang dan pergi. Terlupa. Padahal, seharusnya mimpi-mimpi itu dapat kurangkai, kucoret, atau bahkan kusimpan. Membaca blogmu, kawan, tebersit inginku untuk menuliskan mimpi-mimpiku. Menikmati tulisanmu, kawan, aku tersadar betapa aku hidup selama ini seperti robot saja. Sibuk ini dan itu hingga aku lupa membahagiakan diri sendiri. Aku butuh waktu untuk diriku sendiri rupanya. Sama sepertimu yang menemukan kebahagiaan melalui kuncup-kuncup bunga. Aku tak ubahnya seperti gadis remaja yang sibuk berkeliaran mencari jati diri. Hah, padahal usiaku ini sebentar lagi menjejak tangga kedua puluh. Nyaris dua puluh ta

27 Detik

"Halo?" "...halo." "Hai, mengenai pertanyaanku tadi bagaimana? Sudah adakah hasilnya?" "Iya, jadi kelas ini... blablablabla." ... "Terima kasih ya atas bantuannya." "Sama-sama." (klik) Butuh waktu sepersekian detik untuk mencerna apa yang baru saja terjadi. Dia meneleponku! Bolehkah aku terbang ke langit-langit kamar? *** Tidakkah kau sadar ia hanya datang saat ia membutuhkanmu? sumber gambar

Teman Apel

Halo lemon, anggur, mangga, lengkeng, dan kurma! Bagaimana jika kutambahkan sesuatu yang baru dalam mangkuk es buah kita? Perkenalkan, semangka! :9 ...Selamat berbuka puasa! ( Well , sebenarnya aku belum benar-benar berbuka) Semangka Sumber gambar Apel Sumber gambar

Anak Baru

Hai, anak baru. Janganlah kau patahkan lagi hatiku yang sudah berulang kali ditempa ini. Jangan pula kau beri harapan seperti yang lalu-lalu. Jangan. Aku tak tahu lagi bagaimana harus menyikapimu. Kau kira hati yang retak mudah disembuhkan?

Just be in love with someone else

Aku sudah terlalu lelah disanding-sandingkan denganmu, dikait-kaitkan denganmu, disuit-suit karenamu. Kau tak akan cocok denganku dan aku tak akan cocok denganmu. Biarlah kita menjalani kehidupan masing-masing. Kau di sana dengan segala impian sucimu dan aku di sini menggenggam impian pribadiku dengan hati yang masih loncat-loncat tak tentu. Sudahlah. Aku lelah. Kalau kamu? Mengutip kata ismirahma , "Please just be in love with someone else..." 

Ada Wanita

Ada wanita yang tersenyum manis di balik jilbabnya usai berbincang dengan lawan jenis yang menjadi impiannya selama ini. Ada rasa yang mengusik hatinya, antara bahagia dan rasa bersalah karena telah melakukan hal yang tak perlu. Ada wanita yang ingin melonjak dari tempatnya berdiri saat itu. Perasaan bahagia begitu membuncah tatkala ia menyadari idamannya berdiri tak jauh darinya. Hanya dua langkah, ya hanya dua langkah. Ia bimbang, apakah mesti bergerak ke gerbong sebelah yang hanya berjarak dua langkah darinya atau tetap di gerbongnya. Ada wanita berbaju biru yang mencengkeram lengan temannya karena baru saja berpapasan dengan impiannya yang mengendarai motor. Sesaat setelah itu, mereka memutuskan untuk membeli makan malam untuk menghilangkan kegugupan. Di warung makan, ia berfoto dengan baju kebanggaan yang harum karena parfum tadi pagi dengan alasan, "Aku harus mengingat baju ini sebagai baju keberuntungan yang mempertemukanku dengan sang impian." Begitu katan

Stasiun kereta

Setelah sekian lama kita tidak jumpa, kau di sana dan aku di sini, aku malah memimpikanmu dua hari lalu. Stasiun kereta. Ya, kau datang ke daerahku bersama rombonganmu. Aku, entah bagaimana, telah mengetahui kedatanganmu dan otomatis melangkahkan kakiku menuju stasiun. Ada rasa yang memaksaku untuk bertemu denganmu. Mengapa? Bukankah kita sudah lama berpisah? Mengapa sekarang ingin menguak luka lama? Itu yang kupertanyakan terus dalam batin. Hei, aku menemukanmu! Di sana, tersenyum pada kelompokmu. Senyum tidak simetris persis seperti yang kukenal beberapa tahun silam. Aku memandangimu dari seberang, lalu kau menolehkan kepala membuat mata kita beradu. Sesaat, aku terkesiap, belum siap dengan tatapanmu. Biarkan aku saja yang mengamatimu, kau tidak perlu begitu pula! Oh, tetapi sudah telanjur. Kita sudah menangkap keberadaan masing-masing. Diam dan sunyi senyap. Mulut terkatup, tak ada yang berani membuka pembicaraan. Aku mencoba meresapi suatu masa yang telah lalu. Ada kenangan di sana

4th of July

Hari ini tanggal 7 Juli 2014. Tiga hari lalu tanggal 4 Juli. Warga Amerika mengenalnya dengan Independence Day. Amerika mendeklarasikan kemerdekaannya pada hari itu. Biasanya, ada perayaan yang memperingati hari bersejarah tersebut. Tahun lalu, ketika saya dan keluarga berada di New York, ada pesta kembang api yang indah di malam hari. Sayang, saat itu saya dan adik masih tergolek lemas di kasur disebabkan  jet lag . Tahun ini, mereka menikmati kembang api indah tanpa kehadiranku. Ya, Agustus lalu saya pulang melanjutkan hidup di Indonesia dan mereka di Amerika. Ingin berbagi kebahagiaan denganku, Fira mengirimkan rekaman video berisi kemeriahan kembang api 4th of July. Dua tahun lagi.  They will be celebrated 4th of July for the fourth times.  And maybe, for the first time to me. In shaa Allah. Lekaslah lulus, Nadia Almira Sagitta! ^^