Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2012

KBBI

Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yang lebih dikenal dengan KBBI adalah kamus resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka. Kamus ini menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku. Nah, untuk para penulis, wajib nih punya KBBI! Ada yang offline lho, jadi nggak perlu beli :p Silahkan diunduh, kawan: Di sini ---> Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline

Huruf Tebal

1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. 2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. 3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.

Huruf Miring

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. 3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. 4. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.

Huruf Kapital

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, da keagamaan yang tidak diikuti nama orang 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur na

Kehidupan Jalanan

Oleh: Nadia Almira Sagitta Hujan. Disertai angin yang mengembus kencang. Angin yang menumbangkan tiga pohon besar di kompleks tempatku tinggal kemarin malam. Kedinginan melanda, membuatku meringkuk seperti anak bayi dalam gelungan kain tebal. Mencari kehangatan. Untunglah aku sedang berada di rumah, pikirku sembari bersyukur. * * * Ah, pernahkah kalian berpikir? Bagaimanalah nasibnya anak-anak jalanan Yang telah menyandang status, "anak yatim piatu"? Mereka... Tidak punya rumah yang layak. Tidak ada lampu yang menjadi pelita di kala malam menemani Tidak ada selimut tebal yang dapat menghangatkan diri Tidak ada teh panas tersaji di nakas kamar Tidak ada baju hangat yang melindungi tubuh kecil mereka Tidak ada pelukan kasih dari orangtua Tidak ada suara lembut ibunda yang mengusir ketakutan mereka saat guntur menggemuruh... Pernahkah kalian berpikir betapa sulitnya hidup seorang diri? Meneruskan hidup tanpa bimbingan seorang dewasa? Memutuskan segala-gala

Sekali ini

Oleh: Nadia Almira Sagitta Sekali ini, aku melihatmu dalam bahagia Kucoba tuk memandangmu dari kejauhan Tanpa kau sadari Tanpa kau mengerti Arti dari tatapanku sesungguhnya Pandangan menyiratkan rasa yang sama Bahagia sepertimu. Tak kuacuhkan pisau cemburu yang menyayat-nyayat hatiku Kuabaikan rasa sembilu yang perlahan menyelimuti ruang kalbu Karena, melihatmu tersenyum riang pun sudah cukup bagiku Walaupun itu berarti aku harus merelakan separuh rasa itu hilang Tak membekas.

Se.

Oleh: Nadia Almira Sagitta Sebuncah perhatian Secercah harapan Semerah delima Seutas senyum Seulas cerita Sehangat api Sebuah hati Seungkap perasaan Setajam silet Sesakit duri Segelas embun Beku. Beku bisu Beku tak geming Sedingin es batu Sesunyi sehampa Sepekat tinta Serasa rindu Sebiji benci Sedikit Sekurang-kurangnya Setumpuk demi setumpuk Sebukit amarah! Se… Sehingga cinta Selaras polos Serasa tak ada Semenjak itu