Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2012

Tentang Seseorang

Kulari ke hutan, kemudian menyanyiku Kulari ke pantai, kemudian teriakku Sepi... sepi dan sendiri aku benci Aku ingin bingar, aku mau di pasar Bosan aku dengan penat Dan enyah saja kau pekat! Seperti berjelaga jika aku sendiri Pecahkan saja gelasnya biar ramai Biar mengaduh sampai gaduh! Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai? *dikutip dari film AADC

Untuk yang Kedua Kali

Sudah lama, aku menyimpan perasaan ini, sendirian. Walaupun sempat terganti untuk sekian waktu Tersingkir dari benakku, enyah dari pikirku Namun ia kembali lagi Memunculkan perasaan yang sama Untuk kedua kali... Rasa deg-degan ketika berbicara dengannya Senyum terkembang kala melihat dirinya Belenggu rindu di tiap malamku, Kembali mewarnai hari-hari Untuk yang kedua kali.... Kamu bertanya, "Tidakkah diriku lelah menghadapi cinta ini? Dengan kesendirian, ketidakpastian?" Mungkin, bibir ini bergerak dan berkata, "Iya, lelah, sangat. Secepatnya aku ingin membuang perasaan ini." Tahukah kamu yang sebenarnya? Hati ini tidak mengenal kata lelah. Hati ini tidak mengenal putus asa, Karena selalu ada cinta di sana. Cinta yang tanpa sengaja ia tebarkan padaku Dalam ketidaktahuannya, ia telah menyemai bibit cinta yang selama ini terkubur jauh di dasar sana... Kembali memunculkan perasaanku terhadapnya. Untuk yang kedua kali... Sudah dua kali, hati ini melempar jangkarnya di

Pertanyaan

Oleh: Nadia Almira Sagitta Wahai pemuda di ujung pulau! Tidakkah kamu mengerti? Adakah kamu mendengar? Harus berapa kali lagi aku berteriak? Menyuarakan isi hatiku padamu Bagaimana membuatmu merasakan hal yang sama? Ataukah memang semua ini tak ada artinya?

Penerimaan

Oleh: Chairil Anwar Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kembang sari sudah terbagi Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani Kalau kau mau kuterima kau kembali Untukku sendiri tapi Sedang dengan cermin aku enggan berbagi. Maret 1943

Nocturno (fragment)

Oleh: Chairil Anwar Aku menyeru - tapi tidak satu suara membalas, hanya mati di beku udara. Dalam diriku terbujur keinginan, juga tidak bernyawa. Mimpi yang penghabisan minta tenaga, Patah kapak, sia-sia berdaya, Dalam cekikan hatiku Terdampar... Menginyam abu dan debu Dari tinggalannya suatu lagu. Ingatan pada Ajal yang menghantu. Dan demam yang nanti membikin kaku... Pena dan penyair keduanya mati, Berpalingan! 1946

Pemberian Tahu

Oleh: Chairil Anwar Bukan maksudku mau berbagi nasib, nasib adalah kesunyian masing-masing. Kupilih kau dari yang banyak, tapi sebentar kita sudah dalam sepi lagi terjaring. Aku pernah ingin benar padamu, Di malam raya, menjadi kanak-kanak kembali, Kita berpeluk ciuman tidak jemu, Rasa tak sanggup kau kulepaskan. Jangan satukan hidupmu dengan hidupku, Aku memang tidak bisa lama bersama Ini juga kutulis di kapal, di laut tak bernama! 1946

Cintaku Jauh di Pulau

Oleh: Chairil Anwar Cintaku jauh di pulau gadis manis, sekarang iseng sendiri. Perahu melancar, bulan memancar. di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar angin membantu, laut terang, tapi terasa aku tidak 'kan sampai padanya. Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertakhta, sambil berkata: "Tujukan perahu ke pangkuanku saja." Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh Perahu yang bersama 'kan merapuh! Mengapa Ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Manisku jauh di pulau, Kala 'ku mati, dia mati iseng sendiri. 1946

CoupL(ov)e

sumber gambar Judul:  Coupl(ov)e Penulis: Rhein Fathia Penerbit: Bentang Pustaka Jumlah halaman: 396 Novel  CoupL(ov)e  adalah salah satu karya sastra dari anggota Antologi Orange! Namanya Rhein Fathia, blognya bisa dilihat di sini:  http://ww w.rheinfathia.com Cerita ini mengisahkan sepasang sahabat bernama Halya dan Raka yang menjalin pertemanan sejak SMA. Pertemuan mereka berawal saat praktek fisika di sekolahnya. Halya gendut, hitam, cerewet, dan supel. Raka culun, tertutup, tetapi cerdas. Kontras, heh? Akan tetapi, mereka bisa membuktikan persahabatan tak mempertimbangkan segi fisik. Persahabatan mereka langgeng hingga keduanya memasuki dunia kerja. Hingga... Hingga... Raka melamar Halya! Dan, Halya pun menerima lamaran Raka! Mereka menggenggam komitmen yang begitu sakral, yang hanya akan dijalani sekali seumur hidup, dengan mengandalkan  rasa nyaman  yang mereka rasakan selama ini. Akankah pernikahan mereka berlangsung bahagia walaupun tak didasari oleh rasa cinta?

My FIRST Book!

Bismillahhirrahmaanirrahiim... At Last! Buku pertama saya terbit jugaaaaa.... sebenarnya, hanya ada satu karya saya di dalamnya. Maklumlah, namanya juga pemula :) Kami, para solidaritas orange menerbitkan buku antologi (karya bersama) ber-genre cerpen. Saya bergabung dengan grup ini ketika mereka sudah memulai project kedua, (yah, ketinggalan deh project pertamanya T___T) Tapi tak mengapalah. Project Antoren 2 kali ini ada dua part! Dan karyaku ada di part kedua buku ini. Here it is! Buku ini bisa di-order di Nulisbuku.com seharga Rp 35.000,00. Enjoy!