Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2015

Pada pukul

Pukul 02.20 Kau hadir dalam mimpiku Bercengkrama dan tertawa seperti biasa Namun, Malam itu kau buat pengakuan Yang Pada akhirnya, membuatku menangis lagi Dalam mimpi Dan segera membangunkanku Pada pukul 02.20 Nggak bisa berhenti berkunjung ke mimpiku, ya? Sudah tiga kali.

Hijrah

Hari ini aku bertemu kak Soraya. As always, dia selalu saja mengagetkanku. -_-v "Nad, kamu nggak datang PINK?" "Iya, nih. Sibuk ngurusin makalah." "Wah, makalah mengubah duniamu, ya." "Ah, kakak mah gitu. Tadi topiknya apa emang? "Hijab." "Oh." "Tadinya aku juga mau ke iSource juga, sayangnya ada urusan." "Aku juga awalnya mau ke sana, kak, tetapi nggak jadi. Mau makalah dulu." Kehadiran bikun memutus sejenak percakapan kami. Setelah duduk di kursi, kak Soraya kembali berceloteh, "Nad, tahu nggak, kita nggak bisa mengecap orang yang belum berjilbab dan orang yang sudah berjilbab syar'i. Dunia ini berputar, bisa jadi suatu saat dia yang belum berjilbab hijrah atau mereka yang sudah berjilbab berubah." DEG. "Ng...iya, kak. Aku udah pernah ngerasain..." "Iya, Nad. Kata pemateri PINK tadi, sih, begitu. Semua bisa berubah. Nikmat Allah berputar." "Seniorku dulu ngg

Percakapan (calon) ibu

"Bunda Dey masih di kampus? Bunda Nad udah tidur cantik di kosan?" "Jangan panggil Bunda dong, cuy, pan belum punya anak. Hmm... kebayang ga sih beberapa tahun lagi kita tetap ngobrol seperti ini dengan kondisi sudah berkeluarga?" "Gue baru abis jemput anak nih, Bun. Suami lagi repot." "Besok pengajian di tempat siapa? Mesti anterin anak dulu, nih." "Pengajian giliran di daerah Bunda Ismi, nih. Anak titipin bentar ke mama." "Habis nyiapin bekal anak sekolah, nih." "Anak kalian udah kelas berapa? Nanti kalau udah gede kita jodohin, yuk!" Et cetera. Lutju dan menggemaskan sekali topiknya. Ya Allah, semoga kami tetap dapat bersahabat hingga ke surga. ♡ Topiknya bikin baper, omong-omong.

Dengan atau tanpamu

Tidakkah lucu? Dulu aku memuja-muji seseorang Bergalau ria tak tentu Tersedu sedan karena patah hati   Sempat pula kukira aku tak dapat menjalani hari-hari tanpa dia Itu saking galaunya Dan mungkin juga saking cintanya Dasar gadis lugu Peristiwa itu tak hanya terjadi sekali dua kali Akan tetapi, otak menolak untuk memahami jalan cerita Yang pasti itu-itu saja Mata seolah buta Telinga seolah tuli Semua dikacaukan oleh perasaan yang didominasi cinta Nyatanya, aku masih hidup riang gembira Tanpa mereka, sosok yang dahulu dicinta Nah Berarti Selama Ini Aku Hanya Berlebihan Saja Tidakkah wajar bila kukata, aku pun akan hidup bahagia di kemudian hari dengan atau tanpa kamu? :)
Yeah why.

Pernikahan

Hari ini bercerita soal pernikahan dengan teman yang sudah menikah dengan yang sedang berproses. Mendengar curhatan mereka, saya jadi takut menikah. Apa rasanya harus menaati orang yang benar-benar baru di kehidupanmu sementara kau sendiri tidak suka diperintah-perintah? Apa rasanya dibebankan tanggung jawab luar biasa? Kamu harus mengatur rumah, memasak, dan menyenangkan hatinya. Apa rasanya harus meredam ego dan menjaga perasaan seseorang setiap hari? Apa rasanya berkompromi dengan mimpi yang selama ini kau junjung tinggi mengingat kini yang hidup adalah mimpi bersama? Sumpah, saya ketakutan. Hahahahaha. Belum ada kesiapan. Saya belum siap bila mengalami pertengkaran-pertengkaran saat menikah. Mana saya baperan, kan, anaknya. Salah-salah minta cerai. (Hwaaa, jangan, Nad!) Soalnya, dalam bayanganku, menikah itu bahagia. Itu gambaran yang saya dapatkan dari beberapa orang: dari Fahd Pahdepie, dari anak-anak Peduli Jilbab, dsb. Akan tetapi, setelah bercerita dengan mereka, barulah

Laki-laki Masa Depan

"Bunda saja yang tidak secantik Nadia bisa dapat Ayah, apalagi Nadia yang cantik dan pintar pasti dapat yang jauh lebih baik dari Ayah." (Bunda) Oh mom, magari! I wish. You are so lucky having Dad as your husband. Pintar masak, suaranya bagus, jago bahasa Inggris, anak ITB, karir sukses dan telah ke banyak negara, lucu, serta perhatian. Mom, Dad is perfect. Masih adakah lelaki seperti itu yang hendak menjemputku di kemudian hari? Guys are bullshit these days. All of them. Akan tetapi, kau pinta aku untuk yakin maka aku berusaha yakin. Yakin ‘kan berjumpa dengan sosok alim, pintar, akademisi, se-passion, lucu, dan romantis sesuai inginku. Dia telah Kau persiapkan untukku, kan, Ya Allah? Tak apa bila Kau baru pertemukan aku dengannya di S-2, S-3 bahkan. Bukankah jodoh tidak mengenal usia? Aku lelah bermain hati. Lelah sekali… Sekalinya Kau buat aku jatuh cinta lagi, jatuh cintakanlah aku pada orang yang tepat dan persatukan kami di ikatan suci-Mu yang erat.

Hilang arah

Ingin sekali rasanya aku memarahi diri sendiri. Sudahlah, dia siapa sih? Kenapa tiga hari ini kau meratapi setiap percakapan yang sempat teruntai? Kenapa? Aku galau. I know, I know. Aktivis dakwah nggak boleh galau, kata seseorang dulu I know, I know Aku merasa aku bukanlah aku Aku telah bertransformasi menjadi sosok perempuan Lemah, cengeng, dan begitu perasa  Aku iri melihat teman-teman yang berbahagia dengan kegiatan masing-masing di liburan panjang ini. Sementara aku? Nge-mall saja tidak. Membereskan kamar saja tidak. Makan saja seperlunya dan baru beranjak ketika perut meraung-raung.   Rasanya benar-benar kosong How could you do this to me? Sepertinya kau punya magic spell terhadapku I'm lost. I'm lost, kak. Kak, aku kangen sekali Kak, ada orang yang jahat padaku Kak, aku butuh dukunganmu Aku butuh nasihatmu Kak, kau ke mana? Aku boleh curhat? Kak, Kak, Kak?

Heartbreak, broken heart

Laki-laki baik akan bertanggung jawab terhadap perasaan seorang gadis dengan tidak membuatnya larut dalam angan tak tentu. Ia tak akan menggodanya atau memberikan janji tak pasti. Jika si gadis lugu jatuh hati padanya, ia akan jatuh secara wajar saja. Minus impian-impian di benak yang menunggu diwujudkan. Dia, dia adalah laki-laki yang baik Kamu, kamu juga laki-laki yang baik Kalian pintar, kalian jago, kalian ramah Tapi kalian mudah sekali mengumbar janji Perasaan, canda, cerita Padaku Tanpa mau tahu waktu Ini semua rasanya seperti bom waktu yang tinggal tunggu meledak karena sesuatu Pada akhirnya, si gadis mengetahui Dia dan kamu Berlaku seperti itu Tak hanya pada si gadis lugu Tetapi juga pada puluhan gadis-gadis lainnya I know I'm not the only one , batin si gadis Bom waktu di dalam diri si gadis meledak Dahsyat Menohok jantungnya Menyesakkan paru-parunya Membuatnya hampa Merintih dan jatuh Oh, ini rupanya sakit hati Yang menghampiri diri Entah sudah ke

Aku Cinta

Aku cinta. Aku cinta padamu lebih dari yang kau tahu Kau buat hatiku pecah berkeping-keping Kau buat batinku mempertanyakan segala Kau buat otakku memroses rasa sakit Kau buat lakrimalku banjir air mata Kau buat lidahku kaku bisu Akan tetapi, Adakah kau tahu bahwa aku tetap cinta? Aku mencintaimu di tengah-tengah rasa sakit yang kau tawarkan padaku.

Mei datang lagi

Bulan Mei datang lagi. Tepat pada bulan ini setahun lalu, aku mengungkapkan perasaan pada sahabatku. Kukatakan bahwa kau pendatang baru yang merajai hatiku. Kau telah menutup luka yang kurasakan selama dua tahun. Ternyata, setahun sudah aku menyukaimu. Bila bulan lalu kukatakan tepat setahun aku mengenalmu, kini tepat setahun aku menyukaimu. Entahlah, mudah sekali rupanya kau membuatku jatuh hati padamu. Perjalanan setahun ini sungguh berwarna. Terima kasih telah menjadi krayon pada kertas kartonku. Semoga perkenalan ini berlangsung selamanya. Salam, Nadia Almira Sagitta

Today's Word Week 1

Buongiorno! Oke, saya mau menjelaskan apa itu TW. TW adalah singkatan dari Today's word dan merupakan tantangan yang saya berikan pada diri sendiri untuk mendefinisikan satu kata setiap hari. Mulanya, challenge ini dilemparkan oleh Marc van Oostendorp kepada peserta MOOC Miracles of Human Language. Yep, sejak seminggu lalu, saya memosting definisi buatan saya beserta definisi dari KBBI di Twitter. Saat membuat definisi, saya berusaha untuk tidak mengintip KBBI dengan alasan ingin mengetahui seberapa mirip definisi yang saya buat dengan KBBI. :D Tentu saja definisiku masih banyak cacatnya di sana-sini, seperti kesalahan pelabelan nomina atau verba dan kesalahan pendefinisian (terlalu sempit atau bahkan terlalu luas). Wajar, namanya juga mencoba. Berikut ini definisi dari tujuh kata pilihan seminggu lalu. :D 1. Today's word: me.ma.sak kegiatan membuat suatu makanan. KBBI: memasak v membuat (mengolah) penganan, makanan, dsb. 2. Today's word: be.lan.ja v membeli se

Seminar Internasional LLL UI 2015

Betapa senangnya bisa berjumpa secara langsung dengan Pak Harimurti Kridalaksana dan Pak Djoko Kentjono. Aku mendengar sendiri penyampaian materi oleh Pak Harimurti dengan suaranya yang khas dan ditanggapi secara lucu oleh Pak Kentjono. Hahaha, asyik ya punya teman sejawat.  Aku berjumpa pula dengan Bu Novi (dosen Sunda Dasar) yang belakangan kutahu bahwa ia berkecimpung di LLL, Bu Riri (dosen Rusia Dasar) yang kali ini menjadi panitia acara, Bu Sally (dosen Prodi Jerman UI) yang kembali mempresentasikan makalah mengenai bahasa Jerman, Pak David Manuputty yang datang bersama sang istri dari Pulau K, Pak Sugit Zulianto yang jauh-jauh datang dari Palu demi mempresentasikan makalahnya yang seperti biasa dibawakannya dengan semangat '45. Pssst, aku mendapatkan kamus Kaili Ledo<->Indonesia dari beliau, lho! Terima kasih banyak nah, Pak. Semoga sukseski' di tanah rantau. Salam sesama putra-putri Sulawesi! (Padahal aku berdarah Jawa-Minang. Hahaha, tetapi aku berjiwa Makass

Tentang Kamu

Hari ini aku menulis tentangmu. Tak kukirim ke jejaring mana pun karena aku tak berani. Ya, aku takut kau penasaran melacak blogku dan menemukan tulisan-tulisan mengenaimu. Aku takut kau membaca perasaanku terhadapmu. Tak perlu kau tahu segalanya. Yang penting, aku selalu merekam jejak-jejak kita di ingatanku. Entah kutulis secara tersirat di status-status jejaring sosialku atau catatan ponselku. Setiap ada momen pasti kuabadikan. Jadi tenang saja, aku mudah me- recall semuanya jika kau ingin tahu awal mula perjumpaan kita hingga saat ini. 

Sewindu

Aku menyukai lagu Sewindu. Sangat suka. Akan tetapi, aku tidak ingin kisah kita terombang-ambing selama sewindu.    Mengapa kau tidak kunjung menuntaskan segala urusan dan memberiku kepastian?