Buongiorno, Signor.
Aku lagi tergila-gila dengan Kenzie Nimmo dan suaminya. Menurutku, mereka itu pasangan yang serasi. Sama-sama bersuara indah, sama-sama cantik dan tampan, pokoknya klop, deh! :) Seketika, aku mengingatmu. Sepertinya lucu kalau suatu hari nanti, kita menghabiskan akhir pekan dengan melakukan kegemaran kita bersama-sama. Mengisi waktu luang di rumah dengan segelas teh hangat untukku dan cappuccino untukmu. Lalu, kita duduk di sofa dan kau merangkulku. Kutebak, aku akan menjadi wanita paling beruntung di dunia karena mendapatkan perlindungan di sisimu. Melengkapi setengah dien-mu. Kurasa, kau pun akan bersyukur karena telah menemukanku. Iya, kan? Akuilah. ;)
Kembali ke Kenzie Nimmo, aku memang ingin mendapatkan pasangan yang memiliki hobi serupa denganku. Siapa tahu kita bisa sukses di bidang yang sama. Who knows. Mengarang buku bareng, mungkin? Mengajar mata kuliah yang sama, mungkin? Seperti guru SMA-ku dahulu. Namanya Bu Ariyanti dan Pak Safar. Mereka berdua mengajar Bahasa Indonesia. Selepas mengajar, mereka pulang dengan Vespa tua kebanggan. Bu Ariyanti menggenggam erat tubuh suaminya untuk mendapatkan perlindungan agar tidak jatuh. Romantis, bukan?
Maafkan aku yang terlampau banyak bermimpi. Siapa pun kamu, asal memang kaulah yang ditakdirkan Allah untuk menapaki bumi ini bersama denganku, in syaa Allah akan kuterima dengan sepenuh hati.
...tetapi hati ini tidak bisa bohong bahwa ternyata aku masih mengharapkanmu, Tuan. Akankah kau yang menemaniku menghabiskan waktu luang di akhir pekan, suatu hari nanti?
Comments
Post a Comment