dok. pribadi |
Perpustakaan Grhatama Pustaka dok.pribadi |
Perpustakaan Grhatama Pustaka berlokasi di Jalan Janti, Banguntapan, Bantul, tepat di sisi kiri Jogja Expo Center (JEC). Untuk menuju sana, teman-teman bisa naik Transjogja jurusan 1A lalu turun di halte Gedong Kuning JEC. Sebelum memasuki gedung perpustakaan, pengunjung harus menitipkan barang bawaannnya di loker perpustakaan dengan menitipkan kartu identitas terlebih dahulu. Nah, ruangan yang akan aku bahas di tulisan ini hanya ruang koleksi umum karena ruang-ruang lainnya belum aku jelajahi. Sebelum memasuki ruang koleksi umum, kita harus melepas sepatu sebab lantainya berkarpet. Di depan pintu masuk, tersedia kotak berisi kantung-kantung hitam yang berfungsi sebagai tempat sepatu. Kantung hitam ini kemudian wajib kita bawa masuk. Aku tidak dapat membayangkan jika ada sepatu pengunjung yang berbulan-bulan tidak dicuci lalu aromanya mewangi ke mana-mana. Tidakkah petugas perpustakaan mempertimbangkan hal itu? Bukankah lebih baik jika disediakan rak khusus di luar?
dok.pribadi |
Grhatama Pustaka menyediakan dua buah komputer yang berfungsi sebagai OPAC
(Online Public Access Catalog). Jumlah ini terlalu sedikit untuk ukuran
sebuah perpustakaan besar. Namun, hal ini bisa diakali dengan
mengakses katalog melalui situs opacgtp.tk sebelumnya.
Komputer OPAC dok. pribadi |
Akan tetapi, OPAC ini memiliki sedikit masalah. Saat aku mengetikkan "Marianne Katoppo" pada kolom pencarian dengan label sembarang--maksudnya bisa nama, bisa judul, bisa penerbit, dll.--tidak ada hasil yang ditemukan. Aku mengira buku itu ada, tetapi tak terlabeli. Lah, lalu aku mesti mencari ke rak mana, ya? Puyeng.
Tidak ada hasil pencarian |
Setelah aku bertanya pada petugas perpus, barulah aku tahu bahwa hasil pencarian dapat muncul jika kita menggunakan label di luar sembarang. Hmmmm. Jika nomor panggil buku sudah kita catat, carilah rak yang memuat nomor panggil tersebut. Misalnya rak 400 untuk koleksi bahasa dan 800 untuk koleksi kesusastraan. Koleksi untuk bahasa asing, misalnya, lumayan beragam. Ada bahasa Inggris (TOEFL, TOEIC), Mandarin, Jepang, Korea, Arab, Belanda, Thailand, Turki, Prancis, Jerman, Italia, dan lain-lain. Perpus ini digadang-gadang sebagai perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara. Akan tetapi, entah mengapa, aku merasa koleksi buku di perpustakaan Universitas Indonesia jauh lebih berlimpah. Perpustakaan Nasional di Jakarta pun semestinya punya koleksi yang lebih banyak daripada perpustakaan kampusku. Terbesar dalam sisi apa? Jelas bukan koleksi. Kalau dilihat dari gedung, ya, memang perpustakaan ini megah dan punya banyak ruangan. Contohnya, ruang koleksi umum, ruang buku braille, ruang referensi, ruang buku langka, ruang skripsi, ruang majalah dan koran, ruang bioskop enam dimensi, ruang dongeng, ruang bermain anak, dan auditorium. Mungkin juga maksudnya perpustakaan provinsi terbesar se-Asia Tenggara. Hahaha, entahlah.
Rak 400, ilmu bahasa dok. pribadi |
Meja-meja panjang dengan kursi putar berwarna kuning berderet di dekat meja informasi ruang koleksi umum. Bagi yang lebih menyukai sofa empuk, bisa langsung mendatangi pojok kiri. Pengunjung dapat memilih membaca di kursi atau lesehan di karpet. Sayangnya, ketika aku datang, banyak pengunjung yang duduk di antara karpet dan memblokir akses untuk pengunjung lain. Hhh, sangat disayangkan! Kurang peka, nih, mereka.
dok. pribadi |
Grhatama Pustaka melayani pengunjung mulai pukul 08.00 hingga pukul 22.00 untuk hari Senin--Jumat dan 08.00--16.00 khusus akhir pekan. Buka setiap hari, lho! Jam bukanya ini yang membuatku takjub. Sampai pukul sepuluh malam, euy! Perpustakaan UI dan Perpustakaan Nasional saja tidak buka selama itu. Mantap bangetlah, mengakomodasi kebutuhan baca masyarakat Yogyakarta. Kalian yang berdomisili di Yogyakarta dapat menjadi anggota perpustakaan dengan membawa fotokopi KTP DIY, KTM, atau surat tugas kerja lalu mengisi formulir yang disediakan di meja informasi. Pendaftaran anggota ini gratis. Setelah memiliki kartu anggota, kalian dapat meminjam dua buku per minggu. Lumayan, kaaan? Yeah, actually I hope they can increase the limit to three books a week.
dok. pribadi |
Apakah aku akan kembali mengunjungi perpustakaan ini? Tentu saja! Berhubung target baca tahunanku masih jauh dari harapan, aku membutuhkan buku-buku untuk dilahap. Hehehe, mari memperkaya wawasan di perpustakaan!
Salam,
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment