Skip to main content

Today's Word Week 1

Buongiorno! Oke, saya mau menjelaskan apa itu TW. TW adalah singkatan dari Today's word dan merupakan tantangan yang saya berikan pada diri sendiri untuk mendefinisikan satu kata setiap hari. Mulanya, challenge ini dilemparkan oleh Marc van Oostendorp kepada peserta MOOC Miracles of Human Language. Yep, sejak seminggu lalu, saya memosting definisi buatan saya beserta definisi dari KBBI di Twitter. Saat membuat definisi, saya berusaha untuk tidak mengintip KBBI dengan alasan ingin mengetahui seberapa mirip definisi yang saya buat dengan KBBI. :D

Tentu saja definisiku masih banyak cacatnya di sana-sini, seperti kesalahan pelabelan nomina atau verba dan kesalahan pendefinisian (terlalu sempit atau bahkan terlalu luas). Wajar, namanya juga mencoba. Berikut ini definisi dari tujuh kata pilihan seminggu lalu. :D

1. Today's word: me.ma.sak kegiatan membuat suatu makanan. KBBI: memasak v membuat (mengolah) penganan, makanan, dsb.

2. Today's word: be.lan.ja v membeli sesuatu || KBBI: belanja n uang yang digunakan untuk suatu keperluan, berbelanja v membeli di pasar (toko, dsb).

3. Today's word: ke.nyang a keadaan perut yang masih terisi penuh, lawan dari lapar || KBBI: kenyang a sudah puas makan, sudah penuh perutnya.

4. Today's word: cin.cin n aksesori yang dikenakan di jari. || KBBI: cincin n perhiasan berupa lingkaran kecil yang dipakai di jari ada yang bepermata, ada yang tidak.

5. Today's word: mi.num v memasukkan cairan ke dalam mulut dan meneguknya hingga masuk ke kerongkongan. || KBBI: minum v memasukkan air (atau benda cair) ke dalam mulut dan meneguknya. 

6. Today's word: re.u.ni n perjumpaan kembali dengan teman-teman lama || KBBI: reuni n pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dsb) setelah berpisah cukup lama. 

7. Today's word: bo.ne.ka n mainan anak-anak yang empuk dan halus menyerupai manusia, binatang, atau benda tertentu. || KBBI: boneka n tiruan anak-anak untuk permainan; anak-anakan.

So, that's it. Bagaimana? Ada komentar? 

Apakah catatan ini membuat kamu mau memulai TW versimu sendiri? Jika iya, kabari aku, ya! :D

Comments

Popular posts from this blog

Dialog Zainuddin Hayati

"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga...

Surat Hayati

Pergantungan jiwaku, Zainuddin Sungguh besar sekali harapanku untuk bisa hidup di dekatmu. Supaya mimpi yang telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yang besar-besar yang telah kuperbuat terhadap dirimu saya tebusi. Tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya menjadi cita-cita sebab engkau sendiri yang menutup pintu di depanku. Saya engkau larang masuk. Sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam, kesakitan yang telah sekian lama bersarang di dalam hatimu. Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yang maha kejam. Engkau renggutkan tali pengharapanku, padahal pada tali itu pula pengharapanmu sendiri bergantung. Sebab itu, percayalah Zainuddin bahwa hukuman ini bukan mengenai diriku seorang, bukan ia menimpa celaka kepadaku saja, tetapi kepada kita berdua. Karena saya tahu bahwa engkau masih tetap cinta kepadaku.  Zainuddin, kalau saya tak ada, hidupmu tidak juga akan beruntung. Percayalah, di dalam jiwaku ada suatu kek...

Review Salon Flaurent Jogja

Heyyyy, guys! Kali ini, saya mau review salon Flaurent Jogja yang baru saja saya kunjungi tadi. Dua tahun lalu, saya juga sempat ke sini bareng ibu, nah kali ini bareng tante. Bisa dibilang, ini salon perempuan pertama yang saya datangi dan memprakarsai hobi baru saya di Depok, yakni nyalon. Wakakaka. Tanteku memberi saran untuk mengambil paket mini yang terdiri dari body spa, hair spa, dan facial . Tiga perawatan ini bisa kalian ambil dengan merogoh kocek Rp125.000,00. Gila. Ini-murah-banget! Salon langgananku aja bisa kena biaya sekitar Rp300.000,00.

Percakapan Ponakan dan Om Tante

A: Ante, ke dokterlah. Supaya tahu sakitnya. Kasihan batuk dan menggigil terus. T: Indaklah. Ante ndak suka minum obat. A: Loh, siapa yang suruh minum obat. Ke dokter saja. R: Ha, lepas tu? Buat apa kita ke dokter, kak? A: Ya cek ajalah. Nanti kalau dikasih resep, tak usah beli kalau tak mau diminum. R: Entah apa-apa kakak ini. Haha, cengkunek. O: Ntah berkelit ke berapa hari ini. Tak mau kalah dia. A: Wah, mestilah, Om. Anak sastra mesti jago berkelit. R: Aduuuh, gimanalah suami kakak nanti itu. Ribut, lah. A: Mana pulak. Indak, lah. R: Kalau dapat yang heboh juga, wah saling berkelit nanti. Jangan sama anak sastra lagi, kak. O: Sama anak ekonomi saja, Nadia. A: Kenapa coba? O: Supaya nanti dia bisa menghitung, "Nah, sudah berkelit berapa kali istriku malam ini?" Kerjaan anak ekonomi, kan, menghitung-hitung saja, Nadia. A: Hahahahha. Alaaaah, si Om!  Medan, dalam mobil Karimun