Skip to main content

Heartbreak, broken heart

Laki-laki baik akan bertanggung jawab terhadap perasaan seorang gadis dengan tidak membuatnya larut dalam angan tak tentu. Ia tak akan menggodanya atau memberikan janji tak pasti. Jika si gadis lugu jatuh hati padanya, ia akan jatuh secara wajar saja. Minus impian-impian di benak yang menunggu diwujudkan.

Dia, dia adalah laki-laki yang baik
Kamu, kamu juga laki-laki yang baik
Kalian pintar, kalian jago, kalian ramah
Tapi kalian mudah sekali mengumbar janji
Perasaan, canda, cerita
Padaku
Tanpa mau tahu waktu

Ini semua rasanya seperti bom waktu
yang tinggal tunggu meledak
karena sesuatu

Pada akhirnya, si gadis mengetahui
Dia dan kamu
Berlaku seperti itu
Tak hanya pada si gadis lugu
Tetapi juga pada puluhan gadis-gadis lainnya

I know I'm not the only one, batin si gadis

Bom waktu di dalam diri si gadis meledak
Dahsyat
Menohok jantungnya
Menyesakkan paru-parunya
Membuatnya hampa
Merintih dan jatuh

Oh, ini rupanya sakit hati
Yang menghampiri diri
Entah sudah keberapa kali

Perih

Rasanya sama
Reaksinya sama
Membuat mata bengkak
Meredupkan cahaya muka
Tak ingin makan
Tak ingin berjalan
Hanya ingin meringkuk
Di tempat tidur
Bergelung selimut
Dan menggenggam
Gurat-gurat perasaan
Si gadis lantas
Bernostalgia, merindu, mencinta
Menangis
Sendirian

Sampai ketika
Kawan-kawan membuka paksa pintu kamar
Menggoncang tubuh si gadis
Memaksanya untuk bangun
Bangkit dari keterpurukan

"Hei, ini cuma patah hati, jangan berlebihan!"
"Untuk apa kamu peka pada orang yang tidak peka!"
"Cinta seharusnya membuat bahagia, ini bukan cinta!"

Satu per satu kawan menghibur si gadis
Mengajaknya berjalan-jalan
Melepas penat, lelah, dan gundah

Malam menjelang
Mereka pun pulang
Si gadis kembali sendiri
Tapi ia telah merasakan kebahagiaan hari ini
Sepanjang perjalanan, ia merefleksi diri
Begitu banyak hal yang dapat disyukuri
Kawan-kawannya benar
Patah hati memang sakit, tetapi tidak lebih sakit dari maut yang datang menjemput

Justru, ia harus berterima kasih pada Tuhan
Karena telah mengizinkannya merasakan satu keajaiban
Melalui perantara dua lelaki itu

Hei, jangan kau takut jatuh cinta lagi
Bisik hati kecilnya
Temukan keajaiban-keajaiban lain
Di waktu yang berbeda, pada orang yang berbeda
Kalau sama, ya, boleh juga
Dalam kondisi hati yang berbeda, saat sikap telah berubah

Biarkan dunia tetap berputar
Biarkan semua berjalan apa adanya
Kembalilah berfokus pada cita-cita
Karena cinta bisa ikut serta
Secara tiba-tiba
Tanpa kau sadari

Aamiin, aamiin Ya Rabbal 'Alamin

Comments

Popular posts from this blog

Dialog Zainuddin Hayati

"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga...

Surat Hayati

Pergantungan jiwaku, Zainuddin Sungguh besar sekali harapanku untuk bisa hidup di dekatmu. Supaya mimpi yang telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yang besar-besar yang telah kuperbuat terhadap dirimu saya tebusi. Tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya menjadi cita-cita sebab engkau sendiri yang menutup pintu di depanku. Saya engkau larang masuk. Sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam, kesakitan yang telah sekian lama bersarang di dalam hatimu. Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yang maha kejam. Engkau renggutkan tali pengharapanku, padahal pada tali itu pula pengharapanmu sendiri bergantung. Sebab itu, percayalah Zainuddin bahwa hukuman ini bukan mengenai diriku seorang, bukan ia menimpa celaka kepadaku saja, tetapi kepada kita berdua. Karena saya tahu bahwa engkau masih tetap cinta kepadaku.  Zainuddin, kalau saya tak ada, hidupmu tidak juga akan beruntung. Percayalah, di dalam jiwaku ada suatu kek...

Review Salon Flaurent Jogja

Heyyyy, guys! Kali ini, saya mau review salon Flaurent Jogja yang baru saja saya kunjungi tadi. Dua tahun lalu, saya juga sempat ke sini bareng ibu, nah kali ini bareng tante. Bisa dibilang, ini salon perempuan pertama yang saya datangi dan memprakarsai hobi baru saya di Depok, yakni nyalon. Wakakaka. Tanteku memberi saran untuk mengambil paket mini yang terdiri dari body spa, hair spa, dan facial . Tiga perawatan ini bisa kalian ambil dengan merogoh kocek Rp125.000,00. Gila. Ini-murah-banget! Salon langgananku aja bisa kena biaya sekitar Rp300.000,00.

Percakapan Ponakan dan Om Tante

A: Ante, ke dokterlah. Supaya tahu sakitnya. Kasihan batuk dan menggigil terus. T: Indaklah. Ante ndak suka minum obat. A: Loh, siapa yang suruh minum obat. Ke dokter saja. R: Ha, lepas tu? Buat apa kita ke dokter, kak? A: Ya cek ajalah. Nanti kalau dikasih resep, tak usah beli kalau tak mau diminum. R: Entah apa-apa kakak ini. Haha, cengkunek. O: Ntah berkelit ke berapa hari ini. Tak mau kalah dia. A: Wah, mestilah, Om. Anak sastra mesti jago berkelit. R: Aduuuh, gimanalah suami kakak nanti itu. Ribut, lah. A: Mana pulak. Indak, lah. R: Kalau dapat yang heboh juga, wah saling berkelit nanti. Jangan sama anak sastra lagi, kak. O: Sama anak ekonomi saja, Nadia. A: Kenapa coba? O: Supaya nanti dia bisa menghitung, "Nah, sudah berkelit berapa kali istriku malam ini?" Kerjaan anak ekonomi, kan, menghitung-hitung saja, Nadia. A: Hahahahha. Alaaaah, si Om!  Medan, dalam mobil Karimun