Skip to main content

(Bukan) Review Dove Intensive Root Treatment

Selamat siang! :)

Hari ini aku mau cerita soal satu produk Dove yang khusus menangani masalah kerontokan rambut. Rambut itu rontok karena dua hal, pertama patah di tengah atau akar rambut tidak kuat. Rasanya banyak sekali orang-orang yang mengalami masalah rambut rontok, nah aku juga begitu. Apalagi aku berjilbab, rambutku ditutup dan diikat dari pagi sampai sore. Lembap dan lepeknya jangan ditanya. Eh, tetapi alhamdulillah sih, tiap pagi nggak ada masalah dengan bad hair day--wong selalu tertutup. Hahaha. Dengan berjilbab, bukan berarti kamu bebas mengabaikan kesehatan rambut, justru kamu butuh usaha ekstra untuk merawat rambutmu. Balik ke masalah rambut rontok, bagaimana cara merawatnya? Tadaaaa, cobalah Dove Intensive Roots Treatment! Produk ini menutrisi akar rambut kamu agar lebih kuat dari sebelumnya, tentu saja hal ini akan mengurangi kerontokan rambut. Ini merupakan rangkaian dari Dove Hair Fall Treatment.

Kemasan Dove Intensive Roots Treatment

Satu pak ini berisi tujuh ampul, sementara satu ampul berisi 7 ml. Jangan terkecoh dengan angka 7 ml, ya. Dulu kukira isinya sedikit sekali, nyatanya cukup untuk dua kali penggunaan! Hahaha kalau mau hemat, mah, aku akan manfaatkan satu ampul untuk dua kali penggunaan. Akan tetapi berhubung perintahnya adalah aplikasikan satu ampul untuk satu kali penggunaan, mari kita turuti saja. Sudahlah, tim peneliti Dove tentu lebih tahu mengapa jumlahnya mesti sebanyak itu.

Gel-nya berwarna bening sedikit keunguan. Teksturnya tidak terlalu lengket dan tidak terlau cair. Beda banget dengan serum Sophie Martin yang cair banget dan mudah tumpah. 



Oh ya, Dove Intensive Roots Treatment ini mengandung trichazole, ginseng, dan soy protein. Apa itu? Coba googling. Intinya, sih, bahan-bahan itu bermanfaat untuk mengurangi kerontokan rambut. Semoga saja benar, ya. ^^

Petunjuk pemakaian:
1. Gunakan produk ini setelah keramas. Dua hari sekali saja, toh kita juga tak boleh berkeramas setiap hari.
2. Patahkan ujung ampul dan aplikasikan pada kulit kepala.
3. Pijat kepala selama 2--3 menit untuk memastikan serum terserap secara merata.
4. Gunakan satu ampul untuk satu kali pemakaian.

Kelebihan:
Teksturnya gel yang tidak begitu encer
Dapat menguatkan akar rambut dan mengurangi kerontokan rambut
Kemasan elegan
Mudah diaplikasikan 
Harum

Kekurangan:
Mahal. Harga produk ini sekitar Rp70.000,00

Beli di mana? 
Cek Hypermart terdekat, dulu aku beli di Hypermart Depok Town Square.

Well, mengapa judul tulisan ini (bukan) review? Soalnya aku baru menggunakan dua ampul sejauh ini. Jadi, aku belum terlalu memperhatikan efek penggunaannya. Namun, aku yakin produk ini tak bakal mengecewakan. Kita lihat saja nanti. ^0^)/

Cheers,
Nadia Almira Sagitta

Comments

Popular posts from this blog

Dialog Zainuddin Hayati

"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga...

Surat Hayati

Pergantungan jiwaku, Zainuddin Sungguh besar sekali harapanku untuk bisa hidup di dekatmu. Supaya mimpi yang telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yang besar-besar yang telah kuperbuat terhadap dirimu saya tebusi. Tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya menjadi cita-cita sebab engkau sendiri yang menutup pintu di depanku. Saya engkau larang masuk. Sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam, kesakitan yang telah sekian lama bersarang di dalam hatimu. Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yang maha kejam. Engkau renggutkan tali pengharapanku, padahal pada tali itu pula pengharapanmu sendiri bergantung. Sebab itu, percayalah Zainuddin bahwa hukuman ini bukan mengenai diriku seorang, bukan ia menimpa celaka kepadaku saja, tetapi kepada kita berdua. Karena saya tahu bahwa engkau masih tetap cinta kepadaku.  Zainuddin, kalau saya tak ada, hidupmu tidak juga akan beruntung. Percayalah, di dalam jiwaku ada suatu kek...

Review Salon Flaurent Jogja

Heyyyy, guys! Kali ini, saya mau review salon Flaurent Jogja yang baru saja saya kunjungi tadi. Dua tahun lalu, saya juga sempat ke sini bareng ibu, nah kali ini bareng tante. Bisa dibilang, ini salon perempuan pertama yang saya datangi dan memprakarsai hobi baru saya di Depok, yakni nyalon. Wakakaka. Tanteku memberi saran untuk mengambil paket mini yang terdiri dari body spa, hair spa, dan facial . Tiga perawatan ini bisa kalian ambil dengan merogoh kocek Rp125.000,00. Gila. Ini-murah-banget! Salon langgananku aja bisa kena biaya sekitar Rp300.000,00.

Percakapan Ponakan dan Om Tante

A: Ante, ke dokterlah. Supaya tahu sakitnya. Kasihan batuk dan menggigil terus. T: Indaklah. Ante ndak suka minum obat. A: Loh, siapa yang suruh minum obat. Ke dokter saja. R: Ha, lepas tu? Buat apa kita ke dokter, kak? A: Ya cek ajalah. Nanti kalau dikasih resep, tak usah beli kalau tak mau diminum. R: Entah apa-apa kakak ini. Haha, cengkunek. O: Ntah berkelit ke berapa hari ini. Tak mau kalah dia. A: Wah, mestilah, Om. Anak sastra mesti jago berkelit. R: Aduuuh, gimanalah suami kakak nanti itu. Ribut, lah. A: Mana pulak. Indak, lah. R: Kalau dapat yang heboh juga, wah saling berkelit nanti. Jangan sama anak sastra lagi, kak. O: Sama anak ekonomi saja, Nadia. A: Kenapa coba? O: Supaya nanti dia bisa menghitung, "Nah, sudah berkelit berapa kali istriku malam ini?" Kerjaan anak ekonomi, kan, menghitung-hitung saja, Nadia. A: Hahahahha. Alaaaah, si Om!  Medan, dalam mobil Karimun