Ada satu pemuda yang mungkin pernah kau temukan di sepanjang hidupmu. Ia berjalan cepat sekali dan pandangannya tertumbuk ke tanah. Entah apa yang dia perhatikan. Boro-boro kau ajak ia berkenalan, memandangmu saja ia tak pernah. Lama baru kau tahu, pemuda itu ternyata kawanmu. Kau mulai penasaran, apa yang salah dengan pemuda satu itu. Apakah sulit baginya untuk menyapa, "Halo!" Acapkali kalian berpapasan, ia lewat begitu saja seolah engkau tak ada.
Lama baru engkau tahu, sikap itu ternyata namanya gadhul bashar (menjaga pandangan). "Oooooh begitu, keren juga, ya," ujarmu.
Sepertinya, ia menjaga pandangan karena beberapa alasan. Ia tak ingin membuatmu mengangkasa ke langit karena kalimat gombal bernada romantis. Ia tak ingin meluluhkan hatimu yang rapuh dengan hadiah-hadiah sederhana. Ia tak ingin membuatmu resah karena tak sempat mengabarimu sepanjang hari. Ia tak ingin mengaburkan konsentrasi ibadahmu kepada Allah dan orang tua. Kesimpulannya, ia tak ingin memberimu harapan palsu yang belum tentu bisa ia tepati di kemudian hari.
Ada segelintir pemuda-pemuda yang seperti dia. Tentunya, mereka berhak mendapatkan gadis-gadis yang sepadan. Kau mau? Berubahlah dulu.
Apakah kamu punya teman seperti tokoh lelaki pada cerita ini? :)
Salam,
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment