Rasanya seperti menemukan harta karun. Buku Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia yang sudah kucari sejak lama akhirnya berada di tangan. Whoa, takjub sekali. Buku ini berisi pemetaan tiap bahasa yang ada di pulau-pulau Indonesia. Gila. Penelitinya mantap sekali! Makin cinta sama Badan Bahasa. ♡♡♡
Aku langsung membuka bab "Bahasa-bahasa di Pulau Sulawesi". Ah, tentu saja. Aku secinta itu pada Sulawesi. Sekilas aku melihat, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki bahasa yang sangat beragam. Salah satu yang menarik perhatianku adalah bahasa di Kabupaten Parigi Moutong. Hehe, jadi ingat calon proposal penelitian UTS-ku. Berdasarkan info yang kudapat di internet, bahasa yang ada di Kabupaten Parigi Moutong hanya Kaili dengam beragam dialeknya. Itu sempat membuatku urung memilih kabupaten ini dan beralih pada Kota Palu. Nah, berdasarkan penelitian Badan Bahasa, ternyata nggak cuma Kaili, mamen. Ada tujuh bahasa di sana. Fantastis!
Oh ya, ketertarikanku dengan Sulawesi Tengah diawali oleh presentasi Pak Sugit Zulianto di beberapa seminar bahasa. Di dua seminar yang kuikuti, Pak Sugit konsisten membawakan makalah mengenai keragaman bahasa di Sulteng. Dari beliau, aku baru tahu bahasa Kaili punya belasan dialek. Di Kota Palu, kondisi kebahasaannya sangat variatif. Ada bahasa Jawa, Bugis, Kaili, dan lainnya. "Mantap banget, nih, jadi ladang penelitian dialektologi," pikirku.
Perkenalanku dengan bahasa Kaili dimulai saat mengikuti mata kuliah Bahasa-bahasa di Indonesia. Saat itu, aku kebetulan membahas bahasa Kaili dialek Ledo. Duh, tampaknya bukan membahas, deh. Hanya memaparkan dan merangkum hasil penelitian Badan Bahasa dengan korpus cerita rakyat yang kupilih sendiri. Hahaha, aku masih ingat, tuh, bolak-balik Badan Bahasa demi memfotokopi buku tata bahasa Kaili dan morfologi sintaksis Kaili. Daaaan tahu tidak, Pak Sugit menghadiahiku Kamus Kaili Dialek Ledo miliknya ketika aku bercerita pernah membuat tugas yang membahas Kaili! Duh, si bapak baik banget. Aku belum tahu kapan kamus itu kugunakan, semoga jadi pertanda bahwa aku akan melakukan penelitian di Sulteng ya, Pak. Siapa tahu aku jadi ke Parigi Moutong. Buku Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia memanggil-manggilku ke sana, nih. Haha, belum kepikiran kapan dan bagaimana, terutama masalah dana. InsyaAllah nanti. Jika Allah mengizinkan.
Comments
Post a Comment