Jumat, 9 September 2016, Bunda mencari tahu soal klinik kecantikan. Aku merekomendasikan Erha walaupun belum pernah ke sana. Aku sudah "terjual" oleh jejeran dokter Sp.KK yang bekerja di sana dan ulasan-ulasan mengenai Erha dari para beauty blogger. Sudah lama aku penasaran mencoba Erha, tetapi budget belum memadai. Dengar-dengar, uang yang kamu keluarkan dalam konsul pertama bisa melebihi Rp500.000,00 karena banyaknya produk yang mesti kamu gunakan. Wowowow, benarkah itu? Yuhu, yuk bahas di sini!
Berhubung kami sedang di Jogja, kami menuju Erha Derma Center di Jln. Supadi, Kotabaru. Klinik Erha yang ini merupakan relokasi dari klinik di Jln. Monjali. Catat ya, lokasinya sudah pindah. Kami disambut satpam dan ditanya apakah sudah pernah berkonsultasi di sini. Karena belum pernah, kami mengisi formulir pasien baru. Setelah itu, kami menunggu nomor antrean registrasi. Ternyata, satu nomor bisa untuk dua orang (aku sama Bunda).
Berbicara tentang interiornya Erha, aku takjub! Kliniknya didominasi warna abu-abu dan putih. Gemas banget, ya ampun. Sofanya cukup banyak dan ada pengharum ruangan beraroma buah-buahan yang sukses membuat aku betah di ruang tunggu. You have such a cozy ambience, Erha. ♡ Di samping pintu masuk ada sudut khusus untuk Erha Apothecary. Erha Apothecary adalah gerai yang menjual berbagai produk Erha yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Sabun pencuci wajah, toner, hingga makeup foundation dijual di sini. Lalu, di ujung ruangan, ada konter registrasi-kasir-farmasi.
Aku dan Bunda berkonsultasi dengan dr. Rani Satiti karena dokter tersebut tidak ada antrean pasiennya. Yawis, lebih cepat lebih baik, bukan? Kami menuju ruang dokter di lantai dua. Aku dan Bunda masuk ruangan bersama-sama (supaya cepat kali ya konsulnya?) Dokter Rani sangat ramah, lho. Beliau menanyakan keluhan kulit pasien lalu melakukan screening dengan kaca pembesar. Wajah pasien tidak disentuh sama sekali. Setelah itu, wajah pasien dipotret oleh asisten dokter dari sisi depan dan samping.
Oh ya, masalah kulitku adalah jerawat berikut bekasnya. Karena aku punya beberapa jerawat yang meradang, dokter meresepkan dua obat minum untukku. Katanya, obat itu mengurangi radang dan kemerahan di kulit. Selain obat minum, aku juga diresepkan sabun pencuci wajah ACSBP, toner AT 0,5, krim pagi AMG3, foundation pagi AF4, krim malam AFT, dan krim totol jerawat AST. Totalnya delapan item, Saudara! Aku dilarang memakai bedak dan makeup--selain perona mata dan lipstik--selama sepuluh hari. Huhu, tidak pakai bedak? Bakal sekusam apa wajah ini? Aku juga tidak disarankan mencampur produk Erha dengan produk lain. Which is mean, aku mesti meninggalkan segala produk Himalaya Herbals yang sedang aku gunakan dan menggantinya dengan produk Erha.
Setelah mendapatkan kertas resep, kami turun ke lantai satu dan menunggu panggilan menuju kasir. Kasir merinci total biaya konsultasi dan produk pasien serta memberikan pilihan pada pasien untuk mengambil keseluruhan produk atau beberapa saja. Aku mengambil semua produk yang disarankan atas izin Bunda (ya iyalah izin, kan, doi yang membayar). Aku syok, sih, sama biayanya. Ahahahaha. Biaya konsultasinya hanya Rp120.000,00 (yha biaya standar berobat ke dokter apa pun di rumah sakit, kan?), tetapi total harga produknya yang ampun-ampunan. Jika dibeli satu per satu, sih, murah karena di bawah Rp100.000,00 per item. Intinya, aku menghabiskan Rp740.000,00 pada konsultasi pertama ini. Yes, ladies, prepare your budget before choosing Erha as your beauty clinic. Dari kasir, kami menunggu panggilan lagi menuju konter farmasi.
Kemudian, aku pulang memboyong sekantung produk dari Erha plus kartu anggota dan se-excited itu karena belum pernah punya krim malam. Ya ampun, Nad, biasa aja kali! Ahahaha. Sesampainya di rumah, aku menggunakan rangkaian perawatan malam hari dan tidur. Keesokan paginya, jerawatku di dahi sedikit mengempis dan tidak terlalu sakit bila dipegang. Cihuy! ^^
Semoga terlihat hasil yang cukup signifikan sebelum jadwal konsultasi bulan depan. Doakan aku rajin minum obat dan menggunakan produknya, ya! Haha, aku gitu sih, mager kalau berurusan dengan obat. Kamu begitu juga, nggak? (cari teman)
Salam,
Nadia Almira Sagitta
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment