Heh, I finally did it!
Dasar kocak kau, Nad. Dari SMP begitu mulu sampai sekarang. Ahahaha, ya gimana, kepribadian orang berbeda, itu juga yang menjadikan tiap orang unik. Beberapa kejadian silam membuatku sadar, "Terlalu sekali perasaanku sampai selalu tumpah dari wadah." Beruntung kali, ya, orang yang menikah sama aku, bakal diromantisin mulu tiap hari. Hahaha. Udah ah, jangan pikir cinta dulu. Syarat LPDP diperketat, mamen! Gimana mau daftar kalau pikiran nggak fokus melulu? Maka, aku berharap semalam bisa benar-benar menetralkan perasaan dan menjernihkan pikiran.
Nanad yang lucu, ceria, baik hati yang selama ini kalian kenali akan segera kembali, cihuy! Bosan juga ditanyain, "Nanad kenapa? Nanad jangan sedih... Aku nggak rela lihat Nanad sedih, sini aku nikahin (?)" Wkwk yang terakhir canda wey, nggak ada yang ngomong gitu. Umur 21 itu waktu-waktunya bersinar kan, ya? Udah 2016 juga lagian, mesti jadi pribadi yang lebih bersinar. Tahun kemarin sudah menolak kepercayaan dan kesempatan untuk menjadi mapres. Tahun ini semoga bisa mengejar segala ketertinggalan, semoga bisa maju ke kursi terdepan fakultas di balairung pada Agustus nanti. Aamiin, insyaAllah, walaupun nggak yakin juga, sih. Atau maju jadi pemakalah setelah selama ini kekeuh mengakui kemampuan diri belum cukup. Come on, sudah berapa seminar kau hadiri, masa nggak ada ide juga?
Intinya, cinta seharusnya tidak menghambat produktivitas. Jika kau merasa terhambat, barangkali itu bukan cinta yang benar.
Cheers,
Nadia Almira Sagitta
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment