Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Once sco, forever sco

Assalamualaikum!  Lama ya nggak curhat di sini, hehe. Beberapa hari ini memang aku kebanyakan istirahat, skripsian, dan istirahat lagi. Mager, haha.  Akhir-akhir ini aku rutin membaca info skoliosis seperti saat pertama kali didiagnosis dulu. Bedanya, kali ini fokus ke info operasi. Derajat kemiringanku memang masuk kategori layak operasi. Hari ini aku akan konsultasi dengan dokter di RSCM, insyaAllah. Beberapa hari lalu Bunda chat, “Kalau memang keputusannya harus operasi, tunggu wisuda aja biar skripsinya tidak terganggu.” Aku spontan jawab, “Iya, semoga tidak operasi. InsyaAllah tidak.” Sebenarnya saat mengatakan ini aku ragu, apa betul tidak butuh operasi? Lantas koreksi tulang belakangmu bagaimana? Tiba-tiba bayangan akan operasi sehabis wisuda berdiri di depan mata. Takut. Ketakutanku bukan tak beralasan, kemungkinan lumpuh dan meninggal itu ada walaupun hanya sekian persen. Andaikata berhasil, pemulihan pascaoperasi betul-betul penuh perjuangan. Tidak boleh ang...

I'm Done

I'm done ya Mas, ya. Sudah cukup rasanya minggu-minggu belakangan memikirkan kau. Terlalu banyak tanya dalam pikiran yang tak dapat kuajukan. Terlalu banyak pertanda yang berusaha mengutarakan sesuatu yang sayangnya tak aku tahu. Minggu-minggu yang sendu telah menduduki titik jenuh. Whatever, I wanna be an independent woman from now on even if all of my friends say that I'm independent enough. I don't need men. Y'all just obstacles in my life.  Main-main saja kerja kalian padahal perempuan bukan mainan. Datang saat sepi, hilang saat tak lagi sendiri. Entah apalah mau kalian. Heran. Dasar laki-laki.  -- Tulisan ini terinspirasi dari lagu Miss Independent - Ne Yo. Aku mau sekali jadi wanita independen, mandiri, dan mampu mengerjakan segala-galanya sendiri. Move like a boss, do what a boss do, kata Ne Yo mah. Iya, kita itu bos dari diri kita sendiri. Jadi bos, Nad! Mundur teratur sana. Karena aku tidak lagi mau menaruh peduli.

Sulitnya Menerjemahkan

http://lamfaro.com/2014/01/08/gerak-tubuh-dalam-penerjemahan/ Rasanya seru jadi penerjemah karya sastra. Tidak mudah menguasai dua bahasa, bukan? Menerjemahkan karya sastra tentu lebih sulit lagi karena harus akrab dengan kata-kata puitis dan punya nilai rasa. Salah-salah memilih diksi, tulisan orang lain bisa terlihat kaku. :') Beberapa kali ditanya oleh teman dari jurusan sastra-sastra Eropa untuk tugas penerjemahan. Sumpah, terjemahan saya juga kaku. Kalau tulisan itu muncul di buku, pasti saya mengernyit heran, "Apa, nih, maksudnya? Kok ribet?" Menerjemahkan karya tidak bisa dilakukan secara harfiah kata per kata. Kita menerjemahkan konsep dan mengalihkan budaya satu ke budaya lain. Terkadang, kata-kata asing dipertahankan karena memang konsep budaya itu tidak dimiliki oleh budaya yang lain.

Dear, Rindu, ini Perdu

Dear, Rindu. Kamu tidak bosan-bosan menghampiriku, ya. Aku jadi susah segala-gala karena memikirkanmu. Kok bisa ya, aku sibuk memikirkan orang yang nggak menghidupiku sama sekali. Hahaha, kocak ya, Ndu? Cinta yang bisa bikin begini. Ndu, kata teman-temanku, aku harus melupakanmu. Ah, kamu sih, kok datang lekas-lekas. Aku yang sebenarnya masih terguncang jadi punya keberanian untuk menetapkan hati. Padamu. Akan tetapi, sepertinya keputusanku salah, Ndu. Aku terlalu terburu-buru. Kata mereka, aku harus hati-hati memilih pijakan. Untuk urusan hati, semua memang harus matang-matang dipikirkan. Aku nggak tahu bagaimana aku di matamu, tetapi kamu di mataku...mirip dengan kenalanku yang dulu-dulu, yang sayangnya sama-sama menoreh luka hati. Apa kamu juga berniat begitu padaku, Ndu? Jika iya, bilang, daripada menunggu nanti. Nanti akan tambah sakit...aku tidak mau.

You're amazing!

When I see your face There's not a thing that I would change 'Cause you're amazing Just the way you are Senyumku otomatis mengembang ketika tak sengaja mendengar lagu ini di warung makan. I used to have somebody who tells me this a long time ago, "Cause you're amazing just the way you are." Since he's not here no more so I'm saying this to myself. ♡ That's such a powerful sentence, you know? You are amazing just the way you are! :) You're beyond perfect, so stop shaming yourself. Stop feeling embarrassed or dissastified about yourself. You're wonderful and people notice that. Keep that in mind. Cheers and luv, Nadia Almira Sagitta

What makes you happy?

Do what makes you happy, Non. Makeup and modelling it is! :) Akhir-akhir ini dandan di kosan dalam rangka iseng. Ngelihat peralatan makeup tiba-tiba terlintas pikiran, "Semua ini akan kedaluwarsa pada waktunya." Sebelum itu, mending kumanfaatkan. Nggak mungkin full makeup kalau cuma ke kampus atau ke warung. Bahahah, know ur situation kali. Jadi yah, makeup -an di rumah adalah salah satu solusi untuk meningkatkan keahlian mempercantik diri. Someday you'll need it for sure. #halah #apaan Setelah makeup biasanya iseng berdiri depan kaca dan bergaya bak foto model. Kocak, harusnya aku jadi model beneran: model catwalk, hahaha. Postur tubuh mendukung, wajah oke, pose bisa. Ya udahlah, sini mana modelling agency ? :p Hahaha, nggak ah cuy, nanti aku terkenal, terus wajahku terpampang di majalah-majalah fashion. Kan malu, nanti kamunya naksir. Huuu, nggak usah naksir kalau nggak mau nikahin. (/v\) Biarlah keanggunan dan keistimewaan diri hanya diketahui olehku dan ...

Ku Menunggu

Haruskah kubilang cinta Hati senang, namun bimbang Ada cemburu juga rindu Dan aku tetap menunggu (Rossa) Hahaha, tiba-tiba teringat lagu favorit zaman SMA ketika sedang jatuh cinta. Tahu ah, lagian siapa juga yang punya kekasih? Memangnya dia punya? Memangnya? Ah, jangan-jangan...

Lagu pernikahan

Tell the world that we finally got it all right I choose you I will become yours and you will become mine I choose you (Sara Bareilles) KYAAAAA, LIRIKNYA MANIS BANGET! Defs, this will be one of my wedding songs! Haha, nggak tahu kenapa tiap dengar lagu cinta yang bagus, selalu mau kuabadikan di hari pernikahan nanti. Emang rencana nggak bakal ada itu penyanyi sewaan atau penyanyi sukarela (teman-teman dan kerabat) di nikahanku. Kenapa? Soalnya kadang lagu-lagunya alay dan nggak sesuai. Habis itu, mereka sok narik-narik tamu jadi penyanyi. Duh, nggak suka. Lagian, nggak rela aja kalau teman perempuan yang nyanyi, kasihan doi kan, ditonton banyak laki-laki sementara suara yang mendayu-dayu mesti dijaga. Jadi, mau nyewa sound system aja dan putar lagu-lagu favorit. Lebih murah juga lagian daripada nyewa penyanyi. ♡ Hahaha, kocak ih! Aku udah ngerencanain aja konsepnya. Padahal mah, ditanya nikah kapan juga belum tahu. Nggak apa-apa, yang penting senang. ^^

Menjadi Pendengar

Malam kemarin kau tiba-tiba menghubungiku. Minta ditemani bertemu pembimbing. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengiyakan. Lalu kita bertemu di tempat yang kita sepakati. Selama perjalanan, kau bercerita banyak tentang keluargamu. Tentang ayah, ibu, dan adik-adikmu. Kali itu, aku tidak menjadi pencerita, tetapi pendengar. Mendengarkanmu bercerita sungguh menyenangkan, soalnya jarang-jarang. Aku lebih banyak diam karena masih kaget bisa berjumpa denganmu. Tiba-tiba cahaya silau menyorot kita berdua, menginterupsi pembicaraan kita. Pagi. Oh, mimpi ternyata. NB: Aku rindu. Salam, Nadia Almira Sagitta

The Happy Ending

"Maybe the happy ending is this, knowing after all the unreturned phone calls, broken-hearts, through the blunders and misread signals, through all the pain and embarrassment, you never gave up hope." (Gigi, He's Just Not That Into You ) Yeah. The right guy will come along, eventually. Never gave up on believing. It'll happen to you in the right moment. Even if you feel this is already too much and you can't handle it anymore, even if this thing already messed up your brain and feeling, never ever lose hope on true love. -- I know you're out there somewhere. I'm still waiting for your presence. Still.

Katering

Ceritanya... mau balik hidup sehat ala-ala. #apaandah Beberapa hari ini merasa jenuh dengan makanan kosan. Sumpah kangen dengan makanan rumah. Di kosan mah apaan dah, kalau kau nggak masak, makanan yang kau dapat cuma...goreng-gorengan (nasi, kwetiau, bihun, dst), ayam-ayaman (bakar, goreng), sayur-sayuran yang didominasi capcay, kedelai-kedelaian macam tahu dan tempe, ikan aja jarang, palingan lele. Zzzzzz. Sumpah, mana sehat kalau begini terus. Saking bosannya, kadang-kadang aku memilih nggak makan. Sebenarnya pun di rumah sama saja. Makanan warteg, kan, ala-ala makanan rumah. Tetap ada telur, sayur, tahu, tempe, ayam, ikan, cumi, udang. Mau se- fancy apalagi? Ck, mungkin aku cuma bosan dengan cara mereka mengolah makanan. Sama mulu. Benar-benar mau belajar masak supaya nanti anak-anak nggak protes, "Ma, makanannya kok ini mulu?" Bahahha kualat kau, Nad, kebanyakan protes. Nah, pada suatu hari yang cerah, aku melihat iklan! Iklan katering dengan logo bawang bombay...

Telur

Tiba-tiba begah lihat telur . T-T Tadi siang makan omelet, eh sesampainya di rumah katering datang! Ya ampun, kukira baru diantar besok. Menunya juga pakai telur. Bahahaha. Sudah kenyang, tetapi mesti makan lagi. Alhamdulillah, disyukuri (tetapi begah).

Malam ini, aku terbangun

Namun adakah kau dengarkan aku Yang benar inginkan kamu? Seperti bintang, indah matamu Andaikan sinarnya untuk aku Seperti ombak, debar jantungku Menanti jawabanmu -- Malam ini terbangun dan tiba-tiba pengin mutar lagu ini. Kenapa? Sungguh, nggak kenapa-napa. Aku suka liriknya, itu saja. Nggak ngode. Dasar malam random. Malam ini juga dapat pertanyaan di ask.fm, "Sedang jatuh cinta? Boleh tahu pada siapa?" Lha ya kan lucu. Kepo betul, tetapi beraninya anonim. Apa mungkin dia berharap kusebut nama fakultasnya atau nama-nama yang berkaitan dengan dirinya, ya? Kocak. Dasar anonim random. Malam ini terbangun dan sepertinya harus mengerjakan transkripsi. Malam ini terbangun dan cukup penasaran dengan menu makan seminggu ke depan. Ahaha deg-degan gitu karena makanan diantar ke rumah >> apaan dah, wong cuma katering! Malam ini terbangun dan tanpa sengaja mengecek linimasamu. Kayaknya itu rutinitas baru, yang kian hari akan kutekan rasa bahagianya. Agar tidak berlebi...

Aku kehilangan, tetapi jangan harapan!

Sudah lama kehilangan pegangan Kehilangan manisnya ibadah Kehilangan semuanya Sejak bertemu kau saat itu, aku melupakan semua yang aku punya. Kukesampingkan izzah dan iffahku sendiri demi berlama-lama denganmu. Sampai hari ini kutahu, setelah disadarkan untuk kesekian kalinya, semua sia-sia. Kau tak pernah peduli sudah seberapa jatuh aku di hadapan Allah. Kau tak pernah peduli sudah seberapa tergores citraku sebagai seorang perempuan, yang katanya taat. Yang kau tahu, kau senang menghabiskan waktu denganku dan aku pun senang menghabiskan waktu denganmu. Sampai tiba masa kita kehilangan bahan cerita, kau pergi tanpa mau tahu perih dan lukaku. Maka hilanglah cahaya dari dalam diriku. Kau cahaya semu yang penuh tipu. Aku terbingung-bengong sendiri menghadapi hari-hari. Kadang melamun, kadang menangis. Seolah kehilangan sandaran jiwa, padahal Tuhan sangatlah dekat di urat nadi. Hal ini tidak bisa dibiarkan lama-lama. Jika ingin bangkit, haruslah dimulai dari diri sendiri. Hari ini aku...

Berdua Kita

Kurasa cukup cerita-cerita kita Dikisahkan pada kawan Semakin ia dibagi, semakin ia tidak sejati Tak akan ada sesiapa yang mengerti selain diri kita sendiri Biarkan Allah seorang menjadi saksi Atas kegamangan yang kita rasakan sendiri Juga atas pucuk-pucuk harap yang semakin tinggi Berdua kita tak tahu ke mana jeram 'kan membawa Berdua kita duduk menanti dengan rasa yang tak punya definisi Berdua kita melontarkan tanya, "Akankah yang berdua tetap berdua sampai tua?" Pabila berdua kita benar-benar menjelma kita berdua ?

Mingkem

Ekspresimu ketika mendapati seorang mbak bercadar menyandarkan kepala di bahu suaminya. Sepertinya ia lelah. Yang ngelihat cuma bisa mingkem. Iya, mingkem. -- Omong-omong, ini tes foto pakai Samsung Ayah. Gila, nipu banget, ye? Kok bisa wajah jadi putih dan mulus begitu? Selain bantuan beauty feature yang ada di kamera, ada pula bantuan cahaya matahari dan makeup. :/ Ah, merasa pakai camera360.

Pencemburu

Kau bagai gabungan sosok yang kuharapkan dan juga gabungan sosok yang tidak kuharapkan Aku sudah tahu, sejak awal mula hatiku tak setuju dengan sifat macam itu yang sayangnya kau miliki pula Aku, sungguh tidak ingin dibagi hanya ingin menjadi satu dan satu-satunya juga pertama dan paling pertama dalam setiap aktivitasmu Daripada aku menggunting tambang yang telah susah payah kau rangkai menjadi jaring, lebih baik aku mendorong sampan dan berlayar jauh. Jauh, jauh dari engkau. Aku, ingin menjadi hanya dan paling untukmu hingga tiada ruang terbuka selain untuk aku Aku pencemburu, ya aku tahu

Lipstik [updated!]

Bahagia itu akhirnya menemukan lipstik yang pas dengan warna bibir. (Catatan: tulisan ini panjang banget, jadi sabar aja bacanya atau silakan lompat ke tulisan selanjutnya. Oya, tulisan ini bukan review jadi nggak ada foto swatch pengaplikasiannya) Beberapa waktu belakangan memang sering beli lipstik. Nggak tahu kenapa, suka aja lihat warna-warna. Lipstik pertamaku itu seri exclusive-nya Wardah, lupa warna yang mana. Karena ternyata lipstik itu bikin bibir kering, akhirnya kuanggurkan di lemari dan hilang sendiri. Ckck. Setelah itu, aku beralih ke lipgloss-nya Wardah. Aku beli dua saking sukanya, warna creamy brown dan soft pink. Favoritku sih creamy brown karena warnanya nggak terlalu mencolok. Next, beli yang cinnamon red. Nanti aja, kalau lipgloss-nya udah habis . Sudah kubeli dan sangat aku suka, hehe. Lama pakai lipgloss, iseng cari-cari lipstik lagi. Soalnya, efek glossy di wajah itu agak “berat” kalau dipakai saat ke kampus. Berasa abis makan gorengan yang bekasnya n...

Satu frekuensi diskusi

Ada beberapa hal yang asyik kudiskusikan denganmu Semacam gairah hidup dan cita-citaku, kau tahu Ada pula beberapa hal yang tak kita diskusikan walaupun aku ingin Sementara bersama dia, kekosongan-kekosongan itu terpenuhi -- Perbedaan topik pembicaraan tentu dipengaruhi oleh pribadi masing-masing. Aku tidak bisa memaksa kita berbicara mengenai topik ini-ini melulu. Akan tetapi, aku betul ingin yang satu frekuensi. Yang bisa kuajak berbicara ini juga itu secara bersamaan. Kadang kupikir, apa sebaiknya aku menikahi diri sendiri? Hahaha, bah, konyol sekali. Ya sudahlah, seberbeda apa pun pikiran kita, asal kau mengerti dan mau berusaha untuk mengerti cita-citaku, apa salahnya kuterima kau dengan sepenuh hati? Nanti.

Guardian angel

C: N, aku pengin nikah pada umur 23, lho. N: Demi apa kamu? C: Hahaha ya, tahun depan dong? Hwaaa. N: Kok cepat banget, sih? C: Emang impian sejak SMA, sih. Sehabis S-1 dilamar juga nggak masalah. Asal yang ngelamar benar-benar bisa menghidupi, ya. N: If only I had courage like you. C: Hahaha, kenapa? N: Ya itu. Memutuskan nikah pada umur segitu. Aku kayaknya belum siap. C: Soal nikah, sampai kapan juga nggak akan matang persiapannya, N. N: I know, but still, you obviously need a preparation. C: Aku tahu. Menurutku, kesiapan mental itu cukup. Tidak ada salahnya juga menikah cepat. Aku punya mimpi, banyak banget. Selama proses itu, aku butuh teman, penyemangat, guardian angel, dan hero. N: Aku...sebenarnya juga mau sekali. Tetapi aku takut jadi banyak perbedaan yang mengusik hidup, seperti dilarang-larang, misalnya. C: Itu sih bisa dibicarakan. Apa yang mau diatur, apa yang tidak. Kita memang belum tahu akan menikah dengan siapa. Direncanakan saja dulu. Lagipula, menikah i...

The Right One

M: When will I have the right man in my life, C? I'm tired. C: Sabar... M: (diam) C: Nanti kau akan ketemu, kok. Lagipula targetmu masih setelah S-2, kan? Mungkin dia datang di sekitaran umur segitu? M: Jadi, aku harus patah hati terus sampai umur dua lima, begitu? C: You don't have to. Bisa jadi si ini yang datang di masa depan. Bisa jadi si itu yang datang. Jangan terlalu dipikirkan. M: Yah, semoga saja. -- Ke mana lagi nasib cinta akan membawamu, M? Banyak yang bisa terjadi pada tiga tahun mendatang, bukan? Tiga tahun sebelum kau benar-benar menjejak umur dua lima? Semoga kabar baik datang dari London. Dan semoga kabar baik pun datang darinya, M. Tepat sesuai rencana dan harapan. But if all of your plans don't go well as you expected, there's always a plan B or even C. Trust in Allah.

If we have a chance

Emma: Whatever happens tomorrow, we've had today. And if we should bump into each other sometime in the future, well, that's fine, too. We'll be friends. Dexter: Yeah, right. -- My favorite dialogue ever in One Day. Yeah, if we see each other again in the future, we'll be best friends, won't we? Or you know, we'll be married if you want. Anyway, enough all the dreams. Only seeing you happy and know that you're doing well, it's fine for me. God bless you, God bless us. I hope for the best. Enjoy your life now and make the most of it! See you later, sunshine. Cheers, Nadia Almira Sagitta

Bumerang

Dia biarkanku jatuh cinta Lalu dia pergi seenaknya Dihantui ragu tapi tak peduli Gegabah jadi alasannya Pandangan yang takkan ku lupa Lama sudah aku tak punya Lalu dia pergi menunggu dipaksa Dirayu untuk bicara Sudah jauh kini aku berjalan tinggalkan dirimu Takku lihat lagi apa yang membutakan oh ragamu Sementara kau sibuk dengan permainanmu Dengan hati yang lain, nama yang lain Sibuk merakit bumerang 'tuk menyerangmu Berbalik menyerangmu ... (Tulus) Sumpah, baru tahu ada lagu Tulus yang ini! Wakaka, tampaknya akan masuk daftar putar favorit. Musiknya asyik, liriknya kocak. Tetapi, bumerang? Nggak, aku nggak niat menyerang siapa-siapa. Damai, mamen. Let me live my best life , I will let you so . Kau biarkanku jatuh cinta tapi janganlah buru-buru pergi dan tinggalkanku yang sedang mabuk di ambang batas asmara Luv, Nadia Almira Sagitta