Malam kemarin kau tiba-tiba menghubungiku. Minta ditemani bertemu pembimbing. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengiyakan. Lalu kita bertemu di tempat yang kita sepakati. Selama perjalanan, kau bercerita banyak tentang keluargamu. Tentang ayah, ibu, dan adik-adikmu. Kali itu, aku tidak menjadi pencerita, tetapi pendengar. Mendengarkanmu bercerita sungguh menyenangkan, soalnya jarang-jarang. Aku lebih banyak diam karena masih kaget bisa berjumpa denganmu.
Tiba-tiba cahaya silau menyorot kita berdua, menginterupsi pembicaraan kita. Pagi. Oh, mimpi ternyata.
NB: Aku rindu.
Salam,
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment