Sore tadi di halte Transjogja SMP 5, aku menunggu bus rute 3A. Kondisi halte saat itu penuh sesak. Aku bersama rombongan mahasiswa yang entah dari mana. Kulihat beberapa kaus mereka bertuliskan fotografi dan JFMI Solo. Mereka ternyata sedang menunggu bus yang sama denganku. P: Kita nanti turun di mana, ya? Malioboro kan haltenya ada tiga. L: Ya nggak tahu. Mau foto di ujung Malioboro itu kita, kan? N: Turun di halte Malioboro 1, Mbak. P: Oh iya, makasih ya, Mbak. N: Rombongan dari Solo, toh? L: Pasti karena ngelihat kaus ini, kan? (menunjuk kaus yang dipakainya) Bukan, Mbak. Kami dari Lombok. Ikutan jambore di Solo. N: Ooh, sudah berapa hari di Jogja? P: Baru juga sampai tadi, Mbak. L: Kabar buruknya, Mbak, besok kami pulang. N: Oalah... Sehabis itu aku manggut-manggut saja terdiam, sementara mereka melanjutkan percakapan dengan hebohnya. Beberapa percakapan mereka mengundang tawaku. Melihat aku tertawa, si L nimbrung. L: Maklum, Mbak. Di Lombok nggak ada beginian....