Standar. Mengapa kita harus repot menetapkan standar bila pada akhirnya kita terantuk pada orang yang jauh dari preferensi kita? Kamu maunya yang begini, begini, begitu, sementara dia seperti itu. Lantas, apa kamu langsung menjauhinya kendati dia tidak memenuhi standarmu? Tidak, kan.
Kita tidak pernah tahu cara kerja hati. Hati punya standardisasi kenyamanan tersendiri. Bisa jadi ia menemukannya pada orang yang jauh berbeda, setengah serupa, atau persis sama. Ia menyesuaikan keinginan dan kenyataan kita dengan lihainya. Seseorang yang berbeda jauh denganmu tentu akan membawa nuansa baru untuk kau nikmati. Nuansa baru itu dapat menjadi cobaan sekaligus tantangan. Akan banyak toleransi, akan banyak pengertian, akan butuh banyak kesabaran dalam perjalanannya. Kendati demikian, hati tahu cara mengatur yang tidak ideal menjadi ideal. Jadi, bisa kau terangkan lagi apa guna standar itu?
Salam,
Nadia Almira Sagitta
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment