Pandanganku tertumbuk pada satu kotak kecil. Sebuah kado. Kado dariku yang mulanya akan kuberikan padamu. Kado yang telah kupersiapkan jauh-jauh hari. Kado yang membuatku berkata berulang kali di kaca hanya untuk memastikan kalimatku rapi sesuai struktur tanpa bentuk tegun. Kado itu sangat bermakna untukku, yang kuinginkan bermakna pula untukmu. Namun kini, itu hanyalah sebuah kado, yang pada akhirnya, teronggok di sudut lemari. Tak akan pernah sampai ke tangan pemiliknya.
Barangkali, kado itu akan kupindah tangankan ke orang lain tanpa mengikutsertakan perasaan, yang dulu kusematkan baik-baik.
Toh, tiada lagi yang tersisa.
Kau, ataupun perasaan itu.
--
Cause there we are again, when I loved you so
Back before you lost the one real thing you've ever known
(Taylor Swift)
Comments
Post a Comment