Skip to main content

Memilih Sereal

Selamat pagi! Sudah sarapan belum? Breakfast is the important meal of the day, lho, jangan dilewatkan, ya!

Bagi beberapa orang, bukanlah sarapan namanya bila tidak menyertakan nasi. Ada pula yang mencukupkan diri dengan susu/teh dan roti. Bagiku, roti atau sereal cukup untuk memulai hari, soalnya aku merasa nasi terlalu berat untuk dijadikan sarapan.

Well, the problem is, how to pick the healthiest one? Tidak banyak sereal yang bisa kamu temukan di rak-rak swalayan. Kondisinya jauh berbeda dengan rak swalayan luar negeri di mana sereal telah menjadi hal yang umum. Kalau di Indonesia, seperti yang kubilang tadi, sarapan ya nasi, lain daripada itu dianggap kebule-bulean. Wkwkwk.

Kamu bisa menemukan Kellogg's, Koko Krunch, Corn Flakes, Milo, Honey Star, dan lainnya di toko-toko. Nah, pertanyaannya, manakah yang lebih unggul daripada yang lain? (macam bibit unggul aja, haha!) Aku tidak mempermasalahkan rasa karena jelas kita semua punya favorit masing-masing. Hal yang ingin kupaparkan adalah cara memilih sereal yang paling sehat berdasarkan beberapa blog dan vlog kesehatan (tag: healthy lifestyle).

Pernah dengar nutrition facts label atau informasi nilai gizi? Yapski, itu tabel-tabel kecil yang terpajang di sisi kemasan makanan atau minuman yang kamu beli. Tabel ini memberi tahu konsumen mengenai gizi yang terkandung dalam tiap penyajian. Hayo, siapa yang selalu mengabaikan tabel penting ini? Haha, jangan risau, dulu aku juga tidak peduli dengan itu. Yang penting rasa enak dan harga murah, langsung capcus ke kasir. Sekarang, aku bisa sangat lama di swalayan hanya untuk membandingkan produk mana yang layak beli. Belanja bulanan pun menjadi hiburan tersendiri. 

Nah, balik lagi ke sereal, ada empat komponen penting yang mesti kamu cek ketika akan membeli sereal, yakni gula, garam (sodium), serat, dan protein. Pertama, gula. Pastikan sereal yang kamu beli mengandung 10g gula atau kurang. Kamu tentunya nggak mau setengah jatah dari konsumsi gula yang dianjurkan per hari habis di sereal. WHO merekomendasikan konsumsi gula per hari untuk laki-laki sebanyak 36,5g dan perempuan 25g. 

Kedua, takaran garam tidak lebih dari 240mg per sajian. Aku belum terlalu tahu apa alasan garam dibatasi sesedikit itu, mungkin terlalu banyak garam tidak baik. Belum kuriset di internet lagi, nantilah insyaAllah. Ketiga, serat. Sereal yang baik mengandung serat sebanyak 3g atau lebih. Masalahnya, entah kenapa, aku belum menemukan sereal di Indonesia yang mengandung serat lebih dari 1g. Okelah, maybe just skip this step, at least you know now. Kalau kamu ketemu sereal dengan takaran serat yang dianjurkan, kabari aku, ya!

Keempat, protein. Beberapa ahli menganjurkan konsumen memilih sereal yang mengandung 3g protein atau lebih. Lagi-lagi, sejauh ini aku baru menemukan sereal dengan kandungan 2g protein saja. Tidak masalah, hanya beda 1g. :P

Selain itu, pilihlah sereal yang tidak mengandung pewarna buatan. Apa pun yang artifisial tidak baik untuk tubuh. Yeay! :D

After spending some time in cereal aisle, finally I choose this one.


Nestle Corn Flakes

Informasi Nilai Gizi

As you can see, gulanya hanya 3g! Yuhuuuu, sebenarnya itulah alasan utamaku menjatuhkan pilihan pada sereal ini. Hahaha, rasanya kok bombastis sekali hanya 3g, sementara yang lainnya 9g ke atas. Yup, that wraps it up for today. See you soon, readers! Stay healthy! :D

Salam,
Nadia Almira Sagitta

Daftar Acuan:
http://www.rodalesorganiclife.com/wellbeing/the-shocking-truth-about-how-much-sugar-youre-eating
http://www.eatingwell.com/nutrition_health/nutrition_news_information/how_to_pick_the_healthiest_breakfast_cereal
http://www.sparkpeople.com/resource/nutrition_articles.asp?id=427

Comments

Popular posts from this blog

Dialog Zainuddin Hayati

"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga

Surat Hayati

Pergantungan jiwaku, Zainuddin Sungguh besar sekali harapanku untuk bisa hidup di dekatmu. Supaya mimpi yang telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yang besar-besar yang telah kuperbuat terhadap dirimu saya tebusi. Tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya menjadi cita-cita sebab engkau sendiri yang menutup pintu di depanku. Saya engkau larang masuk. Sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam, kesakitan yang telah sekian lama bersarang di dalam hatimu. Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yang maha kejam. Engkau renggutkan tali pengharapanku, padahal pada tali itu pula pengharapanmu sendiri bergantung. Sebab itu, percayalah Zainuddin bahwa hukuman ini bukan mengenai diriku seorang, bukan ia menimpa celaka kepadaku saja, tetapi kepada kita berdua. Karena saya tahu bahwa engkau masih tetap cinta kepadaku.  Zainuddin, kalau saya tak ada, hidupmu tidak juga akan beruntung. Percayalah, di dalam jiwaku ada suatu kekayaa

Percakapan Ponakan dan Om Tante

A: Ante, ke dokterlah. Supaya tahu sakitnya. Kasihan batuk dan menggigil terus. T: Indaklah. Ante ndak suka minum obat. A: Loh, siapa yang suruh minum obat. Ke dokter saja. R: Ha, lepas tu? Buat apa kita ke dokter, kak? A: Ya cek ajalah. Nanti kalau dikasih resep, tak usah beli kalau tak mau diminum. R: Entah apa-apa kakak ini. Haha, cengkunek. O: Ntah berkelit ke berapa hari ini. Tak mau kalah dia. A: Wah, mestilah, Om. Anak sastra mesti jago berkelit. R: Aduuuh, gimanalah suami kakak nanti itu. Ribut, lah. A: Mana pulak. Indak, lah. R: Kalau dapat yang heboh juga, wah saling berkelit nanti. Jangan sama anak sastra lagi, kak. O: Sama anak ekonomi saja, Nadia. A: Kenapa coba? O: Supaya nanti dia bisa menghitung, "Nah, sudah berkelit berapa kali istriku malam ini?" Kerjaan anak ekonomi, kan, menghitung-hitung saja, Nadia. A: Hahahahha. Alaaaah, si Om!  Medan, dalam mobil Karimun

Review Salon Flaurent Jogja

Heyyyy, guys! Kali ini, saya mau review salon Flaurent Jogja yang baru saja saya kunjungi tadi. Dua tahun lalu, saya juga sempat ke sini bareng ibu, nah kali ini bareng tante. Bisa dibilang, ini salon perempuan pertama yang saya datangi dan memprakarsai hobi baru saya di Depok, yakni nyalon. Wakakaka. Tanteku memberi saran untuk mengambil paket mini yang terdiri dari body spa, hair spa, dan facial . Tiga perawatan ini bisa kalian ambil dengan merogoh kocek Rp125.000,00. Gila. Ini-murah-banget! Salon langgananku aja bisa kena biaya sekitar Rp300.000,00.