Skip to main content

Cemburu dan Cemas

Aku, entahlah, akhir-akhir ini lekas terbakar api cemburu. Kalau sudah begitu, aku lantas uring-uringan tidak mau lagi memikirkanmu atau malah menangis. Padahal apa yang kucemburui, hanya masa lalu. Aku juga punya masa lalu yang bisa saja kau cemburui, tetapi sepertinya kau cukup rasional untuk tidak menghiraukannya. Ini tampaknya dipengaruhi oleh sifat perempuan yang sungguh peka dan laki-laki yang cenderung lebih cuek. Lagipula, masa lalu itu bukan untuk diungkit, tetapi cukup disimpan dalam kenangan untuk diambil pelajaran.

Iya, tetapi...
Aku memang cemburu pada orang-orang yang pernah menemanimu setiap hari
Ke mana pun kau melangkah
Kapan pun kau ingin melanglang 
Berapa lama pun kau memutuskan untuk singgah
Mereka berdiri bersisian denganmu
Sementara aku dengan segala keterbatasan yang kumiliki
Tentu tidak bisa berbuat hal yang sama
Hanya doa yang bisa kukirimkan untuk menemanimu tatkala sendiri

Aku juga cemburu pada orang-orang yang cocok bercengkrama denganmu
Satu kegemaran denganmu
Satu pemikiran denganmu
Satu suara dengan mimpi-mimpi masa depanmu

Kita banyak tidak cocoknya, kukira
Kenyataan itu membuat aku was-was sendiri
Kalau memang kita tidak menemukan kecocokan, bagaimana?

Kecemburuanku sungguh tidak beralasan
Untuk apa pula kau kucemburui, padahal kau bukan siapa-siapaku
Atau setidaknya belum menjadi siapa-siapaku
Kecemburuan ini hanya mengantarkanku pada gerbang kecemasan
Bagaimana bila tidak pernah ada aku dan kau di masa yang akan datang?
Jikalau begitu, bukankah tidak usah kita mulai sedari mula?
Aku cuma tidak ingin perasaanku sia-sia
Walaupun tak pernah ada istilah sia-sia jika itu menyangkut engkau.

Comments

Popular posts from this blog

Dialog Zainuddin Hayati

"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga...

Surat Hayati

Pergantungan jiwaku, Zainuddin Sungguh besar sekali harapanku untuk bisa hidup di dekatmu. Supaya mimpi yang telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yang besar-besar yang telah kuperbuat terhadap dirimu saya tebusi. Tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya menjadi cita-cita sebab engkau sendiri yang menutup pintu di depanku. Saya engkau larang masuk. Sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam, kesakitan yang telah sekian lama bersarang di dalam hatimu. Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yang maha kejam. Engkau renggutkan tali pengharapanku, padahal pada tali itu pula pengharapanmu sendiri bergantung. Sebab itu, percayalah Zainuddin bahwa hukuman ini bukan mengenai diriku seorang, bukan ia menimpa celaka kepadaku saja, tetapi kepada kita berdua. Karena saya tahu bahwa engkau masih tetap cinta kepadaku.  Zainuddin, kalau saya tak ada, hidupmu tidak juga akan beruntung. Percayalah, di dalam jiwaku ada suatu kek...

Review Salon Flaurent Jogja

Heyyyy, guys! Kali ini, saya mau review salon Flaurent Jogja yang baru saja saya kunjungi tadi. Dua tahun lalu, saya juga sempat ke sini bareng ibu, nah kali ini bareng tante. Bisa dibilang, ini salon perempuan pertama yang saya datangi dan memprakarsai hobi baru saya di Depok, yakni nyalon. Wakakaka. Tanteku memberi saran untuk mengambil paket mini yang terdiri dari body spa, hair spa, dan facial . Tiga perawatan ini bisa kalian ambil dengan merogoh kocek Rp125.000,00. Gila. Ini-murah-banget! Salon langgananku aja bisa kena biaya sekitar Rp300.000,00.

Autobiografi masuk di Universitas Indonesia

Di tengah asyiknya membicarakan jurusan saat kuliah nanti, “Nad, mau masuk apa pas kuliah?” “InsyaAllah, Sastra Indonesia UI.” “Kok sastra Indonesia, sih?” * * * Pertanyaan itu kerap kali terngiang di telinga tatkala aku menyebutkan jurusan idamanku. Mengapa? Apa ada yang salah? Tak pantaskah aku mengecap ilmu di jurusan yang bertitel sastra Indonesia? Pertanyaan yang begitu merasuk hati, mengganggu. Dalam hati, aku hanya bisa berharap semoga orang tuaku merestui jurusan ini. Namun alangkah sayangnya, ternyata keinginanku ditolak mentah-mentah, apalagi oleh ibuku. Beliau tidak meridai keinginanku berkuliah di jurusan sastra. “Kalau tetap bersikeras kuliah di situ, saya tidak mau membiayai,” MasyaAllah! Apa yang ada di pikiran beliau saat itu? Bagaimana pula aku bisa membiayai kuliah sendiri? Ayah mencoba memberi saran, “Coba Nadia cari jurusan lain. Kamu sudah berbalik arah ke IPS, kan? Jurusan banyak, kok, bukan cuma sastra Indonesia. Apa kamu takut tidak lulus ...