Pagi ini aku ada jadwal kajian di MUI. Itulah mengapa pukul 08.30 aku sudah mandi dan bersiap-siap pergi (padahal sedang libur!) Forum Kajian Islam Universitas Indonesia (FKI UI) mengadakan kajian selama 20 hari pertama Ramadan tiap hari Senin, Rabu, dan Kamis yang akan membahas Syarah Arbain Nawawi. Kajian ini diadakan di selasar selatan Masjid UI (MUI), hehe kalau kamu mau mampir silakan saja datang ke selasar selatan, cari hijab kain biru, ya! :)
Hadis arbain yang dikumpulkan oleh Imam An-Nawawi termasuk hadis sahih--yang juga diambil dari HR Bukhari Muslim--dan mencakup hal-hal penting. HR Bukhari Muslim mah kitab hadis yang penting banget, ya. Sebelum adanya HR Bukhari Muslim ini, Imam Syafi'i pernah bilang, "Kitab paling sahih setelah Alquran itu adalah kitab Al Muwatta' karangan Imam Malik."
Hari ini fokus membahas hadis pertama yang berbunyi, "Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khattab ra. berkata, 'Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Semua amal perbuatan tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan. Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju.'"
Kata ustaz, "Sudah sepatutnya bagi orang yang merindukan akhirat untuk mempelajari hadis ini." Segitu pentingnyakah hadis arbain yang ini? Iya, soalnya hadis ini adalah separuh dari ajaran Islam. Agama itu bertumpu pada dua hal, sisi lahiriyah (amal perbuatan) dan sisi batiniyah (niat). Betapa pentingnya niat itu sebelum melakukan amalan.
Julukan amirul mukminin (pemimpin bagi orang yang beriman) diberikan kepada Umar bin Khattab. Namun, sebelum Umar, seorang sahabat Rasulullah bernama Abdullah bin Jahsy juga mendapat gelar amirul mukminin, ya tetapi kata ustaz ini gelar secara khusus karena yang dipimpin saat itu hanya sebagian kecil, sementara Umar memimpin banyak umat. Jadi, amirul mukminin secara umum itu gelarnya Umar. Nah, ada yang tahu gelar khalifatur rasulillah (pengganti Rasulullah) diberikan kepada siapa? Yes, Abu Bakr as Siddiq!
Umar bin Khattab ini jadi khalifah pada 13 H dan meninggal pada 23 H. Itu berarti beliau memimpin umat Islam selama 10 tahun lamanya. Umar bin Khattab ini umurnya berbeda 13 tahun dengan Rasulullah dan meninggal pada umur 63 tahun, seperti Rasulullah dan Abu Bakr. Umar bin Khattab meninggal karena dibunuh oleh Abu Lu'lu'ah, seorang budak beragama Majusi. Untuk kisah lengkapnya, coba kalian cari di buku atau internet. :)
Nah, balik lagi soal niat, niat itu membedakan sesuatu itu ibadah atau bukan dan membedakan kepada siapa ia tujukan ibadahnya itu, kepada Allah atau bukan. Salah satu kaidah fikih perihal niat, yakni al-Umuru bi Maqashidiha, berangkat dari hadis ini.
"Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya." Kalimat ini menyiratkan hukum berhijrah. Hijrah itu hukumnya wajib bagi seseorang yang tinggal di negeri kafir. Hijrah pun nggak melulu perpindahan tempat, kok, kamu yang sedang berusaha meninggalkan sifat-sifat buruk dan mencoba mendalami agama Allah juga disebut muhajir--seseorang yang berhijrah.
"Dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju." Mengapa setelah dunia disebutkan wanita padahal wanita itu juga termasuk dunia? Ini untuk penegasan secara khusus aja, sih, karena wanita dan harta itulah yang membuat banyak manusia menyeleweng. Hm, entah mesti bersikap apa mendengar hal ini antara senang dan sedih juga. Segitu berharganya perempuan sampai dikejar-kejar dan segitu berbahayanya perempuan karena bisa membuat seseorang berdosa. Perempuan, jaga sikapmu, ya. :')
Hadis arbain pertama ini termasuk hadis masyhur, namun sebelumnya tergolong hadis gharib. Wait, jadi penggolongan hadis menurut jumlah jalan periwayatannya terbagi atas tiga, yakni hadis gharib, aziz, dan masyhur. Hadis gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu orang perawi, hadis aziz itu diriwayatkan oleh dua perawi pada tiap tingkatan sanad, dan hadis masyhur itu diriwayatkan oleh tiga perawi atau lebih pada tiap tingkatan sanad. Nah, hadis ini pertama kali diriwayatkan oleh Umar bin Khattab dan hanya beliau yang meriwayatkannya saat itu. Beliau kemudian menurunkannya ke Alqamah bin Abi Waqqash, lalu Muhammad bin Ibrahim meriwayatkannya dari Alqamah, lalu Yahya bin Sa'd al Anshari meriwayatkannya dari Muhammad. Setelah itu, barulah hadis ini diriwayatkan oleh banyak orang. :)
Niat itu tidak perlu dilafazkan, ya, cukup dalam hati. Allah itu mengetahui apa yang ada di hati manusia. Ada yang berkata orang dengan mazhab Syafi'i itu melafazkan niat. Pendapat itu berangkat dari perkataan Imam Syafi'i yang berbunyi, "Jika seseorang berniat berhaji atau umrah maka itu sah walaupun tidak diucapkan. Berbeda dengan salat, salat tidak sah kecuali dengan pengucapan." Sadly, ada ulama Syafi'iyah yang telah salah menafsirkan perkataan beliau. Hal ini kemudian diklarifikasi oleh Imam An-Nawawi, "Para ulama mazhab kami berkata, yang berkata demikian telah salah. Bukanlah maksud Imam Syafi'i itu melafalkan niat dalam salat, namun maksudnya adalah takbir." (Al Majmu', 3/243) So, niat apa pun kamu, mau niat salat, puasa, atau lainnya, cukup dalam hati, ya! :)
--
Senang, lho, bisa ikut kajian ini! Hehe, memang sih syarah atau penjelasan dari hadis arbain bisa kamu temukan di buku-buku, contohnya di buku Al-Wafi yang baru aku beli hari ini. Akan tetapi, mengikuti kajian bersama ustaz yang mumpuni bisa memberikan kamu wawasan baru. Contohnya saja istilah amirul mukminin, kisah Umar bin Khattab, bahkan ilmu penggolongan hadis tadi dijelaskan langsung oleh ustaz. Bermanfaat, kok, insyaAllah. Lagipula, apa yang lebih menyenangkan dan menenangkan daripada berkumpul dengan orang saleh dan salihah? :)
Sumber:
Mistu, Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyidin. 2016. Al-Wafi Syarah Kitab Arba'in An-Nawawiyah: Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah. Jakarta: Al'I'tishom.
http://www.abufurqan.net/mengenal-hadits-masyhur-aziz-dan-gharib/
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/ulumul-hadits/hadist/891/hadits-pertama-arbain-nawawi.html
http://islamiwiki.blogspot.co.id/2013/06/sekilas-tentang-kitab-al-muwatta-imam.html#.V1fBapGKTIV
https://www.facebook.com/notes/oos-depok/kisah-terbunuhnya-umar-bin-khattab-penulis-al-imam-al-hafizh-ibnu-katsir/10150643379888386/
https://muslim.or.id/10689-polemik-pelafalan-niat-dalam-ibadah.html
Hadis arbain yang dikumpulkan oleh Imam An-Nawawi termasuk hadis sahih--yang juga diambil dari HR Bukhari Muslim--dan mencakup hal-hal penting. HR Bukhari Muslim mah kitab hadis yang penting banget, ya. Sebelum adanya HR Bukhari Muslim ini, Imam Syafi'i pernah bilang, "Kitab paling sahih setelah Alquran itu adalah kitab Al Muwatta' karangan Imam Malik."
Hari ini fokus membahas hadis pertama yang berbunyi, "Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khattab ra. berkata, 'Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Semua amal perbuatan tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan. Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju.'"
Kata ustaz, "Sudah sepatutnya bagi orang yang merindukan akhirat untuk mempelajari hadis ini." Segitu pentingnyakah hadis arbain yang ini? Iya, soalnya hadis ini adalah separuh dari ajaran Islam. Agama itu bertumpu pada dua hal, sisi lahiriyah (amal perbuatan) dan sisi batiniyah (niat). Betapa pentingnya niat itu sebelum melakukan amalan.
Julukan amirul mukminin (pemimpin bagi orang yang beriman) diberikan kepada Umar bin Khattab. Namun, sebelum Umar, seorang sahabat Rasulullah bernama Abdullah bin Jahsy juga mendapat gelar amirul mukminin, ya tetapi kata ustaz ini gelar secara khusus karena yang dipimpin saat itu hanya sebagian kecil, sementara Umar memimpin banyak umat. Jadi, amirul mukminin secara umum itu gelarnya Umar. Nah, ada yang tahu gelar khalifatur rasulillah (pengganti Rasulullah) diberikan kepada siapa? Yes, Abu Bakr as Siddiq!
Umar bin Khattab ini jadi khalifah pada 13 H dan meninggal pada 23 H. Itu berarti beliau memimpin umat Islam selama 10 tahun lamanya. Umar bin Khattab ini umurnya berbeda 13 tahun dengan Rasulullah dan meninggal pada umur 63 tahun, seperti Rasulullah dan Abu Bakr. Umar bin Khattab meninggal karena dibunuh oleh Abu Lu'lu'ah, seorang budak beragama Majusi. Untuk kisah lengkapnya, coba kalian cari di buku atau internet. :)
Nah, balik lagi soal niat, niat itu membedakan sesuatu itu ibadah atau bukan dan membedakan kepada siapa ia tujukan ibadahnya itu, kepada Allah atau bukan. Salah satu kaidah fikih perihal niat, yakni al-Umuru bi Maqashidiha, berangkat dari hadis ini.
"Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya." Kalimat ini menyiratkan hukum berhijrah. Hijrah itu hukumnya wajib bagi seseorang yang tinggal di negeri kafir. Hijrah pun nggak melulu perpindahan tempat, kok, kamu yang sedang berusaha meninggalkan sifat-sifat buruk dan mencoba mendalami agama Allah juga disebut muhajir--seseorang yang berhijrah.
"Dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju." Mengapa setelah dunia disebutkan wanita padahal wanita itu juga termasuk dunia? Ini untuk penegasan secara khusus aja, sih, karena wanita dan harta itulah yang membuat banyak manusia menyeleweng. Hm, entah mesti bersikap apa mendengar hal ini antara senang dan sedih juga. Segitu berharganya perempuan sampai dikejar-kejar dan segitu berbahayanya perempuan karena bisa membuat seseorang berdosa. Perempuan, jaga sikapmu, ya. :')
Hadis arbain pertama ini termasuk hadis masyhur, namun sebelumnya tergolong hadis gharib. Wait, jadi penggolongan hadis menurut jumlah jalan periwayatannya terbagi atas tiga, yakni hadis gharib, aziz, dan masyhur. Hadis gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu orang perawi, hadis aziz itu diriwayatkan oleh dua perawi pada tiap tingkatan sanad, dan hadis masyhur itu diriwayatkan oleh tiga perawi atau lebih pada tiap tingkatan sanad. Nah, hadis ini pertama kali diriwayatkan oleh Umar bin Khattab dan hanya beliau yang meriwayatkannya saat itu. Beliau kemudian menurunkannya ke Alqamah bin Abi Waqqash, lalu Muhammad bin Ibrahim meriwayatkannya dari Alqamah, lalu Yahya bin Sa'd al Anshari meriwayatkannya dari Muhammad. Setelah itu, barulah hadis ini diriwayatkan oleh banyak orang. :)
Niat itu tidak perlu dilafazkan, ya, cukup dalam hati. Allah itu mengetahui apa yang ada di hati manusia. Ada yang berkata orang dengan mazhab Syafi'i itu melafazkan niat. Pendapat itu berangkat dari perkataan Imam Syafi'i yang berbunyi, "Jika seseorang berniat berhaji atau umrah maka itu sah walaupun tidak diucapkan. Berbeda dengan salat, salat tidak sah kecuali dengan pengucapan." Sadly, ada ulama Syafi'iyah yang telah salah menafsirkan perkataan beliau. Hal ini kemudian diklarifikasi oleh Imam An-Nawawi, "Para ulama mazhab kami berkata, yang berkata demikian telah salah. Bukanlah maksud Imam Syafi'i itu melafalkan niat dalam salat, namun maksudnya adalah takbir." (Al Majmu', 3/243) So, niat apa pun kamu, mau niat salat, puasa, atau lainnya, cukup dalam hati, ya! :)
--
Senang, lho, bisa ikut kajian ini! Hehe, memang sih syarah atau penjelasan dari hadis arbain bisa kamu temukan di buku-buku, contohnya di buku Al-Wafi yang baru aku beli hari ini. Akan tetapi, mengikuti kajian bersama ustaz yang mumpuni bisa memberikan kamu wawasan baru. Contohnya saja istilah amirul mukminin, kisah Umar bin Khattab, bahkan ilmu penggolongan hadis tadi dijelaskan langsung oleh ustaz. Bermanfaat, kok, insyaAllah. Lagipula, apa yang lebih menyenangkan dan menenangkan daripada berkumpul dengan orang saleh dan salihah? :)
Sumber:
Mistu, Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyidin. 2016. Al-Wafi Syarah Kitab Arba'in An-Nawawiyah: Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah. Jakarta: Al'I'tishom.
http://www.abufurqan.net/mengenal-hadits-masyhur-aziz-dan-gharib/
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/ulumul-hadits/hadist/891/hadits-pertama-arbain-nawawi.html
http://islamiwiki.blogspot.co.id/2013/06/sekilas-tentang-kitab-al-muwatta-imam.html#.V1fBapGKTIV
https://www.facebook.com/notes/oos-depok/kisah-terbunuhnya-umar-bin-khattab-penulis-al-imam-al-hafizh-ibnu-katsir/10150643379888386/
https://muslim.or.id/10689-polemik-pelafalan-niat-dalam-ibadah.html
Comments
Post a Comment