Malam ini tidak bisa tidur. Padahal, hal yang menjadi buah pikiran sangatlah sederhana, hanya sebuah kejadian yang masih di angan. Jika tiap pagi sarapanmu kusiapkan, kau mau? Tidak hanya sesederhana ini, nanti. Tidak hanya sesekali, nanti. Setiap hari, di dapur yang sama, di meja yang sama ada kita berdua. Mungkin sesekali kita makan di luar, candle light dinner restoran atau menikmati angin sepoi-sepoi di bangku taman bersama dua kotak takeaway makanan. Mungkin juga nanti tak hanya berdua, tetapi bertiga atau bahkan berempat. Katanya, makan bersama itu elemen penting dalam sebuah keluarga. Kita tidak pernah lupa meluangkan waktu untuk itu. Kau dan aku paling anti lembur di kantor agar bisa makan bersama dan bertukar cerita atau berbagi keheningan. Tak jarang kita menikmati makanan di piring masing-masing sedang sunyi menyelimuti. Kau dan aku hanya perlu memastikan ada di sisi satu sama lain. Ada duduk di sana, dapat diperhatikan dengan kedua bola mata, dapat dirasakan hadirnya dengan telinga, dan dapat disentuh dengan kulit tangan.
--
Jengjengjeng, baper baca tulisan sendiri. Semakin tidak bisa tidur. Mari berdoa. Doa agar dapat segera istirahat di malam buta dan doa agar segera dipersandingkan. Eh, mesti ketemu dulu, ya, sebelum bersatu? Benar juga kamu! Oke, doa agar segera dipertemukan. Kalau sudah ketemu, mari berdoa agar diberi keyakinan untuk bersama. Ya, selamat tidur, kamu.
Luv,
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment