Y: Kamu itu, sudahilah. Apa susahnya, sih?
D: Susah, Cantik. Hih, kalau prosesnya mudah, telah kusudahi dari dulu-dulu.
Y: Dengar, ya. Kamu pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik. Seseorang yang nggak berani bikin kamu galau kayak begini. Udahlah, kamu sama teman sejurusan aja.
D: Hahahaha, siapa?
Y: Itu.
D: Ah, nggak ah! Kuliahnya nggak serius.
Y: Tapi, kan, idaman banget ketaatannya.
D: Hm, dengarkan aku, ya. Kata ibuku, "Perempuan wajib mencari lelaki yang lebih baik darinya." Kalau dalam hal akademis, nilainya sudah minus di mataku.
Y: Yah, kalau gitu, lelaki di jurusan dan angkatan nggak ada yang pantas buat kamu, dong! Nilai tertinggi saja kamu yang pegang.
D: Hahaha. Aku nggak membidik pasangan dari jurusan kita, kok. At least, mungkin kupilih dari ranah Linguistik saja saat studi master atau doktoral. Atau peneliti LIPI.
Y: Aamiin. Nah, itu kamu punya prioritas, kan? Lantas kenapa galau sekarang?
D: Karena aku cinta. Oh my God, karena aku cinta.
Y: Kamu sungguh telah dibutakan cinta, D.
D: Susah, Cantik. Hih, kalau prosesnya mudah, telah kusudahi dari dulu-dulu.
Y: Dengar, ya. Kamu pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik. Seseorang yang nggak berani bikin kamu galau kayak begini. Udahlah, kamu sama teman sejurusan aja.
D: Hahahaha, siapa?
Y: Itu.
D: Ah, nggak ah! Kuliahnya nggak serius.
Y: Tapi, kan, idaman banget ketaatannya.
D: Hm, dengarkan aku, ya. Kata ibuku, "Perempuan wajib mencari lelaki yang lebih baik darinya." Kalau dalam hal akademis, nilainya sudah minus di mataku.
Y: Yah, kalau gitu, lelaki di jurusan dan angkatan nggak ada yang pantas buat kamu, dong! Nilai tertinggi saja kamu yang pegang.
D: Hahaha. Aku nggak membidik pasangan dari jurusan kita, kok. At least, mungkin kupilih dari ranah Linguistik saja saat studi master atau doktoral. Atau peneliti LIPI.
Y: Aamiin. Nah, itu kamu punya prioritas, kan? Lantas kenapa galau sekarang?
D: Karena aku cinta. Oh my God, karena aku cinta.
Y: Kamu sungguh telah dibutakan cinta, D.
Comments
Post a Comment