Malam ini sakit. Bawaan dari empat hari lalu, sih. Tertular flu lantas meriang berhari-hari. Tahu kan ya meriang itu gimana? Badan kedinginan, sementara suhu tubuhmu panas. Itu demam, dong? Haha ya sama saja sebenarnya. Meriang ini ngeganggu banget. Tidur jadi susah karena selalu kedinginan padahal udah selimutan. Serba salah.
Malam ini lupa banget isi pulsa, jadi nggak bisa pesan makanan di rumah makan langganan. Kalau jalan kaki, nggak kuat karena capek dan terpapar angin malam. Jadilah, aku bongkar lemari makanan aja. Nemu sup krim Royco! Ini salah satu sup krim favoritku. Kalau aku sakit, Bunda bikinin sup krim instan satu ini. Nadia kecil suka sup ini dibandingkan bubur karena lebih kaya rasa. (Ya iyalah, penuh MSG!)
Singkat cerita, aku menuju dapur dan memanaskan air. Petunjuk pembuatannya:
1. Masukkan sup krim instan ke panci yang berisi dua gelas air
2. Didihkan sambil terus diaduk
3. Sajikan
1. Masukkan sup krim instan ke panci yang berisi dua gelas air
2. Didihkan sambil terus diaduk
3. Sajikan
Oke, gampang banget. Setelah menunggu beberapa saat, supku jadi juga dengan krim yang menggumpal di sana-sini. Kuabaikan saja, toh, yang menggumpal tidak begitu banyak. Tetap bisa dimakan, kan?
Eng, ing, eng, ketika aku mencoba mengunyah gumpalan sup krim itu...rasanya luar biasa asin, pemirsaaaa! Serasa menelan "bongkahan" MSG. Oh my goodness! Pas googling, ternyata gumpalan sup krim menandakan proses pengadukan yang belum rata. (Ah, maklumi anakmu yang telanjur lapar ini, Ibunda)
Seketika teringat kata seorang kawan, "Kamu, kok, hobi sekali beli makanan instan (bubur, sup krim, energen, mashed potato, dkk)? Itu semua, kan, tidak sehat." Waktu itu cuma bisa jawab, "Soalnya aku nggak bisa masak beneran. Palingan bisa yang instan-instan doang."
Namun, tak kupungkiri semenjak temanku berkata seperti itu, aku menghentikan konsumsi energen dan beralih ke oats. Aku berhenti beli bubur instan dan mashed potato. Rasa kedua produk tadi memang kentara dibuat-buat. Tersisa sup krim yang masih senantiasa kubeli sebanyak dua bungkus setiap bulannya dengan ancang-ancang kalau aku terbaring lemah seperti saat ini. Setelah aku menelan bongkahan MSG di sup krim instan tadi, aku jadi ragu. Bila rasanya seasin itu, berapa miligram MSG yang ditaburkan dalam sebungkus sup krim? Aku makan MSG, dong? -_____-
Huft, kalau seperti ini rasanya mau belajar masak aja supaya bisa hidup sehat bebas dari MSG. Soon, pretty soon.
Cheers,
Nadia Almira Sagitta
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment