Umumnya, fungsi reduplikasi adalah memberikan makna pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang, intensitas, benda yang bermacam-macam, dan jumlah yang lebih dari satu. (oke, saya tidak sebutkan semua fungsinya di sini)
Akan tetapi, ternyata ada satu fungsi unik dari reduplikasi, yakni menyatakan negasi. Fungsi ini ditemukan pada bahasa Elema* di Nigeria dengan jumlah penutur 58.000 orang. Sebagai contoh:
moro 'dia (lk) melihat kamu'
momoro 'dia (lk) tidak melihat kamu'
moro 'dia (lk) melihat kamu'
momoro 'dia (lk) tidak melihat kamu'
rekaju 'kami datang'
rekakaju 'kami tidak datang'
rekakaju 'kami tidak datang'
Dari sini dapat kita lihat pola sementaranya. Ada pengulangan silabel pertama untuk kata dengan dua silabel dan pengulangan silabel kedua untuk kata dengan tiga silabel. --> Apakah peraturan ini berlaku umum? Entahlah, tak bisa disimpulkan. Toh, contohnya pun hanya dua kata. Andaikata tidak ada linguis yang meneliti bahasa Elema, barangkali fungsi lain dari reduplikasi ini tak akan terkuak. Benarlah perkataan salah seorang dosen saya, "Linguis lapangan--walaupun jumlahnya sedikit--dibutuhkan karena turut membantu pengembangan teori linguistik."
Soon, lovely. Soon.
(*) sumber: "Worlds within Words" in When Languages Die by K. David Harrison
Comments
Post a Comment