sumber gambar |
Seorang gadis baru saja menyelesaikan rakaat terakhirnya. Selepas doa, ia berbaring diam-diam di atas sajadah. Dingin.
Satu dua
Allahu, sakit. Migraine ini tak berkurang jua. Kepalaku serasa dipukul-pukul palu.
Tiga empat
Allahu, hampa. Ada yang merampas sesuatu dalam diri. Apa dan mengapa Engkau lebih tahu, aduh, tetapi migraine ini benar-benar kelewatan! Sakit...
Lima enam
Allahu, maafkan. Salah hamba yang telah menjauh. Maafkan, terimalah aku kembali. Di sini sepi dan aku hanya punya Engkau.
Ia mencengkeram ujung sajadah dan menangkupkan kepala ke lengannya yang satu lagi. "Aku hanya punya Engkau, jangan Kau biarkan aku sendiri..." bisiknya hingga napasnya melemah dan matanya meredup.
Kasur empuk sepi tanpa penghuni. Hanya terdengar sayup-sayup putaran kipas angin yang kemudian berhenti.
Comments
Post a Comment