Hai, halo!
Tadi aku dari Centre Point, mal baru di Kota Medan ini. Hehe, aku ke sini karena diajak omku untuk makan siang. Yippie! \:D/
Mal ini ruar biasa besarnya pemirsa. Toko-tokonya pun didominasi oleh barang bermerk kelas tinggi. Aku mengelilingi mal ini sekilas saja. Tujuanku, kan, makan bukannya berbelanja. ( ._.)
Nah, setelah puas berkeliling, kami turun ke lantai terbawah tempat food court berada. Omku merekomendasikan Coffee Crowd--sebenarnya bukan rekomendasi karena enak, melainkan karena om dan tanteku baru mencoba stall itu. Hahahaha. Sebelumnya, aku singgah di The Body Shop karena hendak membeli toner tea tree. Well, aku tergoda dengan review-review cantik di luar sana mengenai toner, oil, dan night cream rangkaian tea tree TBS yang katanya mangkus membasmi jerawat. Okelah, worth to try. Toh, beberapa bulan ini aku juga memakai scrub, facial wash, dan clearing lotion dari produk yang sama. Yeay, benvenuto toner tea tree!
Keadaan Coffee Crowd sore tadi sesuai dengan namanya, crowded. Aku memesan Kwetiau Sapi Lada Hitam dan Ice Coffee Caramel Jelly. Gaya berat minum kopi padahal sehari-harinya terbilang jarang. Wkwk, soalnya aku hanya minum kopi di tempat-tempat yang terkenal dengan kopinya. Contohnya, Coffee Box Medan, Starbucks, dan Coffee Bean. Nah, frekuensi kedatanganku ke tempat-tempat macam itu, kan, dapat dihitung jari. Jadi, aku pun jarang minum kopi. Overall, penilaianku biasa aja, sih. Nothing so special, lah, about Coffee Crowd ini. Kopinya enak, tempatnya bagus, pilihan makanannya...biasa. Eh, barangkali snacks-nya enak, soalnya gambar di menunya terlihat menggoda gitu, sih. Cobain sendiri, gih. :9
Sepulangnya ke rumah, aku tak sabar mencoba toner tea tree yang baru saja kubeli. Berdasarkan informasi di internet, toner satu ini punya mattifying effect--yaitu efek kulit bebas kilap. Penting ini, mah, untuk kulit berminyak (sok dipenting-pentingin). Hahaha. Kenapa sih, Nad, heboh amat beli-beli skincare? Ya karena...mau tobat aja. Mau jadi perempuan yang cantik dan rajin memperhatikan kebersihan dan kondisi kulit. Bosan aja sama jerawat dan kulit kusam. Dan untuk sekarang, aku merasa harus memperhatikan kebersihan kulit wajah. Kenapa? Karena gadis manis-lugu-polos (haha!) ini mulai mengenal makeup, wahai saudara-saudari. Prokprokprok.
Beberapa hari ini aku tak lepas dari alas bedak, bedak, perona pipi, dan lipstik. (perona mata kadang-kadang, soalnya belum jago mengaplikasikannya). Entah aku mesti bersikap senang atau sedih dengan perubahan baruku ini. Positifnya, sih, aku merasa tambah cantik aja. Semua 'kekuranganku' tersamar dengan adanya makeup. Negatifnya, aku merasa seperti boneka berjalan. Dempul sana, dempul sini. Bolak-balik kamar mandi hanya untuk memperbaiki riasan dan mengalokasikan waktu lebih lama hanya untuk berdandan. Secara tak sadar, aku merasa tidak percaya diri bila hanya memakai bedak dan lipbalm. Ini buruk, sungguh! Dulu aku baik-baik saja dengan bedak tipisku dan lipbalm tak berwarnaku. Iiiih, makeup ternyata dapat mengikis kepercayaan dirimu, lho! Jangan keseringaaaan. I warn you. (/~<)/
Nah, efek dari penggunaan makeup itu...aku jadi membeli makeup remover yang wajib-kudu-mesti dipakai sebelum mencuci muka. Huft, aku merasa tambah ribet aja jadinya. Sebelum tidur, aku harus berkutat dengan kapas dan minyak. Sebelumnya tidak begitu. Dulu, kalau lupa cuci muka sebelum tidur mah selow ae. Sekarang kalau lupa cuci muka dengan makeup yang masih menempel, hm... coba saja beberapa hari. Pasti kau jerawatan setelahnya. ( -_-)
Apa definisi cantik? Tentu saja elok, rupawan, dan enak dipandang. Apa menjadi cantik berarti harus berbadan kurus, berkulit putih mulus, dan berambut halus bak sutra seperti yang media diktekan padamu? Tentu saja tidak harus. Jangan mau teperdaya oleh iklan-iklan televisi. Kau cantik dengan definisimu sendiri. Jangan pernah merasa tidak percaya diri karena fisikmu tak sesuai dengan definisi cantik di luar sana. Cantik itu dari hati. Kenal inner beauty dan outer beauty, kan? Boleh cantik fisik, tetapi jangan lupakan cantik batin. Jadilah pribadi berakhlak baik. :)
Lantas, mengapa aku bersusah-susah merawat wajahku? Apa aku juga termakan iklan? Tidak juga. Aku hanya berusaha merawat diriku. Diri ini, kan, amanah Allah. Masa kau biarkan ruwet-ribet-berantakan begitu saja? Tentu tidak, kan. Perihal makeup tadi, aku hanya iseng saja. Toh, aku tidak selalu memakainya. Aku tetap cantik, kok, dengan atau tanpa riasan. Intinya, lakukanlah apa yang membuatmu nyaman dan merasa elok dipandang. Kalau kau suka merias wajah, silakan saja selama tidak berlebihan dan keseringan. Nah, anggap saja kasusku tadi itu percobaan dan latihan iseng untuk ber-makeup di rumah kalau sudah... sudah apa? Ya, kalau sudah ada alasan berdandan di rumah. :p
Tulisan ini nggak jelas? Mohon ampun, Tuan dan Puan. Hamba hanya ingin berbagi kisah saja.
Salam,
Nadia Almira Sagitta
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment