"Nadia sudah punya pacar?" tanya nenekku suatu hari.
"Hah? Belum. Nadia nggak pacaran, Nek."
"Bolehlah kenal-kenalan dari sekarang. Macam mana kalau langsung nikah, kan?"
"Hehehe..." aku tertawa saja, bingung menjelaskan konsep taaruf padanya.
"Asal agamanya bagus dan dia perhatian. Penting itu."
"Iya, Nek."
"Kalau yang disuka ada?"
"Ya ada, Nek. Tapi, ya, teman biasa."
"Iya, tidak apa. Asal sama-sama suka."
Haha. Sama-sama suka? Entahlah kalau urusan satu itu.
"Masih lama, Nek. Seperti ini aja dulu. Lagian Nadia mesti S-2 dulu, kan."
Tetiba nenekku bercerita perihal upaya omku mendekati tanteku. Omku rupanya gigih sekali mengejar tanteku dengan berkunjung ke rumah.
"Ommu itu dulu serius benar sama tantemu," katanya. Wkwkw, semua juga mau diberi keseriusan, batinku.
Masih umur 20 sudah ditanya hal-hal seperti ini. Belum lebaran pula. Bagaimana nanti pas hari raya yang notabene berkumpul keluarga besar? Hahaha, semoga tidak ada yang menanyakan hal ini. Aku masih kecil. :p Ngomong-ngomong, apa memang ini usia wajar diberi pertanyaan seputar pernikahan dan jodoh, ya? Tampaknya, sih, begitu. Menurutmu bagaimana?
Luv,
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment