Jika kelak tiba waktu kita untuk jujur, akan kulimpahkan segala perasaan dan curhatan yang selama ini kutulis di laptopku dan kusimpan baik di benakku. Akan kuungkapkan padamu bahwa sosok yang selama ini kusebut-sebut dalam tiap ceritaku tak lain hanyalah kamu. Kukisahkan awal mula jumpa kita, perkenalan kita, hingga sampai tiba masa kita berbagi cinta.
Jika tiba waktu kita bersanding berdua, akan kumohon kerelaan hatimu untuk memaafkan diriku yang telah lancang mengisi singgasanamu dengan cinta yang semu. Ketahuilah saat itu aku masih polos dan lugu. Ketika itu, aku begitu ingin menikmati asam-manis cinta yang dirasakan oleh teman-teman sebaya. Tetapi tenanglah, masa itu jauh sebelum aku mengenal kamu.
Aku punya banyak permohonan dan keinginan yang ingin kujelaskan kepadamu. Nanti akan kuutarakan segalanya saat tak ada lagi tabir rahasia antara kita. Untuk sekarang, mari kita jujur pada Sang Pencipta. Jujurlah kepada-Nya perihal rasa yang terpendam, perihal rindu yang diredam, perihal angan yang terbit di malam kelam. Semoga doa kita berdua dipertemukan Tuhan. Doamu bertepuk dengan doaku, begitu juga sebaliknya. Aamiin.
*terinspirasi dari tulisan kak Azhar Nurun Ala.
Luv,
Nadia Almira Sagitta
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment