Skip to main content

Belanja buah-buahan

Berhasil, berhasil, berhasil, hore!
(ala-ala Dora)

Alhamdulillaah, mag nggak kambuh hari ini walaupun pagi tadi lupa sahur. Lapar dan dahaga terlupa begitu saja karena saya menyibukkan diri seharian. Pagi tadi ngadain ujian lalu lanjut jalan ke DMall demi mengincar daun mint dan jeruk nipis di Daily Foodhall. Saya suka penataan swalayan Daily Foodhall. Cahayanya bagus, raknya bagus, terpenting produknya macam-macam mulai dari lokal sampai impor. Setelah dari DF, saya berkeliling toko baju. Banyak kemeja cantik, tetapi harganya tidak pas di kantong. Karena sudah jarang beli baju di Matahari, Centro, dan semacamnya, saya langsung syok begitu melihat harga satu kemeja Rp350.000,00--Rp450.000,00. Hahahaha. Dengan harga segitu, mah, saya bisa dapat gamis cantik. Huf.

Awalnya, saya mengincar daun mint dan jeruk nipis supaya bisa bikin teh ala-ala Sara Lynn The Domestic Geek (lihat videonya: https://youtu.be/X2NB47cn574). Tiba-tiba, saya berubah pikiran dan berkehendak meracik infused water saja. Jadilah, saya urung membeli jeruk nipis di DF dengan pertimbangan harga di tempat lain. (Hahaha, dasar wanita!) Mending sekalian mampir di Total Buah. Akhirnya, saya meninggalkan DMall menuju Total Buah yang terletak tak jauh dari DMall.

Ada yang tahu toko Total Buah? Ini supermarket spesialis bahan-bahan makanan, sayur, dan buah gitu. TB menyuplai buah-buahan impor. Bayangkan, selama ini saya mencari-cari blueberry dan nemu buah itu di TB. Kyaaaa, senang! Di sana, saya juga nemu buah cherry, nectarine, plum, apel granny smith, dan peach. Beberapa herbs seperti oregano, thyme, marjoram, rosemary, mint, basil, taragon, dan sage juga ada! Herbs yang saya sebutkan tadi cukup sulit ditemukan padahal mereka merupakan elemen penting dalam masakan. Dapat dipastikan Giant, Hypermart, Carrefour, dan Daily Foodhall nggak punya (karena saya sudah survei, haha). Coba, dari mana saya tahu semua ini, sementara saya buta dunia masak-memasak? Tentu saja dari koki kesayangan, Sara Lynn dan Byron Talbott. (Huaaa, I wish Byron was my husband) Cek kanal Youtube-nya di ByronTalbott. ♡

Nah, berada di Total Buah serasa berada di padang bunga. Buah-buahan terhampar di depan mata. Kyaaa, surga dunia! Sayang...karena banyak yang impor maka harga yang dipatok pun mahal. Blueberry 125g harganya Rp70.000,00 dan cherry Rp80.000,00. Seratus dua puluh lima gram itu sedikit, men. Huhu. Saya bisa bangkrut mendadak. Mengingat tujuan awal, saya segera mencari jeruk nipis. Nggak ada. Hanya ada jeruk limo kecil-kecil. Ah, sedih. Tahu begitu, saya beli saja di DF. Akhirnya, saya menjatuhkan pilihan pada sekotak stroberi seharga Rp29.000,00. Itu juga termasuk mahal. Lah, saya bisa dapat dua kotak stroberi seharga Rp15.000,00 di stasiun UI. Hahaha jangan kau bandingkan, ya. Tentu saja berbeda. Stroberi TB besar-besar dan masih segar. ♡

Tadi juga nyaris beli Anchor Whipping Cream Cair (Rp27.500,00) dan gula halus. Pengin banget bikin Oreo Cake In A Jar. Tapitapitapi, uang saya sudah habis! Sayang sekali pemirsa. Mungkin lain kali, pukpuk diri sendiri. >~<"

Cukup, cukup. Destinasi terakhir adalah Depok Town Square (aka Detos). Saya langsung melesat ke Hypermart, kan kita harus fokus pada tujuan awal. (asyik!) Teteup mengincar jeruk nipis, tetapi sayangnya habis juga, Saudara. Ah, belum rezeki saya. Saya beralih ke jeruk lemon yang notabene mahal itu. Satu lemon itu sekitaran Rp10.000,00. Beli mentimun juga. Berdasarkan artikel Hipwee berikut ini http://www.hipwee.com/tips/infused-water-8-cara-membuatnya-solusi-buat-kamu-yang-gak-suka-air-putih/, salah satu kombinasi buah infused water yang baik adalah stroberi, lemon, mentimun, dan daun mint. Okay, lets try! Menuju kasir, saya dapati antrean mengular nan panjang pisan. Nggak sebelum Ramadan, nggak Ramadan, pusat perbelanjaan selalu penuh. Huhu. Pegal banget atuh punggung ini gegara menggondol ransel berisikan laptop seharian. Berat... T-T 

Akan tetapi, tak apa. Saya mendapatkan apa yang saya inginkan. Sekarang, infused water-nya sedang didinginkan di kulkas. Nanti saya unggah fotonya ke sini. Sekarang balik fokus ibadah lagi, kawan. Sampai nanti! ♡♡♡

Cheers,
Nadia Almira Sagitta

Comments

Popular posts from this blog

Dialog Zainuddin Hayati

"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga...

Surat Hayati

Pergantungan jiwaku, Zainuddin Sungguh besar sekali harapanku untuk bisa hidup di dekatmu. Supaya mimpi yang telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yang besar-besar yang telah kuperbuat terhadap dirimu saya tebusi. Tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya menjadi cita-cita sebab engkau sendiri yang menutup pintu di depanku. Saya engkau larang masuk. Sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam, kesakitan yang telah sekian lama bersarang di dalam hatimu. Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yang maha kejam. Engkau renggutkan tali pengharapanku, padahal pada tali itu pula pengharapanmu sendiri bergantung. Sebab itu, percayalah Zainuddin bahwa hukuman ini bukan mengenai diriku seorang, bukan ia menimpa celaka kepadaku saja, tetapi kepada kita berdua. Karena saya tahu bahwa engkau masih tetap cinta kepadaku.  Zainuddin, kalau saya tak ada, hidupmu tidak juga akan beruntung. Percayalah, di dalam jiwaku ada suatu kek...

Review Salon Flaurent Jogja

Heyyyy, guys! Kali ini, saya mau review salon Flaurent Jogja yang baru saja saya kunjungi tadi. Dua tahun lalu, saya juga sempat ke sini bareng ibu, nah kali ini bareng tante. Bisa dibilang, ini salon perempuan pertama yang saya datangi dan memprakarsai hobi baru saya di Depok, yakni nyalon. Wakakaka. Tanteku memberi saran untuk mengambil paket mini yang terdiri dari body spa, hair spa, dan facial . Tiga perawatan ini bisa kalian ambil dengan merogoh kocek Rp125.000,00. Gila. Ini-murah-banget! Salon langgananku aja bisa kena biaya sekitar Rp300.000,00.

Percakapan Ponakan dan Om Tante

A: Ante, ke dokterlah. Supaya tahu sakitnya. Kasihan batuk dan menggigil terus. T: Indaklah. Ante ndak suka minum obat. A: Loh, siapa yang suruh minum obat. Ke dokter saja. R: Ha, lepas tu? Buat apa kita ke dokter, kak? A: Ya cek ajalah. Nanti kalau dikasih resep, tak usah beli kalau tak mau diminum. R: Entah apa-apa kakak ini. Haha, cengkunek. O: Ntah berkelit ke berapa hari ini. Tak mau kalah dia. A: Wah, mestilah, Om. Anak sastra mesti jago berkelit. R: Aduuuh, gimanalah suami kakak nanti itu. Ribut, lah. A: Mana pulak. Indak, lah. R: Kalau dapat yang heboh juga, wah saling berkelit nanti. Jangan sama anak sastra lagi, kak. O: Sama anak ekonomi saja, Nadia. A: Kenapa coba? O: Supaya nanti dia bisa menghitung, "Nah, sudah berkelit berapa kali istriku malam ini?" Kerjaan anak ekonomi, kan, menghitung-hitung saja, Nadia. A: Hahahahha. Alaaaah, si Om!  Medan, dalam mobil Karimun