"Kereta!"
"Aaaah, tunggu kereta selanjutnya aja. Masih penuh, nih. Baru pukul 20.00."
"Nggak bisa, angkotku habis pukul 20.30."
"Dil, Dil! Tungguin."
Jadilah kami berlari-lari menuju kereta Bogor yang nyaris berangkat.
"Yay! Dapat! Hahaha."
"Yoi. Fiuh, kayak kejar mimpi. Harus berusaha hingga titik darah penghabisan."
"Yap. Kejar tuh Oxford-mu."
"Ah, mengenai hal itu... aku jadi takut. Merasa nggak punya apa-apa, sementara mimpi luar biasa. Kamu, sih, enak organisator. Banyak pengalaman."
"Lah, kok gitu. Lagian, bagus kamu takut sama mimpi. Itu tandanya mimpi kamu..."
"Ketinggian?"
"Bukan gitu. Mimpi kamu tinggi berarti kamu butuh usaha lebih untuk menggapainya. Kalau kamu masih merasa belum pantas, mungkin memang belum waktunya menetas. Matangkan dulu, Nad."
"Wah iya..."
"Makanya jangan mikirin jodoh terus."
"Wahahaha, ya. Itu sih yang mengganggu pikiran akhir-akhir ini. Oke sip. Fokus pada mimpi akademis saja, jodoh will come along."
"Yoi."
Kejar mimpi sampai titik darah penghabisan! ^^9
Cheers,
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment