"Sudah terjadi biarlah terjadi. Luka pun ada sembuhnya. Mulai sekarang, saya akan memperbaiki jalan pikiran saya kembali, hidup saya kembali. Saya tidak akan mengingat (Hayati) lagi. Saya akan melupakan dia. Tetapi kalau saya ingin bergerak maju, berjuang dalam hidup saya, saya tidak bisa di sini selamanya." (Zainuddin, TKVDW)
"Engku ini orang pintar, kenapa harus hancur oleh (perempuan). Di mana letak pertahanan kehormatan yang ada pada seorang (laki-laki), ha? Jangan mau hidup Engku dirampas dan dirusakbinasakan oleh (perempuan) itu. Engku mesti tegak kembali. Coba Engku lihat lagi dunia lebih luas dan masuk ke dalamnya. Di sana masih banyak kebahagiaan dan ketentraman tersimpan." (Bang Muluk, TKVDW)
Ingat-ingat perkataan Zainuddin dan Bang Muluk. Suatu ketika engkau butuh melupakan seseorang, entah karena ditinggal pacaran, dianggap saudara, atau bahkan ditinggal menikah, ingatlah lagi dialog ini. Kububuhkan tanda kurung agar dapat engkau ganti sesuka hati.
"Cinta bukan mengajarkan kita untuk menjadi lemah, tapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan melemahkan semangat, tapi membangkitkan semangat. Tunjukkan pada (perempuan) itu bahwa Engku tidak akan mati lantaran dibunuhnya." (Bang Muluk, TKVDW)
Cheers,
Nadia Almira Sagitta
Comments
Post a Comment