"Biarkan aku mencintaimu karena Allah
Karena cinta yang tumbuh karena-Nya tak akan putus-putus." (Soliha)
Biarkan aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana mendengarkan suaramu melantunkan Alquran
Sesederhana menanti kehadiranmu di balik pembatas ruangan
Sesederhana melihat sosokmu beribadah begitu khusyuknya
Sesederhana menatap balik punggungmu
Sesederhana berpapasan tanpa saling sapa
Sesederhana mendoakan keselamatanmu, selalu
Sesederhana itu
Aku hanya ingin semuanya menjadi lebih sederhana. Tanpa banyak kata, tetapi diam-diam mewujudkan.
Sayang, proses mendapatkan seseorang yang seperti itu tidaklah sederhana.
"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga...
Comments
Post a Comment