Skip to main content

Kulakukan Semua Untukmu

Akan kulakukan semua untukmu
Akan kuberikan seluruh cintaku
Janganlah engkau berubah
Dalam menyayangi dan memahamiku

Oh my God, ini lagu favoritku semasa SD! ♡♡♡
Penyanyinya Fatur dan Nadila. So sweet gimana gitu videonya dengan suasana warna biru. ♡♡♡

Nah, saya baru lihat video cover oleh RAN yang diunggah 2012 lalu.

https://youtu.be/SogPZzbOfkY <<< ini videonya!

Gila, aku langsung jatuh cinta. Romantis abis. Ceritanya, ada pasangan yang mulai menua. Sang suami memberi kejutan pada istri tercinta. Puluhan foto kehidupan mereka tergantung di sebuah ruangan. Seketika, si istri tenggelam dalam kilas balik.

Saat ia dan suaminya membuat kue bersama-sama
Walaupun gosong, itu sudah cukup mengukir senyum di wajah mereka
Saat ia menjahit taplak meja dan sang suami datang menghampiri
Hendak pamit menjemput rezeki
Lantas, ia mencium punggung tangan suaminya dan suaminya mencium kening istrinya
(Emaaaaaaaak, kenapa harus semanis ini penggambarannya!)
Saat ia menuangkan teh untuk dinikmati berdua
Tatapan mereka bertemu dan sesaat larut dalam hening
Kemudian, mereka berbagi cerita mengenai kegiatan hari itu
Bercengkrama, tertawa, dan saling pandang
***

Aduh, aku nggak tahan banget ini kalau nonton video-video romantis. Anaknya romantis, sih, jadi pengin diromantisin juga. Apa daya belum nikah, jadi nggak ada objeknya. Salah banget timing-nya. Kadang pengin bebas dan nggak mau nikah, kadang takut nikah, tetapi kalau sudah dibawa ke hal-hal seperti ini tetiba jadi pengin nikah. Dih. Boro-boro nikah, persiapan diri sendiri aja masih kurang. Izin keluarga aja belum didapat. Gimana mau romantis seperti di atas kalau memasak dan menjahit aja aku nggak bisa. Sekadar menyeduh teh sih bisa, ya. Hahaha. Bisa nggak sih aku bermodalkan cinta doang? Habisnya aku nggak bisa menjanjikan keahlian apa-apa selain mengguyurkan cinta yang luar biasa. (Apa deh, Nad, belum apa-apa sudah gombal! Sori, bawaan diri)

I will shower you with love everydayyyyyySee you di singgasana sebelahku, lah, tahun 2018. Hahaha, aamiin!

Luv,
Nadia Almira Sagitta

Comments

Popular posts from this blog

Dialog Zainuddin Hayati

"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga

Surat Hayati

Pergantungan jiwaku, Zainuddin Sungguh besar sekali harapanku untuk bisa hidup di dekatmu. Supaya mimpi yang telah engkau rekatkan sekian lamanya bisa makbul. Supaya dapat segala kesalahan yang besar-besar yang telah kuperbuat terhadap dirimu saya tebusi. Tetapi cita-citaku itu tinggal selamanya menjadi cita-cita sebab engkau sendiri yang menutup pintu di depanku. Saya engkau larang masuk. Sebab engkau hendak mencurahkan segala dendam, kesakitan yang telah sekian lama bersarang di dalam hatimu. Lantaran membalas dendam itu, engkau ambil suatu keputusan yang maha kejam. Engkau renggutkan tali pengharapanku, padahal pada tali itu pula pengharapanmu sendiri bergantung. Sebab itu, percayalah Zainuddin bahwa hukuman ini bukan mengenai diriku seorang, bukan ia menimpa celaka kepadaku saja, tetapi kepada kita berdua. Karena saya tahu bahwa engkau masih tetap cinta kepadaku.  Zainuddin, kalau saya tak ada, hidupmu tidak juga akan beruntung. Percayalah, di dalam jiwaku ada suatu kekayaa

Percakapan Ponakan dan Om Tante

A: Ante, ke dokterlah. Supaya tahu sakitnya. Kasihan batuk dan menggigil terus. T: Indaklah. Ante ndak suka minum obat. A: Loh, siapa yang suruh minum obat. Ke dokter saja. R: Ha, lepas tu? Buat apa kita ke dokter, kak? A: Ya cek ajalah. Nanti kalau dikasih resep, tak usah beli kalau tak mau diminum. R: Entah apa-apa kakak ini. Haha, cengkunek. O: Ntah berkelit ke berapa hari ini. Tak mau kalah dia. A: Wah, mestilah, Om. Anak sastra mesti jago berkelit. R: Aduuuh, gimanalah suami kakak nanti itu. Ribut, lah. A: Mana pulak. Indak, lah. R: Kalau dapat yang heboh juga, wah saling berkelit nanti. Jangan sama anak sastra lagi, kak. O: Sama anak ekonomi saja, Nadia. A: Kenapa coba? O: Supaya nanti dia bisa menghitung, "Nah, sudah berkelit berapa kali istriku malam ini?" Kerjaan anak ekonomi, kan, menghitung-hitung saja, Nadia. A: Hahahahha. Alaaaah, si Om!  Medan, dalam mobil Karimun

Review Salon Flaurent Jogja

Heyyyy, guys! Kali ini, saya mau review salon Flaurent Jogja yang baru saja saya kunjungi tadi. Dua tahun lalu, saya juga sempat ke sini bareng ibu, nah kali ini bareng tante. Bisa dibilang, ini salon perempuan pertama yang saya datangi dan memprakarsai hobi baru saya di Depok, yakni nyalon. Wakakaka. Tanteku memberi saran untuk mengambil paket mini yang terdiri dari body spa, hair spa, dan facial . Tiga perawatan ini bisa kalian ambil dengan merogoh kocek Rp125.000,00. Gila. Ini-murah-banget! Salon langgananku aja bisa kena biaya sekitar Rp300.000,00.