Makalah, kamu nggak bisa ngerjain dirimu sendiri, ya? Aku lelah sekali... Dua setengah jam lagi. Berkutat dengan dua makalah; yang satu tinggal teori, yang satu lagi analisis baru setengah. Pegal banget nih punggung. Haha hiks, maaf ya aku menyiksamu. T-T
Terus malah curhat di sini, padahal waktu terus berputar.
(Iya, mata lelah banget natap laptop dan otak juga lelah memroses ilmu-ilmu bahasa ini. Sepertinya aku butuh istirahat seminggu)
"Saya akan berterus terang kepadamu. Saya akan jujur kepadamu. Akan saya panggil kembali namamu, sebagaimana dahulu pernah saya panggilkan. Zainuddin. Saya sudi menanggung segenap cobaan yang menimpa diriku asalkan kau sudi memaafkan segenap kesalahanku." "Maaf? Kau regas segenap pucuk pengharapanku, kau patahkan, kau minta maaf?" "Mengapa kau jawab aku sekejam itu, Zainuddin? Sudah hilangkah tentang kita dari hatimu? Janganlah kau jatuhkan hukuman. Kasihanilah perempuan yang ditimpa musibah berganti-ganti ini." "Iya, demikianlah perempuan. Ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. Lupakah kau siapakah di antara kita yang kejam? Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh ninik-mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-dina, tidak tulen Minangkabau! Ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanga...
Comments
Post a Comment