Tak terasa semester enam 'kan berakhir Jumat ini. Lantas, kita kembali ke perantauan masing-masing bersama sejumlah rencana yang akan dijalankan selama liburan.
Ada yang sibuk bekerja, ada yang sibuk menjadi panitia, ada yang sibuk memikirkan topik skripsi, ada yang sibuk jalan-jalan, ada yang sibuk mengurusi keluarga di rumah, dan lain-lain.
Kemudian semester tujuh datang menyapa kita. Ia menawarkan tiga pilihan: filologi, sastra, dan linguistik. Pilihan-pilihan itu kemudian memisahkan kita menjadi tiga blok. Mulailah kita berjuang sendiri-sendiri. Menjalani rencana hidup yang telah disusun matang. Mungkin akan ada yang sibuk skripsi. Mungkin akan ada yang sibuk mengejar ketertinggalan di semester lalu. Mungkin juga akan ada yang mengambil cuti demi menjalani cita-cita yang sempat terbengkalai.
Intensitas perjumpaan kita tak lagi sama
Jadwal kuliah kita berbeda
Kesibukan kita berbeda
Tiga tahun kebersamaan berlalu secepat kilat
Pada titik inilah baru aku tersadar
Ternyata aku takut...akan perpisahan
Dengan kalian, dengan para dosen, dengan kampus
Ternyata benar kata orang-orang
Sesuatu baru terasa berharga ketika ia sudah tak ada.
Kemudian semester tujuh datang menyapa kita. Ia menawarkan tiga pilihan: filologi, sastra, dan linguistik. Pilihan-pilihan itu kemudian memisahkan kita menjadi tiga blok. Mulailah kita berjuang sendiri-sendiri. Menjalani rencana hidup yang telah disusun matang. Mungkin akan ada yang sibuk skripsi. Mungkin akan ada yang sibuk mengejar ketertinggalan di semester lalu. Mungkin juga akan ada yang mengambil cuti demi menjalani cita-cita yang sempat terbengkalai.
Intensitas perjumpaan kita tak lagi sama
Jadwal kuliah kita berbeda
Kesibukan kita berbeda
Tiga tahun kebersamaan berlalu secepat kilat
Pada titik inilah baru aku tersadar
Ternyata aku takut...akan perpisahan
Dengan kalian, dengan para dosen, dengan kampus
Ternyata benar kata orang-orang
Sesuatu baru terasa berharga ketika ia sudah tak ada.
/>~<\ Bisakah semester ini diperpanjang sebentar lagi?
Comments
Post a Comment