So, hari ini ujian terakhirku. Menulis makalah mengenai perkembangan bahasa Indonesia dalam surat-surat yang ditulis sebelum tahun 1972 (peresmian Ejaan Yang Disempurnakan). Semalam aku ketiduran dan tidak sempat mengerjakan tugas. Pas bangun, tahu-tahu sudah pukul 09.30. (ketawa miris) Panik abis karena kerangka makalah masih berada dalam pikiran dan belum diejawantahkan dalam tulisan. O em jiiii. Singkat cerita, makalah itu selesai juga pukul 15.40. Tenggat pengumpulannya pukul 16.00. Same as yesterday, aku lari-lari cari ojek dan lari-lari lagi ke tempat fotokopian untuk mencetak tugas. Di tengah-tengah proses nge-print, temanku bilang ujiannya sudah diambil. Demi apa... dosenku ini killer abis, kalau benar sudah diambil maka tamatlah riwayatku. Bayang-bayang mesti ngulang tahun depan nyaris buat aku nangis. Aku segera mengirim SMS ke beliau menanyakan perihal makalah dan meminta maaf karena aku terlambat. Beliau balas, "Belum saya ambil." What a relief! Alhamdulillaaaah. Yey, makalahku mendarat dengan manis di gedung VII. Hah, nggak lagi-lagi deh, Nad! Sudah cukup sport jantung dua minggu ini. -____-
Eh, aku baru tersadar kalau kampus sepi hari ini. Memang tak ada perkuliahan lagi. Hm, mana teman-temanku sudah pulang semua. Mesti ke manakah daku? Masa pulang? Sayang uang ojeknya. Kuputuskan pergi ke Margo City seorang diri. Dan di sinilah aku, di food court Margo mengetikkan cerita ujian terakhirku ini.
Hm, ciao, ciao!
Selamat bermalam Sabtu, kamu. ♡
Comments
Post a Comment